Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Thursday, 25 September 2025

Pidato Prabowo Di Markas PBB

Capture Media PBB

Kemarin malam televisi pada ramai breaking news, khususnya tv berita, mereka menyiarkan pidato para kepala negara di markas PBB New York.

Saya pun mencoba mengikuti, berusaha memahami dengan kemampuan bahasa inggris yang litle-litle ini, karena di tv sedang live jadi terjemahan dan subtitlenya tentu tidak ada. 

Yang pertama mulai disiarkan adalah pidato Trump yang cukup panjang lebar menguras durasi, mengambil jatah limit kepala negara lain, sampai pimpinan sidang tidak berani menegurnya apalagi memvetonya, mungkin ini karena negara super power tuan rumah lagi, Trump memulai pidato dengan keluhan eskalator dan teleprompter yang rusak, selebihnya bicara klaim capainnya, menekan negara lain, serta lebih banyak bacot sebagai anjing penjaga Israel.

Setelah itu giliran Prabowo yang berpidato menggelegar, Prabowo menggebrak podium PBB disidang umum yang ke 80 ini, Prabowo atas nama Indonesia kembali hadir setelah 10 tahun Jokowi selalu absen dan minder berpidato di organisasi dunia itu.

Selama kurang lebih 20 menit Prabowo berpidato, beberapa poin yang ditekankan, terutama persoalan Gaza, Palestina & Israel, Prabowo menawarkan two state solution, bicara climate change, persoalan keadilan, swasembada pangan, air, sampai persoalan akan dibuat proyek membendung laut Giant Sea Wall di Utara Jakarta.

Dan ternyata, dibelakangnya, beberapa kepala Negara viral dimedsos, lebih banyak Pemimpin dunia, kepala negara yang lain, yang berpidato lebih keras berdiri dipodium berlatar belakang marmer hijau itu, menyuarakan tentang kebrutalan Genosida Israel, pembantaian Netanyahu terhadap Rakyat Palestina, Erdogan Turki dengan keras mengutuk tindakan aparthaid, aksi biadab itu, Presiden Kolombia dan Presiden Chili bahkan lebih berani langsung menunjuk hidung Netanyahu dan Trump, berani bersuara bahwa Netanyahu harus dihukum atas pembunuhan puluhan ribu rakyat Palestina.

Pidato Prabowo seakan seperti tidak ada apa-apanya, dibanding pidato kepala negara yang lantang dan langsung nampar muka Israel Amerika Netanyahu dan Trump tentang persoalan Palestina, Sementara Prabowo hanya mampu memakai kata sindiran bahasa hiperbola saat mengatakan kami pernah ditindas diperlakukan lebih rendah seperti anjing, di Negeri kami sendiri.

#FreePalestine
☝️🇵🇸

Acchi
11:36 AM

Monday, 22 September 2025

Siaran Televisi Makkah Almukarramah



Foto digambar saya japret saat lagi keluar daerah atau staycation di hotel, siaran live saluran TV Makkah ini, menjadi kebiasaan  saya kalau nginap di hotel atau apartemen, siaran tv negeri petro dollar itu saya putar untuk membersamaiku tertidur.

Kisahnya… kenapa bisa menjadi kebiasaan,?... Karena saya dan teman pernah suatu waktu ke Jakarta untuk membantu urusan kerjaan kawan saya itu, kami menginap di beberapa hotel berbeda, sampai akhirnya tinggal di Apartemen Kalibata untuk beberapa hari.

Di Apartemen Kalibata salah satu kawan saya mengalami pengalaman buruk, katanya semalam seperti ada yang mendorongnya sampai terjatuh dari tempat tidur, kebetulan saya dan dia beda kamar, saya dikamar satunya sementara dia disebelahnya jadi susah juga untuk memvalidasi dari ceritanya, apakah dia mimpi, mengigau, atau berhalusinasi, atau memang bisa jadi benaran di ganggu kuntilanak ibukota. 🤣

Keesokan harinya kami bercerita dengan beberapa warga di warkop pelataran apartemen yang terletak di Jakarta selatan ini, warga yang saya temani cerita cukup humble, penuh humoris, ketika mendengar kisah tragedi yang dialami kawan saya itu, warga itu bilang, “apartemen ini kan beberapa kamar ada yang pernah mati karena loncat bunuh diri, ada yang pernah mati dibunuh, mati overdosis, makanya mungkin hantunya berkeliaran, belum lagi hantu Wewe gombel dari kuburan sebelah ikut nongkrong disini, hantu gendoruwo dari perumahan anggota DPR diseberang jalan, kalau lagi malas dengan anggota dewan, mereka bersama tuyul, sundel bolong, suster ngesot pada ngumpul numpang tenar disini semua”. Mendengar candaan mereka membuat kami pun tertawa sambil menyeruput kopi di apartemen kawasan dekat tugu Pancoran ini.

Dan karena kejadian itu akhirnya hampir tiap hari kami berpindah-pindah kamar, sampai urusan kerjaan kelar, dan sejak itu saya tiba-tiba teringat kebiasaan Ibu saya dirumah yang terbiasa memutar siaran Murrotal Qur’an Masjidil Haram di Live TV Makkah, saya pun mencari dan menemukan channel-nya, kemudian memutarnya sepanjang malam sampai shubuh, sebagai pengantar tidur, dan semenjak itu sepertinya semua hantu-hantu yang disebut warga di warkop tadi, pada minder nongkrong dikamar kami. 🤣

Dan dari pengalaman itu, saya pun tetap menjadikan kebiasaan memutar Live Streaming TV Makkah atau siaran serupa, sebagai substitusinya biasanya, siaran Murrotal TV Rodja dirumah, biar sekaligus mewarisi kebiasaan Ibu saya itu, sekaligus pula menjadi sarana mengisi atau menambal kekosongan dari belum bisanya saya menjadikan rutinitas membaca Al_Qur’an everyday.

Setidaknya TV Makkah siaran TV Arab Saudi  ini, bisa menjadi sarana dan alat, penenang jiwa, sambil meruqiyah diri dan rumah, seperti ungkapan yang mengatakan "Nawwirru manazilakum bitilawatil Qur'an, atau Nawwiru buyutakum bitartil Qur'an", serta hadist yang mengatakan “Sesungguhnya rumah itu akan terasa lapang bagi penghuninya, para malaikat akan hadir, setan-setan akan menjauhi, dan kebaikannya akan banyak bila di dalamnya dibacakan Al-Qur’an.” 🙂

Acchi
01:36 PM
☝️🇵🇸


Friday, 19 September 2025

MBGo Fiktif 🤭

Capture Makassar Infoku


Kabar seperti ini sebenarnya tidak terlalu mengagetkan di Negeri ini, Proyek yang sifatnya massal seperti ini adalah lahan cuan bagi yang punya akses, terkadang proyek baru wacana sudah dijadikan Bancakan, apalagi setelah ketuk palu, ditender sampai pengaplikasian dilapangan, pejabat pengurus dan stakeholder berlomba ramai-ramai minta komitmen fee.
 
Daerah Yang susah dimonitor dan dikontrol dimanipulasi, dibuat fiktif, bentuknya tidak ada tapi anggarannya tetap mengucur, sementara yang kasat mata, tetap dibuat sesuai spek dan aturannya, tapi dipres sedemikian rupa, makanya jangan heran ketika konsumen akhir, murid siswa banyak yang keracunan, vendor yang tidak terlalu diawasi juga kadang asal-asalan, dan masih banyak kasus lain, seperti vendor telat dibayar, dapur tidak punya ahli gizi, ompreng mengandung minyak babi, dll.

Pokoknya program ini terlalu dipaksakan, proyek ambisius, menguras anggaran pendidikan dari APBN hampir setengahnya, ditambah pula diambil sekian persen dari anggaran kesehatan.

Program ini mau dievaluasi bagaimanapun, kalau masih terus dilanjutkan, pasti hampir tiap hari ada saja berita yang tidak enaknya didengar.

Sebaiknya dihentikan ganti program lain yang tetap menyangkut instrumen pendidikan, perbaikan mutu dan infrastruktur serta fasilitas sekolah, seragam dari topi sampai sepatu buat murid dan siswa, kesejahteraan guru dan honorer, internet murah biar laptop dan smart tv pembagian itu, bisa berdaya guna sampai dipelosok dan daerah terluar, bila perlu dipakai juga buat infrastruktur penunjang yang mempermudah kesekolah, biar tidak ada lagi seperti jembatan Indiana jones, atau kisah anak menyeberang sungai atau laut menggunakan rakit alakadarnya dan baskom.

Biarkan anak-anak sekolah itu yang beri makan orang tuanya, keluarganya, kakek dan pamannya, orang yang asuh dia, atau kerabat lainnya.

