Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Tuesday, 29 June 2021

Corona Makin Beragam

Penghujung bulan juni Negeri ini masih bergulat dengan pandemi covid, ribuan kasus perhari meningkat, cluster dari berbagai arah tapi yang lebih dominan dikambing hitamkan adalah pemudik lebaran.

Corona makin beragam toppingnya ibarat kue donat yang punya banyak varian rasa dilihat dari toppingnya, asal usulnya pun juga dari berbagai Negara, kemarin yang memakai kombinasi huruf angka, kini disederhanakan pakai Alpa beta yang bisa jadi sampai Zorro.


Vaksin makin gencar, target digenjot, vaksin tidak selamanya berjalan mulus, bahkan karena vaksin bisa memicu kerumunan, karena vaksin ada juga yang kenapa-kenapa bahkan sampai meninggal, meskipun persentasenya beberapa dari yang tidak kenapa-kenapa, hal ini perlu perhatian dan tidak perlu paksaan apalagi sampai ngancam-ngancam ini itu.


Negeri ini butuh formula biar bisa terbebas dari virus ini, penguasanya perlu berpikir cerdas, bukan malah omongan dan tindakan tidak beriringan, apalagi yang bos ngomong ini, yang bos lain ngomong itu.


Disaat belahan bumi lain sudah eforia dengan pesta bola, berkerumun tanpa masker distadion, bahkan di Negeri asal corona sudah bikin konser, lari maraton, dan ajang berkerumun lain, kita masih sibuk dengan jam malam, masih sibuk dongan zona merah kuning hijau, masih sibuk ganti nama istilah-istilah.


Acchi

02:16 PM

Tuesday, 8 June 2021

Setelah Timnas Indonesia DiBantai Vietnam

Beberapa hari lalu pelatih Timnas sepakbola Vietnam sesumbar dimedia mengatakan kalau kalah dari Timnas Indonesia dalam pertandingan yang akan datang, Ia akan pulang kembali ke Negaranya di Korea Selatan.

Pernyataan inilah yang memotivasi dirinya dan timmya untuk terus fight dalam pertandingan, dan hasilnya tidak bisa dipungkiri Timnas Indonesia semalam dibantai dengan skor telak 4-0, gol-gol yang tercipta juga dari skema permainan yang apik.


Sementara Timnas Indonesia entah sampai kapan harus begini, dalam klasmen kualifikasi piala Dunia & Asia tetap bertengger paling buncit tanpa kemenangan sekalipun, sementara Vietnam kokoh bertengger dipuncak tanpa sekalipun kalah.


Untuk ukuran Asean saja kita sudah disalip Filipina dan Myammar, padahal beberapa dekade lalu mereka masih sering jadi bulan-bulanan lumbung gol, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura apalagi sudah jauh beberapa strip diatas, Indonesia saat ini hanya sejajar dengan Brunei, Laos, dan Timor Leste dikawasan Asia tenggara.


PSSI harus berbenah, sudah capek pecinta sepakbola di negeri ini mendengar kata proses dan proses, sementara tim sendiri progres dan proses entah bagaimana, tak perlu jauh-jauh belajar cukup dari negara-negara tetangga tersebut diatas untuk belajar soal sepakbolanya mulai dari pembinaan usia dini sampai model kompetisinya.


Pekerjaan rumah untuk berbenah adalah komitmen dan fokus, sepakbola harus jauh dari politik, kompetisi harus bergulir tanpa dijegal izin sana sini, kompetisi yang fair tanpa skandal-skandal pengaturan skor, pembinaan usia dini yang berjenjang adalah keharusan, fasilitas penunjang beserta gizi-gizinya harus memadai, kedisiplinan dalam tim itu mutlak biar tidak ada lagi kasus pemain dipulangkan karena masalah indisipliner.


Kalau ada tekad untuk berbenah, penonton dan penikmat bola begadang nonton bola tidak sia-sia seperti semalam. Tapi entah pekan depan apakah Timnas Indonesia kembali akan menjadi lumbung gol oleh Timnas Uni Emirat Arab?.


Acchi

09:46 AM

Friday, 4 June 2021

Kisruh Persoalan Ibadah Haji

Kisruh persoalan ibadah haji ini adalah coreng bagi negara berpenduduk muslim terbesar didunia. Kalau tahun kemarin mungkin masih ada pemakluman karena corona masih fresh-freshnya.

Penanganan persoalan ibadah haji ini diperlukan kejujuran, bukan membangun narasi untuk menutupi ketidakmampuan, bahkan statmen dari pribadinya sendiri tumpang tindih, bertolak belakang, rabu omonganya begini besoknya ngomong lain.


Sementara pihak kedubes juga ikut membantah persoalan kuota ini, bahkan negeri tetangga malah dapat surplus kuota tambahan.


Covid dijadikan tumbal biang kerok kesalahan, corona dijadikan kambing congek menutupi ketidakmampuan dalam berdiplomasi.


Kasihan jamaah yang sudah bertahun-tahun menanti, kasihan jamaah yang rela menabung seperak dua perak, kasihan jamaah yang rela melepas sepetak kebun, empang dan sawah demi hasrat besar untuk beribadah kebaitullah. Belum lagi daftar tunggu yang sampai berpuluh tahun. Ibarat Penantian yang berpacu dengan usia.


Mumpung masih bulan syawal masih ada sedikit waktu, mungkin sudah saatnya tokoh muslim berpengaruh nomor sekian-sekian itu maju melobi bila cara soft tak mungkin bisa dipakai cara radikal radikul, infrastrukturnya pakai tol langit sepertinya memungkinkan, siapa tahu negeri yang sering kena stigma wahabi bisa luluh, apalagi kemarin menkosaurus sepertinya kemarin lobinya gagal.


Acchi

11:16 PM