Tugas pemerintah cukup sejahterakan para orang tua, para orang tua asuh, biar mereka bisa sarapan, makan siang dan malam bersama dalam satu keluarga.

Acchi
10:26 AM


Wednesday, 17 September 2025

Di Cari Silfester Buronan Negara

Capture dari X


Akhirnya masyarakat mengadakan sayembara bagi yang mengetahui keberadaan Si Silfester ini, dengan imbalan hadiah seperti di pamlet.

Si Kutu Kupret ini adalah status terpidana dengan vonis 1,5 Tahun penjara, dan sudah inkraht diputuskan oleh pengadilan, sejak enam tahun lalu, dengan kasus pencemaran nama baik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tapi belum di eksekusi dan belum dijebloskan ke penjara hingga saat ini, dikarenakan dia punya power, karena salah satu tangan kiri dari jari kelingking JKWI.

Kejaksaan sampai saat ini belum bertindak karena masih ada bayang-bayang Si Kurap Cungkring Solo. Kejaksaan seolah tak berani menangkap, Hukum menjadi tumpul seperti diberaki oleh Si pemilik ijazah pasar Pramuka.

Perlu diketahui Rezim saat ini didalamnya masih banyak pejabat-pejabat titipan dari rezim sebelumnya dalam lingkup geng solo, yang pernah menjadi kaki tangan si pemilik duit 11 ribu triliun dikantong jasnya, dan mereka ini menjadi residu yang masih manut dengan dua tuan yang berbeda.

Dan semoga sore ini ada kabar baik dari Reshuffle Kabinet yang akan dilakukan di Istana Negara, semoga parasit-parasit yang menggerogoti rezim yang sekarang bisa disingkirkan.

Acchi
03:56 PM

Friday, 12 September 2025

Game Bot Pertama Saya



Tiba-tiba ketemu Game Bot pertama saya di lemari bufet, entah kenapa bisa berubah warna jadi hijau padahal aslinya warna biru.

Game Tronica ini dibeli Ibu saya ketika dia pergi ke Ujung Pandang, saya merajuk mau ikut, tapi karena lagi sekolah saya tidak diikutkan, akhirnya hanya minta duit untuk main gamebot persewaan di mas-mas disekitar pasar, gamebot yang disewa itu ada beberapa macam gamebot permainan ada Plan & Tank, Alien Fighting, Tank Mission, dll, gamenya diikat tali sekitar 1-2 meter dari gerobak si mas-masnya, dan pemain hanya bisa bermain disekitaran mas-masnya, durasinya persekali atau sampai tiga kali Game Over, tergantung mood dan rasa iba mas-masnya, kalau masnya tau ada pemain masih newbie dikasi toleransi sampai 3X Game Over, tapi kalau ada pemain yang sudah expert cukup sekali Game Over, namun pernah juga ada mas-mas yang tegaan, mau player newbie atau expert tetap aturannya 1X Game Over, anak-anak sampai bilang, ini mas mau cepat-cepat naik haji, Jasa sewanya cukup Rp 50-100. (Ketauan umur nih). 🤭

Setelah Ibu saya pulang dari Ujung Pandang atau Makassar, dia membawa gamebot yang ada digambar, gamebot dengan tema Alien Revenger, cara mainnya pun tidak susah cukup nembak-nembak pesawat musuh, yang muncul, namun punya level yang kesulitannya makin meningkat seiring dengan tuntasnya level sebelumnya.

Gamebot ini dinikmati anak-anak generasi milenial, sensasinya sudah mindblowing bangat untuk ukuran anak-anak masa itu. Seiring berjalannya waktu, perkembangan Game tangan juga berkembang ada Game Tetris yang bisa ngomong, kalau kita salah gamenya ngomong “Bego’ Lu”😏.

Ibu saya juga sempat membeli Game Nintendo/Tenindo yang di colok di TV, kalau saya suka main Galaxian, Tank Battle City, Contra, Kalau Ibu saya dia sukanya main Game Bilyard. 🙂

Acchi
09:16 AM

Thursday, 4 September 2025

Waspada Cipta Kondisi

Gedung DPRD Makassar Ludes Terbakar


September awal, pekan pertama Guys…

Adanya pengkondisian ancaman rasa aman, massif tentang info demo Akbar dibeberapa wilayah, anak sekolah dibeberapa daerah diliburkan…

Para penunggang aksi yang bermain punya hasrat untuk tak kondusif, cipta kondisi untuk rusuh potensinya masih ada, karena memang terkoordinir…

Waspadalah…
Parcok sudah dapat lampu Hijau akan represif, live streaming medsos di takedown, lokasi demo pasti kena jamming, media mainstream sudah kena wanti-wanti...

Jangan terpancing rusuh,  anarkis, bakar-bakar, karena itu termasuk bagian dari jebakan yang mereka buat…

Intinya Lokalisir pergerakan
#GenkSoloFufufafa

Acchi
00:26 AM



Karena Joget Rakyat Murka

Berawal dari Joget dan bacot tidak berbobot anggota dewan, bahkan cenderung merendahkan dan pandang enteng rakyat.

Rakyat datang minta klarifikasi, tapi malah yang didapat pagar tertutup rapat, bertameng beton dan lumuran oli.

Ketika rakyat mendesak, malah dikejar, ditembaki dengan gas air mata, yang tak ikut pun bisa jadi korban dilindas dengan baracuda.

Banyak daerah yang menyala, kota-kota besar di Negeri ini hampir semua turun kejalan, Makassar, gedung dewannya terbakar, satpol PPnya jadi korban.

Tak perlu menuduh pihak asing yang menunggangi, tapi coba tanyakan pada orang yang kulitnya lagi melepuh  yang ada di Solo sana. 

Ataukah ini memang murni kemarahan rakyat, rakyat yang merasakan kesenjangan, rakyat yang mengalami ketimpangan, rakyat yang berpeluh keringat terus diperas, tapi yang menikmati hasilnya para pejabat yang jago joget.

Acchi 
00:16 AM



Friday, 29 August 2025

Polisi Bunuh "OjoL" Ojek Online

Capture Media Sosial

Begitu biadabnya polisi
Mempertontonkan kebringasan
Melindas tubuh pengemudi Ojol
Dengan mobil rantis yang dibeli dari pajak Rakyat...

Mereka hanya butuh keadilan
Bukan dibunuh...

Mereka berteriak didepan gedung dewan, berharap untuk dibuka, biar bisa berdiskusi hangat dengan para wakilnya…

Tapi... Di gedung rakyat
pagar kalian tutup, kalian lapisi dengan beton, kalian lumuri pula dengan oli…
Kalian kejar dengan pentungan dengan senjata, kalian siram dengan air, kalian tembaki dengan gas air mata…

Ojol pantas marah…
Rakyat Muak…

Polisi terlalu biadab caramu…😡
Kapolri harus tanggung jawab…😡

Acchi
02:26 PM

Makan Beracun Gratis



Dan terjadi lagi “Makan Beracun Gratis”, korbannya sampai ratusan murid sekolah disatu daerah di Sumatera.

Kenapa ini masih terus berulang…? Karena program ini tidak matang dan cenderung dipaksakan. Bahkan wadahnya pun yang diimpor dari china terindikasi bercampur minyak babi. 

Gurunya pun dibuat tambah repot, pelajaran bisa terganggu, sebelum dan sesudah makan anak murid, jadi job tambahan guru untuk membagi dan mengumpulkan wadah makan, dan apesnya guru dijadikan tumbal untuk mencicipi lebih dulu makanan layak tidaknya, steril atau beracun, sebelum murid menyantapnya.

Eh… satu lagi jangan sampai ada lagi yang ngomong, “kan lebih banyak yang tidak keracunan daripada yang yang setengah mati karena keracunan”.


Dan mirisnya anggaran pendidikan 700 Triliun, 300 Triliun dialokasikan hanya untuk makan siang gratis, yang sebenarnya tidak gratis juga, karena anggaran itu tetap diambil dari mekanisme utang luar negeri dan pajak-pajak rakyat.

Proyek ini, sepertinya bancakannya lebih banyak daripada manfaatnya, Outputnya juga cuma jadi TAI.

Padahal 300 Triliun itu duit besar, yang bisa lebih nyata kelihatan, bila benahi sekolah, bisa meningkatkan mutu pendidikan, buat seragam dan buku, kesejahteraan Guru Honor dan Guru Kontrak.

Urusan makan itu urusan orang tua, karena mereka lebih tau anaknya.

Kalau ada yg mengatakan bagaimana dengan yg miskin, yg miskin itu dibantu orang tuanya, buka lapangan kerja, sejahterakan mereka, dari anggaran sosial, beri bansos yang tepat sasaran, bukan yang dapat cuma keluarga para pembagi, dan bansos hanya turun pada momen-momen pilpres dan pilkada, biar mereka sekeluarga bisa sama-sama makan siang dan malam, bukan cuma anaknya yg makan siang disekolah tapi orang tuanya dirumah dan dijalan tetap lapar.

Acchi
02:06 PM

Tuesday, 19 August 2025

Insiden Bendera Terbalik

Capture Facebook

Ketika di media sosial terlihat ada insiden bendera terbalik di Mamasa saat upacara HUT RI 80, dan Paskibrakanya sampai mewek nangis, dengan cepat jempolku kasih dia emot 😆 ketawa.

Bushet berminggu-minggu sampai sebulan lebih, mereka latihan pas dihari H, masih saja “Salah” mereka membentangkan bendera Polandia. Bayangkan mereka itu diseleksi ketat, tapi mudah-mudahan seleksinya pada benar semua, bukan jalur titipan, mereka dikarantina, digembleng fisik mentalnya, diberi pelajaran dan disiplinkan oleh TNI/Polri, difasilitasi pakaian makan dan minumnya, dianggarkan dari APBD hasil pajak rakyat.

Ini sudah level kabupaten, makanya sudah seharusnya zero kesalahan, kalau masih level desa dusun atau RT/RW yang upacara, kemudian ada insiden serupa masih bisa dimaklumi, karena mungkin minim atau tidak latihan sama sekali.

Insiden ini adalah kelalaian yang sensitif dan mencoreng nilai-nilai kebangsaan dan merusak sakral dan khidmatnya upacara, serta merusak mood dan ekspektasi masyarakat yang datang ikut menyaksikan, kesalahan teknis seperti ini adalah kesalahan fatal yang mencederai nilai-nilai perjuangan dan sejarah bangsa.

Mungkin kedepan perlu ada plan B yang dilatih, untuk mengantisipasi hal serupa, diajarkan untuk mengambil inisiatif keputusan cepat, misalnya dengan spontan pengibar bendera merubah posisi bendera atau berganti posisi mengoper tali ke kawan disebelahnya, jadi tak perlu kaku-kaku amat, bukan malah seperti di video yang tinggal diam plonga-plongo dan terus nervous.

Manusia memang tempatnya salah, tapi ungkapan seperti itu ditempatkan pada situasi khilaf, pada kondisi spontanitas, dan faktor non teknis, bukan kesalahan yang terlahir dari situasi yang sudah dilatih selama berminggu-minggu. Mewek massal dan permohonan maaf mungkin belumlah cukup untuk mengobati kekecawaan masyarakat.

Rakyat sudah terlalu sering menormalisasi kesalahan, sehingga kejadian seperti ini masih terus berulang. Lihatlah kondisi saat ini karena seringnya rakyat nrimo keadaan seperti ini kita sampai disajikan berita Koruptor kakap sampai dapat Remisi bebas Merdeka, dan koruptor dengan senyum manis pulang, menikmati hasil korupsinya, karena Negara lupa merampas aset-aset hasil korupsinya. 🤣😂

Acchi
00:06 AM


Sunday, 17 August 2025

HUT RI 80 Di Istana Merdeka Jakarta

Capture Logo Seniman Bocah


Tadi pas saya nyalakan tv, Prabowo sedang bersiap untuk mengikuti upacara HUT RI 80 di Istana Negara di Jakarta.

Ternyata seremoni kali ini ada yang berbeda, teks proklamasi dibaca langsung oleh Presiden sebagai Inspektur upacara, tidak seperti dulu dibacakan oleh ketua MPR atau DPR.

Baris berbaris Paskibraka sepertinya langkah jalannya agak dipercepat, jadi tidak kelihatan lagi seperti jalannya robot parcok, saat pengibaran bendera pasukan putih-putih itu membentuk formasi angka 80 menunjukkan 80 tahun sudah Indonesia merdeka, serta diiringi pelepasan puluhan burung merpati putih.

Saat istirahat disajikan dengan pertunjukan flypass tim aerobik Jupiter TNI AU, dan atraksi pesawat F-16 dan pesawat latih T-50, beserta helikopter dari Polri dan Basarnas, namun entah kenapa Pesawat Tempur Sukhoi kali ini absen dalam pertunjukan atraksi.

Tidak cuma itu pertunjukan seni, lagu, budaya dan pencak silat juga ikut ditampilkan, dan di tutup dengan lagu “Tabola Bale” yang membuat peserta upacara ikut tumpah ruah turun dihalaman istana berjoget ria dikomandoi Si Letkol Ajudan, bahkan Presiden pun diajak joget, sampai  membuat Paspampres agak sedikit kewalahan dan waspada untuk menjaga keamanan sang kakek yang sudah berumur 73 tahun itu.

Pemandangan menarik juga sudah tidak seperti sebelum-sebelumnya lagi yang terlalu norak ibarat ajang karnaval, meskipun Prabowo masih memakai pakaian adat Betawi namun masih kelihatan formal, namun sedikit berbeda dengan Wapres dan Istrinya. Tamu undangan juga sisa hanya segelintir yang memakai kostum karnaval, justru yang terlihat saat ini kebanyakan yang memakai jas dan kebaya, termasuk mantan-mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden.

Acchi
02:16 PM


Friday, 15 August 2025

Omon-Omon Pidato Kenegaraan


Sebelum Jumat tadi siang, rakyat Negeri ini disajikan dan diperdengarkan Pidato kenegaraan Presiden dalam sidang tahunan di gedung parlemen terhormat.

Banyak capaian-capaian yang diutarakan oleh Presiden yang dia banggakan, namun rasa-rasanya beberapa yang dikemukakan itu masih perlu diuji validitasnya terutama persoalan data, jangan-jangan Presiden hanya mendapatkan data yang tidak benar, mengingat realitas di lapangan sangat kontradiktif, terutama apa yang dirasakan dilihat dan dialami oleh rakyat bangsa ini. 

Rakyat tidak butuh lagi angin surga, tidak perlu diajak bermimpi indah sementara fakta yang selalu didapat malah fatamorgana, Rakyat hanya berharap hidup tentram, stabilitas ekonomi, kebijakan pemerintah yang berpihak, biar geliat mencari nafkah tetap tenang, bukan malah dicekik dengan aneka macam pajak, rekening tabunganya diintai, kebutuhan dasarnya dibuat mahal dan langka.

Pekerjaan kantor dan institusi Presiden masih terlalu banyak untuk diperbaiki dan dibenahi, terutama warisan buruk oleh gerombolan Presiden sebelumnya yang terlalu rakus, sehingga baru berefek saat ini, terutama utang Negara yang bukan lagi membengkak tapi sudah menjadi tumor ganas.

Pidato yang berapi-api yang mengelegar dipodium kehormatan parlemen, bukan hanya untuk di omon-omonkan saja tapi perlu dieksekusi secara cepat dan tepat, biar perubahan itu bisa dengan segera dirasakan, contoh kasus Si Plester saja sudah dua kali hari Jumat semenjak kasus ini terungkap dipublik, belum juga masuk bui padahal sudah vonis, berkekuatan hukum dan inkraht sejak enam tahun lalu, ini adalah salah satu dari sekian banyak coreng hitam tatanan hukum di Negeri ini.
Presiden harus membersihkan benalu-benalu yang menjadi parasit, terutama dalam lingkaran terdekatnya, dan harus terus tetap waspada karena bisa jadi mereka-mereka bisa saja menghujam secara senyap.

Namun ada yang menarik juga dalam sidang tahunan tadi, baik yang pagi maupun yang saat sore hari, parlemen kembali kesetelan pabrik, anggota parlemen, kepala Negara dan tamu undangan, tak berpakaian, pakaian Karnaval lagi yang cenderung norak itu, yang seperti sebelumnya. Semoga di upacara 17 Agustus 2025 nanti pun juga demikian, cukup pakai jas, pakai kebaya demi menjaga kesakralan dan khidmatnya upacara.

Satu lagi tradisi joget-joget pun saat acara sakral negara harusnya sudah tidak ada lagi, dihapuskan saja, tapi sayang disaat gladi resik ternyata masih ada terlihat, begitupula dengan baris-berbaris paskibraka, semoga tahun depan sudah kembali kesetelan pabrik, bila tangan kanan mengayun kedepan maka harus dibarengi dengan kaki kiri juga didepan, bukan seperti saat ini atau yang sudah dua atau tiga tahun terakhir ini, yang jalannya mirip robot Parcok 3M. 😂

Acchi
08:06 PM

Wednesday, 13 August 2025

Demonstrasi Warga PATI


Pelajaran dari Kabupaten PATI Jawa Tengah, berawal dari pajak PBB 250% yang diterapkan untuk warga masyarakat PATI, sehingga warga menolak dan menentang keras peraturan ini, Bupati PATI Sadewo yang awalnya ngotot memberlakukan aturan itu, akhirnya membatalkan.

Namun warga sudah terlanjur kesal, apalagi Bupati sebelumnya terlihat angkuh dan menantang rakyatnya sendiri.
Sampai akhirnya warga PATI menentukan hari dan tanggal, untuk aksi besar-besaran, yang awalnya penolakan pajak akhirnya berubah tuntutan menjadi pelengseran Bupati yang dianggap arogan. Warga menuntut Sadewo mundur dari jabatannya.

Warga PATI terlihat kompak mengumpulkan donasi jauh-jauh hari sebelum aksi tanggal 13 Agustus 2025 hari ini, tak cuma warga lokal dari kota dan pedesaan, warga yang di perantauan pun rela mudik untuk menghadiri aksi besar ini.

Dan hari ini warga PATI sejak pagi tadi membuktikan, ribuan warga turun kejalan, bukan saja dari elemen organisasi tapi emak-emak pedagang dan petani, ikut memenuhi kantor Bupati dan DPRD, melakukan aksi unjuk rasa, menyuarakan aspirasi dan tuntutanya.

Namun terlihat di media sosial maupun di televisi terlihat terjadi kericuhan, polisi sampai melepaskan gas air mata dan menyemburkan air dari mobil water Canon, yang membuat konsentrasi massa terpecah.

Menarik untuk ditunggu kabar selanjutnya, sampai di mana warga bisa mengawal tuntutannya, apakah akan terus ada aksi lanjutan yang bejilid-jilid,?, begitupula dengan DPRD PATI, sampai dimana wakil rakyat itu akan berproses,?, apalagi saat ini DPRD PATI sedang rapat Paripurna membahas Hak Angket akibat didesak oleh warga untuk memaksulkan Bupati. Dan terakhir tentunya sang Bupati apakah dia akan sukarela menanggalkan jabatannya atau terus bertahan dan bertahta diatas singgah sananya…?

Ini pelajaran yang dapat diambil bahwa, menjadi pemimpin tak perlu harus jumawa sampai menentang rakyat, apalagi sampai membebani dengan aturan kebijakan-kebijakan kontroversial, sebab revolusi itu selalu berawal dari ketidakadilan.

Acchi
05:06 PM

Saturday, 9 August 2025

Penjual Sayur Di Tampar Karena Bendera One Piece



Di Bantaeng lagi viral kasus penamparan oleh orang yang mengaku anggota, yang sampai saat ini saya belum menemukan dia anggota apa.?,  Kronologinya penjual sayur menghiasi mobilnya dengan Bendera Anime yang dalam serial kartun “One Piece”, tiba-tiba dihentikan oleh orang berbaju kuning berhelem hitam sesuai dalam video, melakukan penamparan, terhadap sopir yang penjual sayur dihadapan anak istrinya.

Dan mirisnya yang menampar ini, ternyata tolol dan goblok akut juga karena mengira bendera hitam dengan gambar tengkorak tersenyum bertopi jerami itu bendera China. Saya yakin IQnya pasti dibawah standar tuh orang. 🤣

Disini pentingnya meningkatkan kualitas diri, mudah-mudahan dia hanya mengaku-ngaku saja sebagai aparat, tapi kalau benar dia aparat Kacang Ijo maupun Parcok justru akan makin memperlihatkan kebodohan dalam berbangsa dan bernegara.

Di Jawa beberapa Babinsa dan Babinkamtibmas, sempat menyuruh warga menghapus mural atau grafiti One Piece tanpa perlu kekerasan, namun warga malah berkreatifitas dan makin menjadi-jadi dengan menggambar, melukis dan menulis simbol-simbol kekecawaan atas ulah para pejabat yang korup dan mencekik Negeri ini, dan tidak berpihak pada kepentingan Rakyat.

Di lain pihak Prabowo juga tak mempermasalahkan bendera Jelly Roger tersebut, apalagi Wapresnya juga penggemar Anime Jepang tersebut. Dan undang-undangnya pun tidak ada yang membatasi apalagi sampai melarang.

Jadi kalian kalau terlahir di era film boneka Si Unyil, atau Generasi film India Ladusing, tak perlu juga sok-sok_an, dengan kesenangan anak Generasi Zilenilal yang menggandrungi Luffy One Piece, saya pribadi seandainya mengikuti kartun tersebut mungkin akan ikut juga terbawa suasananya, tapi saya kan generasi Doraemon, menggandrungi kartun Dash Yonkuro, Saint Seiya, sampai satria baja hitam.

Pointnya Rakyat itu masih tetap menjaga Marwah merah putih, masih tetap menghargai jasa pahlawannya, dan masih tetap mencari duit sendiri, terbukti penjual sayur itu, masih mencari nafkah untuk anak istrinya, dia bayar pajak mobilnya, bayar KIR pickup sayurnya, bahkan keluar masuk terminal dia rela bayar sussung (pajak terminal), meskipun bisa jadi dia juga barangkali masih sering diperas dijalan atas nama pajak padahal pungli, dan semoga saja dia tidak termasuk rekeningnya diblokir kemarin oleh PPATK. Jadi kalau dia senang kartun Anime dan berkreasi di kendaraannya sendiri tak usah risau apalagi sampai Rammusu panas dingin. 😂

Baca juga disini dan disini soal “One Piece”...

Acchi
00:26 AM





Friday, 8 August 2025

Ada Apa Dengan Tentara...?



Miris juga melihat Tentara berpangkat sersan itu ngamuk-ngamuk di Rumah Sakit Tentara, karena jiwanya ambruk, anaknya terlantar dikamar jenazah baru saja meninggal dibunuh dengan cara disiksa oleh seniornya yang juga di Instansi loreng, sang anak juga tentara masih newbie, baru berdinas lima bulan, pangkatnya masih merah, masih prajurit, dan harus mati dibarak diplonco, badannya penuh luka dan memar oleh perbuatan tangan kotor senior yang biadab.

Institusi dan sekolah kedinasan serasa terus memelihara tradisi ketololan seperti ini, dan ini masih terus berulang kesekian kalinya.

Bagaimana bapaknya tidak murka, anak yang disayang yang akan melanjutkan generasi loreng dikelurganya sebagai abdi Negara, justru mati ditangan kakak-kakaknya, bukan mati bertempur, bukan karena tugas, bukan mati saat menenteng senjata.

Padahal tidak gampang untuk masuk tentara atau sekolah kedinasan lainnya, selain perlu persiapan fisik, juga terkadang perlu jual tanah, harus punya koneksi, punya beking, bahkan terkadang pakai cara culas dengan jalur sogok, bahkan harus bersaing dengan anak titipan relasi pejabat, atau bertarung dengan sang pemilik jatah.

Cara busuk perpeloncoan dan bullying di sekolah kedinasan dan instansi sudah tidak relevan lagi dimasa dan diera “One Piece” seperti saat ini. 

Namun ada kabar yang lebih miris lagi, saat melihat berita, ada Jenderal yang parno dengan baliho, ternyata bermasalah dengan rumah hunian prajurit yang mangkrak, terindikasi duit ditilep dan digelapkan yang nilainya tidak main-main, sampai ratusan milyar. Lagi-lagi anak buah yang jadi korban, junior yang selalu jadi tumbal, ribuan serdadu yang gajinya tidak seberapa, dipaksa dipotong untuk mencicil, demi rumah  impian, nyatanya yang didapat malah rumah hantu. 😏

Acchi 
08:06 PM

Wednesday, 6 August 2025

Semenakutkan Itukah Bendera Bajak Laut "One Piece".?



Kalau zaman rezim Jokowi mereka paranoid dengan coretan #2019Ganti Presiden, tagar (tanda pagar) dimedia sosial, panas dingin dengan coretan mural karikatur dengan tulisan "Kami Lapar" ditembok-tembok kota.

Kalau rezim Prabowo mulai risih dengan bendera bajak laut “One Piece” yang saat ini marak dikibarkan warga dan para sopir truk, bahkan saat ini sudah dilakukan penyisiran oleh aparat, padahal sebelumnya Gibran, pernah dengan bangganya memakai pin didadanya simbol tengkorak bertopi jerami tersebut.

Narasi pejabat, pandangan menteri, statement anggota DPR yang mengatakan simbol dan bendera one piece tersebut bisa dikategorikan makar, memecah persatuan bangsa, menganggu kedaulatan, menodai makna kemerdekaan, dll.

Mereka seakan lupa ketika kampanye, sering mereka berkata suara rakyat suara Tuhan, setelah berkuasa, rakyat yang tak bersuara, cuma mengibarkan bendera sebagai bentuk sindiran, frustasi dan kekecewaan, atas apa yang dirasakan rakyat dengan kondisi yang dialami dinegerinya sendiri saat ini. Justru malah terus mendapatkan tekanan, dibungkam, ditakuti dengan ancaman pidana, yang dari pasal yang dipaksakan.

Pejabat, mentri, anggota dewan justru harusnya sadar diri, dengan fenomena yang terjadi seperti itu, mereka digaji besar untuk memikirkan persoalan rakyat, persoalan ekonomi, berantas pengangguran, hukum yang adil, dan lain sebagainya, bukan malah balik melawan rakyat sendiri yang sedang mengekspresikan gundah gulana_nya.

Momentum 80 Tahun HUT RI, arti kata merdeka itu dirasakan, tergantung dari sudut mana dilihat dan dari arah mana dinikmati, pejabat, mentri, anggota dewan, komisaris benaran, maupun komisaris dari jalur buzzerp hasil give away, sudah pastilah mereka medeka, rekeningnya gemuk, hidupnya dibiayai Negara, dari alas kaki sampai kepala, bahkan healing dan liburannya pun dibayarkan Negara,  tapi toh tetap juga nihil kontribusi.

Sementara rakyat yang masih berkutat dijalan, diladang, dilaut, cari nafkah sendiri, pakai alat sendiri, tanpa difasilitasi, tanpa koneksi, yang rutinitasnya terkadang bergantung pada matahari dan hujan, itupun dapur terkadang tidak tiap hari bisa ngebul, dimasa penceklik tidak dibantu, disaat rakyat ada untung sedikit, rakyat dipajaki tinggi, menabung untuk simpanan masa tua dan ongkos naik haji, malah tabungan bisa kena blokir, dll.

Marwah merah putih memang harus dijaga, mengibarkan bendera lain yang berdampingan dengan merah putih, anggap saja sebagai umbul-umbul yang ikut memeriahkan hari jadi Negeri, atau ikut mengibarkan bendera Palestina 🇵🇸 disamping merah putih  🇮🇩, adalah bagian bentuk solidaritas atas rakyat Palestina, yang masih terus berjuang lepas dari belenggu penjajahan Israel.

Jadi kalau ada yang mengatakan “Merdeka itu relatif “ jangan disalahkan juga, sebab terbebas dari penjajahan oleh bangsa lain bisa saja terjadi. Tapi terbebas dari tirani dan penguasa bangsa sendiri yang haus dengan validasi dan lapar tepuk tangan, itu belum tentu. 🤭 

Acchi
09:06 PM

Saturday, 2 August 2025

PPATK Akhirnya Buka Blokir




Untung PPATK sudah kembali membuka blokir rekening yang dormant, setelah di panggil Prabowo.

Seandainya belum maka beberapa hari bahkan Minggu, kita  akan disajikan dan akan terlihat panjangnya antrian di Bank-bank hanya untuk sekedar membuka blokir rekening para nasabah.

Hari-hari biasa saja berurusan dengan Customer service (CS) Bank, terkadang bikin mumet, bikin dongkol, antrian bisa bikin kesal, sudah dapat nomor tapi karena panjangnya antrian, terkadang ditinggal untuk kepentingan lain bahkan untuk ditinggal pipis saja kadang nomor antrian bisa lewat, dan harus ambil nomor antrian baru, belum lagi bila menjelang waktu istirahat CS pun ikut istirahat dan terkadang hanya menyisahkan satu meja yang juga kelak akan berganti istirahat.

Dan setelah berhadapan dengan CS, tidak selamanya urusan jadi mulus, terkadang ada dokumen tidak lengkap, bahkan sering ada kekeliruan, tidak sepemahaman, dll. CS yang kadang masih newbie yang harus menghadapi banyak masalah, sehingga perlu bolak balik keruangan atasannya untuk konsultasi dan koordinasi.

Pejabat PPATK kadang tidak mau tahu kondisi dilapangan seperti itu,  terlalu menyederhanakan persoalan, sehingga seenak congornya sampai ngomong “Kan bisa dibuka di CS”. Padahal untuk sampai di CS perlu waktu, perlu mengorbankan rutinitas, yang diperkotaan saja yang dekat dengan Bank masih mengeluh karena harus izin dari kantor, ada yang sampai bolos kerja, bahkan pedagang sampai menutup lapak dagangannya sampai setengah hari. Lalu bagaimana yang di kampung yang harus turun gunung melewati lembah, menunda garap sawah dan kebun, sewa ojek atau pete-pete, hanya demi membuka blokiran tabungannya yang dari hasil jeripayah buah sayur diladangnya.

Dan mirisnya sampai ada berita seorang ibu meninggal, tidak sempat membeli obat karena rekening anaknya diblokir PPATK, lembaga dan pemerintah seolah tidak belajar beberapa waktu yang lalu ketika ada seorang ibu juga meninggal karena kelelahan saat antri tabung gas dipangkalan, akibat kebijakan bahlul yang melarang jual tabung gas di warung kelontong.

PPATK harus punya formula dan data yang kredibel, untuk memotong jalur-jalur uang haram, dari pencucian uang narkoba, hasil korupsi, hasil judi online, jual beli rekening penerima bansos yang dijadikan rekening akun judol, dan lain sebagainya, agar imbas seperti ini tidak perlu merepotkan rakyat satu nusa satu bangsa.

Dan buat rakyat dan nitizen teruslah berisik untuk persoalan-persoalan yang merugikan khalayak banyak.

Acchi
10:06 AM


Friday, 1 August 2025

Ketika Bendera Bajak Laut "One Piece" Berkibar

Capture Foto Dari Media Sosial 


Menjelang Agustus jajaran pemerintah mulai dari Prabowo sampai instrumen tingkat bawah sampai desa menganjurkan mengibarkan bendera Merah Putih, sebulan penuh selama bulan Agustus, beberapa daerah memang sudah terbiasa, seperti di Makassar sudah dari dulu mengibarkan bendera Merah Putih mulai 1-31 Agustus.

Namun kali ini ada fenomena pengibaran bendera dan simbol bajak laut  dalam anime “One Piece”, dimedia sosial terlihat ramai yang mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak tersenyum bertopi jerami.

Ini adalah salah satu bentuk kritik sekaligus perlawanan yang dirasakan Rakyat atas pemerintah, yang tidak berpihak pada Rakyat, pengemudi truk muak dengan pungli yang sering mereka dapat dijalanan oleh aparat yang berseragam, masyarakat luas kesal dijajali upeti pajak retribusi yang tinggi dan rekeningnya banknya kena blokir, mereka marah ditengah lesuhnya ekonomi turunnya daya beli, cari kerja susah, dan janji kampanye yang tak terealisasi, namun harga bahan pokok terus merangsek naik, mahal dan langka akibat salah kebijakan dan salah urus.

Negara punya hasil bumi dan alam yang melimpah dikelola perusahaan Negara, tapi tak mampu juga membawa rakyatnya sejahtera, yang makmur justru hanya segelintir orang, hanya pejabat dan kroninya.

Hutan dibabat, dibakar, dibuka lahan buat tambang, yang didapat rakyat cuma malapateka banjir dan longsor, sementara yang menggarap dapat emas, minyak, batubara, dapat nikel dan lain-lain, mereka menanam sawit berhektar-hektar, sementara rakyat hanya kebagian antri beli minyak goreng, BUMN karya-karya bangun infrastruktur asal-asalan demi ambisi pemimpin yang terbiasa mencitrakan diri, hasil mangkrak, malah mewarisi hutang, bahkan di era digital seperti sekarang, yang transaksi bersanding dengan online, tapi kuota internet dibuat mahal.

Ketika rakyat menanam, melaut, tanpa difasilitasi malah rakyat lebih sering mendapatkan pupuk mahal solar sulit, dan disaat masa panen, hasil melimpah, mereka asyik buka keran impor demi mendapatkan fee yang besar.

Belum lagi berbicara hukum yang terus dipertontonkan, yang dirasakan rakyat jauh dari ketidakadilan, yang berduit yang korupsi meskipun sudah berbaju orange dan pink masih bisa tersenyum sambil dadadada didepan kamera, sementara rakyat terkadang dapat vonis yang berlebihan padahal terkadang terpaksa jadi kriminal karena dipaksa oleh keadaan dan perut lapar.

Hukum juga lebih sering dipakai untuk menjadi alat pukul buat yang sering mengkritik kebijakan yang ngawur, yang dianggap berseblahan atau lawan politik.
Masalah di Negeri ini memang kompleks tapi bukan tidak bisa diatasi, selama kemauan itu ada dan keadilan dijunjung tinggi.

Jangan abaikan simbol bendera hitam, karena bisa jadi didalamnya ibarat bubur magma dalam gunung berapi yang siap meledak, rakyat bukan tidak cinta NKRI bukan tidak menghargai jasa para pahlawannya, sampai mereka ada yang berkata “Merah Putih 🇮🇩 terlalu suci untuk dikibarkan di Negara yang rusak ini”...

Berbenahlah…

Acchi
10:06 AM

Tuesday, 15 July 2025

Mengenang KH. Muchtar Waka

KH. Muchtar Waka


Beberapa pekan lalu, ketika scrol-scrol handphone, beberapa kali muncul iklan marketplace tentang rantang mini almunium, tak berselang lama melihat kabar info di WA Grup, KH Muchtar Waka, sedang dirawat di rumah sakit, dan Selasa pagi ini kembali melihat postingan Ustadz Arsyad bahwa Kiyai Pondok telah berpulang Senin malam.

Mungkin penampakan rantang itu menjadi isyarat buat saya, yang saat masih nyantri pernah di mintai tolong Kiyai mengambil nasi dan lauk didapur menggunakan rantang yang serupa, saya masih ingat betul kalau ba’da dhuhur sehabis ngaji bareng di Masjid di pandu Ustadz Rahman, Kiyai Muchtar sambil memberikan rantang mungilnya kepada saya dan mengatakan dengan suara yang lembut “Huzs li’ thoamii kalilan fakatz”, dan tentunya bukan cuma saya yang pernah merasakan di mintai tolong seperti itu, beberapa santri lain juga pernah, karena ini spontanitas random bagi siapa-siapa santri yang kebetulan yang dapat dimintai tolong untuk mengambil lauknya didapur.


Saya juga sempat sekali di ajak makan malam ditempat tinggalnya pas disamping kiosphone, yang kebetulan saat itu saya habis terima telepon dari Ibu saya dikampung. Beliau bilang saya tidak habisi ini kalau makan sendiri, saya sempat mengatakan saya baru habis makan juga didapur, tapi karena saya lihat lauknya menggoda, sepotong ayam, ada tempe orek campur kacang dan ikan teri kecil, serta sayur nangka,  tidak seperti ikan cakalang yang baru saya santap didapur tadi,🙂 apalagi ada kue bolu rampah ¾ lingkaran yang belum tersentuh, saya pun langsung sikat saja, beliau bilang ini makanan kiriman Ibunya Mudzakkir (anaknya) dari rumah.

Ada banyak pengalaman menarik buatku yang masih terkenang, tidak saja sebagai Kiyai Pondok yang mengimami para penghuni pondok, sebagai Kepala Sekolah, sebagai pengajar terutama mata pelajaran Kemuhammadiyahan, dan lain sebagainya, beliau termasuk orang yang detail, waktu saat mau ujian akhir Tsanawiyah beliau terjun langsung memandu dan memberi pembekalan, bahkan ada teman yang sempat salah menulis nama depannya, dia tulis Muhammad, tapi berdasarkan data akte lahir dan ijazah SDnya tertulis “Muhamad” tidak double “M”, ditegur dan dikoreksi karena demi keseragaman yang kelak tertulis di Ijazah Tsanawiyahnya.

Saya pun juga pernah dikoreksi langsung diulti, saat giliran saya naik dipodium belajar kultum ba’da shubuh, ketika saya double mengatakan Alhamdulillah, Alhamdulillahi lazi nahmaduhu dst, beliau langsung gercep mengoreksi, katanya cukup sekali saja Alhamdulillahnya, padahal waktu ditraining saya belajarnya memang Alhamdulillah sebagai prembulenya cuma satu kali, tapi karena gugup, baru diawal sudah terkoreksi oleh Kiyai, belum lagi lutut tremor, masih newbie, masih Tsanawiyah, edisi perdana ceramahi satu jamaah masjid pondok, meskipun kata senior yang mentori anggaplah dibawah itu kambing-kambing biar tidak nerveus, namun nyatanya berbanding terbalik justru ibarat melihat malaikat-malaikat dengan wajah berseri-seri, untungnya bukan melihat malaikat pencabut nyawa, atau malaikat introgrator munkar-nakir. Meskipun didetik awalnya ambyar dipermulaan namun dimenit-menit seterusnya sudah lancar jaya.🤭

Saya juga pernah nebeng payung, saat itu lagi hujan, kebetulan payungnya besar, kami jalan berdua dari Kiosphone menuju Masjid untuk shalat berjamaah.

Pengalaman lainnya, Saat ramai-ramainya aksi Reformasi 1998, pondok sering di singgahi mahasiswa dan aktifis kampus, beberapa perwakilan kawan-kawan kami minta izin dan minta restu untuk ikut aksi puncak di “Mei 98” bersama Mahasiswa dan Rakyat di Karebosi, untuk ikut partisipasi menuntut rezim Orde Baru lengser, beliau tetap mengizinkan dengan pengawalan para ustadz, dan di beri wejangan, untuk aksi tetap damai, jaga diri dan kawan, kalau ada ribut-ribut kalian harus balik kanan masuk pondok, daripada harus ikutan bikin rusuh apalagi sampai bakar ban dijalan. Kami  pawai menggunakan truk, seingatku kami dikawal ustadz Hasyim dan ustadz Azkari, diperjalanan kami bergabung dengan Mahasiswa UNHAS menuju Karebosi.

Kenangan yang masih membekas juga saat reuni, bukan reuni terbaru kemarin yang saya sempat alpa hadir, tapi reuni sebelumnya, saat itu shubuh hari kita para alumni, bersama santri, para ustadz, shalat di lapangan, karena Masjid sedang pembangunan renovasi, vibesnya keren beratap langit dan bintang, serasa bernostalgia waktu nyantri dengan embun, saat masih nyeker tanpa alas kaki ke Masjid, dan itu menjadikan eksperiens yang bisa saya ceritakan disini. Beliau saat selesai mengimami jamaah shubuh salam dan dzikir, beliau naik di mimbar, sempat lama terdiam karena menunggu para masbuk_ers selesai shalat, ada pesan yang di katakan yang masih terbesit kurang lebih begini kata-katanya “Gombara yang dirintis KH Jabbar Ashyri ini adalah tanah yang diberkahi Allah SWT, semoga anak-anakku sekalian santri dan para alumninya mampu menjaga nama baik -;Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah;- menjadikan ladang ilmu dan dakwah serta bisa bermanfaat bagi masyarakat luas”.

Selamat jalan Kiyai, usai sudah pengabdian panjang_Mu bahkan sampai sepuh masih terus berkontribusi buat pondok tercinta, semoga amal bakti_Mu diterima dan khilaf_Mu diampuni oleh Allah SWT.  🤲🥹 Allahummagfirlahu warhamhu wa_afihi wa’fuanhu, Aamiin. 🤲🥺

Acchi 
02:06 PM


Tuesday, 8 July 2025

Robot Parcok

Robot yang di pamerkan Parcok saat annyversary_nya kemarin menuai polemik dan pertanyaan, terutama dari harga yang cukup fantastis, perunitnya seharga 3 Milyar, ada beberapa model yang dipamerkan tipe doggy, tipe human, tipe tank, tipe drone. 🤭

Nitizen tidak saja heran tapi sampai mengulik, mencari perbandingan harga, dan ada yang di ketemukan harga sekitar 250 jutaan, bahkan robot xiomi hanya 29 jutaan. Meskipun secara kasat mata hampir sama, barangkali dari segi fitur ada yang di upgrade, namun anehnya ketika di pamerkan operatornya yang pegang remot ngekor di belakang robot, ibarat bocil main mobil remote control. Ini yang membuat nitizen sampai geleng-geleng dan berkata, ini memang markupnya yang besar dibanding harga unitnya. 😆

Komentar lucu dan sindiran, gambar lucu, bahkan video AI dari konten kreator, tentang robot itu, membuat  hiburan tersendiri buat nitizen Konoha, ada yang mengatakan di siram air tuh sudah korslet, robot-robot bikin parcok tambah malas terima laporan, sampai ada yang komentar, yang cari-cari kesalahan pengandara pun nanti dari robot juga dan hasilnya di bagi dengan parcok bernyawa. 😅

Di Konoha sering kita melihat anggaran belanja proyek, cuma dijadikan bancakan, jadi lahan korupsi, markup proyek tidak ngotak,  proyek yang dibangun cuma buat sensasi, ambisi, kemegahan, citra dan diklaim sebagai prestasi, padahal belum tentu relevan dan punya fungsi yang signifikan. 🤣

Seandainya pejabat parcok itu punya nurani dan kepekaan, mungkin lebih memilih memperbaiki sumber daya manusianya, membenahi pelayanan kepada masyarakat, jujur disaat melakukan kesalahan, bukan malah kompak menutupi kesalahan, apalagi sampai merekayasa kasus. Bahkan kemarin ada kasus lucu anak parcok, masih dibawah umur bersama wanita, membawa mobil patroli orang tuanya, nyenggol pengendara lain, malah parcok membela anak pakai alasan mengantar gurunya, padahal secara logika saja mobil patroli tidak boleh dikendarai oleh yang punya tugas dan tanggung jawab, apalagi ini masih dibawah umur, menabrak Pengandara lain, lalu kabur. 😀 Dan terakhir parcok harus lebih mawas diri, menerima saran kritikan dan masukan  bukan malah mengkriminalkan masyarakat. 😏

Sedang di Kerajaan Wakanda Samping Negara Republik Konoha.😉

Acchi
01:06 PM

Monday, 7 July 2025

Alam Setelah Bencana


Banjir-banjir besar yang saya ingat, mulai dari zaman banjir saat “Marong” terseret arus sungai dan diketemukan esok harinya dalam keadaan meninggal dilaut, banjir besar 2008, banjir besar 2020 yang menyeret “Haerul” masuk got dan juga diketemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi, serta terakhir banjir kemarin pas 10 Muharram versi kalender Arab Saudi.

Dan kesemua banjir-banjir itu selalu berlangsung cepat, banjirnya dahsyat tapi surutnya juga cepat, ini yang berbeda dari daerah lain yang terkadang daerahnya bisa terendam berhari-hari,  sepekan dua pekan, bahkan di Kalimantan pernah sampai sebulanan air tergenang dan surutnya lama.

Fenomena banjir didaerah sini ibarat ada siklusnya bersifat periodik hampir tiap per berapa tahun sekali, sering dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan aliran besar dari hulu, yang tak mampu di tampung oleh jalur sungai, apalagi ada tanggul yang jebol, sehingga air yang meluber ini yang merendam pemukiman dan infrastruktur, merusak sawah ladang, menenggelamkan hewan-hewan ternak, dan terkadang menyebabkan korban jiwa.

Namun ada saya kagumi selepas banjir atau after floods ini, Allah selalu mencerahkan cuaca, bahkan kemarin qabla Ashar dan pagi ini langit sudah biru kembali seakan masih ada harapan yang tergantung, Vibes yang disajikan alam menawarkan kedamaian, melihat ke arah gunung yang kembali menghijau dan membiru bahkan ada warna tosca-toscanya, seakan alam ini effortnya tersenyum ibarat seperti tak terjadi apa-apa, sayang laut masih berwarna coklat efek jutaan kubik air yang bercampur material lumpur terbawa arus dari hulu ke hilir.

Peringatan Tuhan dan Alam, memang perlu disikapi dengan mitigasi bencana yang baik, termasuk kedepannya mempersiapkan bila kembali terjadi perubahan iklim dan pola hujan yang ekstrim, membenahi atau menambah bendungan jalur air, memperbaiki struktur tanggul, mengeruk drainase dan got, menata tata ruang dimana harusnya letaknya pemukiman dimana harusnya letaknya sawah ladang, jangan sampai sawah ladang,  apalagi sawah yang masih produktif  terus berubah jadi kawasan perumahan, mengedukasi masyarakat tentang peringatan dinin kebencanaan, beserta kebiasaan yang masih sering nyampah sembarangan, dan yang terpenting menjaga hutan, terutama hutan lindung tetap lestari, apalagi jangan sampai ada deforestasi dan pembalakan liar “Naudzubillah min dzalik”...

Acchi
02:16 PM

Sunday, 6 July 2025

Pasca Banjir & Hujatan


Air bah yang meluncur disungai dan meluber ke jalan, sampai pemukiman, rumah dan fasilitas publik terdampak, keseragaman postingan nitizen tentang banjir menjadi nilai plus, tentang informasi-informasi titik terdampak, yang berarus sampai yang tergenang.

Banyak video, foto terposting oleh kalangan masyarakat khususnya di daerah rendah seperti di perkotaan dan sekitarnya, namun ada satu video yang di posting, yang membuat saya khawatir, yang katanya daerah lannying daerah hulu di ketinggian, kelihatan betul air coklat deras dan besar meluncur di jalan bak seperti di sungai. Kalau di hulunya saja sudah begitu dahsyatnya, maka di hilirnya sudah pasti akan parah.

Jembatan, Tanggul sungai kanal yang tak kokoh apalagi sudah termakan usia, akan gampang putus dan roboh bila kena hantaman bertubi-tubi apalagi seperti kasus lima tahun silam, bendungan jebol di hantam pohon besar yang tumbang dan terbawa arus.

Imbas dari banjir ini adalah kerugian material masyarakat, tidak saja rumah yang terendam bersama perabotnya, kendaraan mogok, sawah ladang terancam gagal panen, jajanan di pasar dari pakaian, sembako, bahkan ada dalam video yang di-posting warga, ayam potong banyak yang mati tenggelam sebelum di potong.

Kepala daerah bersama jajarannya dalam video postingannya, sejak pukul dua dini hari berpatroli melihat kondisi sambil mengingatkan warga untuk siaga dan waspada.

Dan media sosial memperlihatkan keberagamannya, di saat orang-orang terkena bencana, harusnya simpati, empati dan support yang di kedepankan, namun ada segelintir yang nirempati, masih sempat jempolnya menari-nari menghujat sampai urusan pilkada yang sudah kelar masih dibawa-bawa, seperti tabiat “Joker” tokoh antagonis, yang sudah mati rasa dalam film Batman. Atau bisa jadi mereka pengikut Netanyahu tokoh rill didunia nyata yang juga sudah mati rasa, yang secara biadab dan bengis membantai rakyat Palestina disana.

Perbedaan cara pandang politik itu biasa, yang kalah jadi oposan sebagai sosial kontrol itu lumrah, bicara soal tenaga kerja sampai PHK, bicara soal pupuk sampai jalan rusak, kritik tentang lampu-lampu sampai kinerja pemerintahan semuanya masih wajar dalam koridor berdemokrasi.

Tapi soal bencana, karena memang faktor alam, apalagi karena memang soal takdir Allah yang tidak bisa ditolak. Sebaiknya jempol jangan terlalu gampang menghujat, apalagi ini memang ujian yang datang dari pemilik langit dan bumi ini.

Acchi
10:36 AM 

Bantaeng Banjir Lagi

Selepas shubuh kemarin seorang ibu termenung di tepi tanggul sambil berkata “Ballasami Berasaka”, Ibu itu penjual beras, menatap air dengan mata sembab, yang merendam pasar semenjak tengah malam. puing dan lapak penjual emperan berserakan, air sungai depan pasar terpantau meluap.

Pasar kembali terendam setinggi paha orang dewasa, beberapa pedagang dengan rasa sabar dengan kepasrahan, sementara di tempat lain, semenjak saya sahur tadi melihat postingan grup info di Facebook, “mayday-mayday” minta tolong untuk di evakuasi, karena rumahnya sudah terendam hampir dua meter.

Hujan sejak jumat kemarin dan deras-derasnya saat tengah malam tadi, orang-orang dihulu mengingatkan bahwa di pegunungan hujan sangat deras, waspada yang di kota (hilir). 

Dan pagi ini hujan masih terus mengguyur dengan intensitas sedang, semoga cepat reda dan banjir pun ikut surut. Semoga tidak sampai banjir parah 2020 terulang.
“Allahumma sayyiban nafi'an” 🤲🌧️

Acchi
07:06 AM


Wednesday, 2 July 2025

Masjid, Pengurus Dan Problematikanya

Masjid Syekh Abdul Gani


Berawal dari melihat postingan di Facebook Grup Info Bantaeng, akhirnya saya coba mengecek lebih jauh, ternyata di portal berita Kemenag Sulsel juga ada beritanya.

Bahwa Pak Nurdin Abdullah didaulat menjadi Ketua pengurus Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng.

Harapan saya,_ semoga Masjid Agung bisa lebih maju lagi ditangan beliau, semoga ada gebrakan fundamental, yang tidak saja sebatas untuk kegiatan ibadah ritual harian semata, tapi ada kegiatan-kegiatan lain seperti kajian dakwah, kegiatan sosial, dan ekonomi keummatan di dalamnya yang mengarah untuk kemakmuran masjid beserta jamaahnya. Di Indonesia sendiri sudah banyak masjid yang melibatkan jamaah dan masyarakat sekitarnya berkolaborasi demi kemakmuran masjidnya, seperti Masjid Jogokariyan, Nurul Ashri yang viral di media sosial yang ada di Yogyakarta.

Masjid Agung ini secara fisik bangunan setelah di renovasi sudah cukup eloklah dipandang mata, interior terkesan mewah dengan warna cream  coklat hitam, fasad eksterior berlapis ACP menambah kesan yang elegan, diluar ada menara baru dengan lampu sorot yang bisa berganti-ganti warna.

Namun secara pribadi saya punya masukan, yang menurut saya perlu sedikit pembenahan, kalau di interior masjid lafadz-lafadz kaligrafi Asmaul Husna beberapa lampunya sudah mati perlu dinyalakan kembali, di ruang wudhu yang didepan yang paling sering dipakai, terutama toilet kencingnya dan ruang kamar mandi WC-nya mungkin perlu sedikit sentuhan dan pembenahan biar kelihatan lebih bersih dan sepadan dengan ruang interior masjid. Begitupula tempat wudhu di parkiran motor yang terlalu rendah, jadi orang berwudhu terlalu membungkuk sementara didepannya gotnya tanpa penutup, mungkin perlu dinaikkan pipanya kemudian gotnya ditutup besi teralis, biar ada pijakan kaki.  

Untuk sound system sepertinya terlalu bergema dan mendengung, bahkan saya masih ingat ketika Ustadz Das’ad Latif datang ceramah saat itu, juga sempat menyoroti sound system yang katanya echonya trouble terlalu tinggi, sehingga suara tidak begitu jelas bisa didengar oleh jamaah.

                          ******

Masjid & Mushallah, terkadang terlalu fokus pada interiornya, dinginya AC dan kencangnya kipas angin, empuknya karpet, terangnya lampu, dll, sehingga terkadang lupa pada pembenahan seperti tempat wudhu, toilet dan WC-nya, padahal area ini adalah starting point untuk beribadah, awal untuk melakukan thaharah, bersuci serta mensucikan diri dari hadast dan najis.

Terkadang kita merasa risih juga bahkan jijik kalau menemukan tempat wudhu dan toilet yang tidak begitu terawat, tegel & keramiknya sudah menghitam karena kerak, ada yang berlumut, seperti lama tidak pernah kena portex, ada beberapa Masjid di jalan poros kota Bantaeng ini, terkadang tempat wudhunya tidak ada batas sucinya, orang leluasa pakai sandal di tempat wudhu, ada yang WC-nya buntu, bahkan ada yang WC-nya terlalu tinggi, tempat kencingnya bau pesing (parru_na kowdonge), kran airnya rusak, bahkan ada yang airnya sampai muncrat-muncrat, tempat wudhu Ikhwan (pria) dan akhwat (wanita)_nya tergabung tidak terpisah, toilet kencingnya terbatas, apalagi kalau hari Jumat antrian bisa terlalu panjang sementara khatib sudah khutbah.

Persoalan ruang thaharah ini perlu perhatian, apalagi masjid yang tidak ada marbot dan OBnya, pesan-pesan informatif perlu diperjelas batasan dan larangannya, karena terkadang masih ada jamaah dan pengunjung masjid masih membuang puntung rokok sembarangan diarea tempat wudhu, belum lagi stiker iklan jualan karpet dan mobil yang tertempel, merusak pemandangan ditempat wudhu.  Pengurus-pengurus masjid terkadang lalai memperhatikan, karena faktor kebiasaan terbiasa sudah dalam keadaan berwudhu dari rumah kalau hendak beribadah, jadi buat pengurus, sesekali juga berwudhu di tempat wudhu masjid biar bisa melihat, merasakan sendiri kondisi dan sensasinya. Apalagi ruang bersuci ini terutama masjid mushallah di jalan poros itu dipakai orang-orang yang lewat, para musafir yang melintas singgah shalat dan istirahat.

Terakhir saldo-saldo masjid yang dihimpun dan bersumber dari dana celengan sumbangan jamaah, beberapa penceramah sudah menyampaikan, janganlah terlalu banyak saldo yang mengendap di bank-bank, cukup yang disimpan adalah sebagai dana jaga-jaga dan dana talangan sebulan dua bulan untuk membayar honorium Imam dan marbot, beserta listrik dan air, selebihnya langsung saja belanjakan alat-alat kebersihan, beli portex, beli lampu kalau ada yang mati, beli kran pengganti yang rusak, beli air mineral untuk jamaah, mengganti Alquran yang sudah robek, atau melaundry rutin fasilitas umum seperti sarung dan mukena, beli sandal pengganti buat sandal-sandal jamaah yang terkadang masih sering hilang, dan kebutuhan lain yang memang perlu dan layak untuk disegerakan. 🙂🙏

Acchi
10:06 AM

Saturday, 28 June 2025

Reuni Akbar IKAPEM Gombara


Suatu ketika salah satu dari teman angkatanku, mengatakan_ “bagus nanti kalau pas 25 tahun tammatta kita bikin reuni perak”.

Kebetulan sekali 27-29 Juni 2025, diadakan Reuni Akbar,  ini bisa menjadi momentum yang tepat dan pas bagi angkatan kami yang tamat tahun 2000, untuk hadir dan ikut berpartisipasi bersama angkatan kakak-kakak senior yang pernah membimbing kami dan adik-adik setelah angkatan kami yang pernah kami urus.

Di FB maupun di Wa Grup Alumni dan angkatan, secara massif menyebar info reuni, ada yang aktif komentar, ada yang cuma ngirim jempol atau emoticon lain, ada pula cuma ngintip-ngintip, bahkan ada yang bilang saya tidak tammatka bukanka alumni, padahal IKAPEM namanya saja grup alumni tapi di AD/ARTnya tidak membatasi yang hanya pegang Ijazah saja, yang disebutkan sebagai alumni, tapi yang pernah nyantri, yang pernah mondok, yang pernah senapas dan senasib, yang pernah makan nasi dan garamnya Ma’had Darul Arqam Gombara juga masih disebut sahabat kandung.

Namun terkadang kita sulit untuk datang dan hadir bereuni bersama, bukan saja karena tidak punya waktu luang, tapi karena bisa saja terkendala jarak, terutama yang sudah jauh merantau dan mengembara, meskipun ada yang dekat tapi terkendala faktor kesibukan, ada rutinitas yang tak bisa ditinggalkan, bahkan terkadang pengaruh keadaan ekonomi pun tak memungkinkan untuk bersua bersama kawan-kawan lama, belum lagi hal lain-lain yang bisa menjadi faktor kendala. Serta bisa pula karena memang sudah ogah-ogahan lagi untuk ikut kumpul-kumpul, lalu dibuatlah_ alasan klasik dan macam-macam. 😅 

Reuni sejatinya menjadi tempat berkumpul, bercengkrama dan mengenang memori dan histori yang pernah_ terukir,_ dari kepingan-kepingan cerita yang pernah di jalani, mulai dari muadzin newbie yang salah lafadz, hafalan mufradat dan Alquran yang tak kunjung tuntas, berkalung papan yang tulisannya “Lughatuka”,_ “Jazus” yang bikin paranoid, shalat lail dan puasa Senin kamis yang jadi wajib, jalan tertidur sampai nabrak tiang gawang di waktu shubuh karena nyawa belum ngumpul, main bola di atas batu cadas sambil teriak mubasyarah fakatz karena ada teman yang pagoreng, makan nasi kecap ikan kering mairo bersama pakai satu wadah tutup panci, bahkan saking nikmatnya ikan kering itu membuat ngantuk, dan bisa bikin tidur pulas dikelas, semua itu masih menjadi cerita yang sangat membekas, belum lagi sabun mandi yang dipakai bergiliran sambil ngomong ana ba’daka saking banyaknya antrian dan dikejar time limit mau apel pagi/magrib, ada pula kepala sampai malitung (gundul) gara-gara kena sanksi level SP3, apalagi melanggarnya kompak berjamaah (bareng-bareng) sampai dikenai “Mahkum Massal”. 😆

Seiring berjalannya waktu, menapaki jenjang yang lebih diatas, yang Tsanawiyah naik jadi Aliyah, yang kemarin masih junior menjadi senior, yang sebelumnya diurus menjadi pengurus, meskipun beberapa dari kami ada yang mendiskualifikasikan diri, gugur dan memilih resign mencari sekolah baru diluaran sana. Yang tersisa melanjutkan diri untuk berproses, kematangan berpikir seiring ikut bertumbuh, terkadang masih khilaf harusnya menjadi suri tauladan bagi adik-adiknya, malah justru jadi pelanggar ulung dari tengko-tengko yang telah dibuat dan disepakati bersama, sampai adik-adik menyindir halus pakai ayat Alquran surah As-shaff ayat 2-3, belum lagi beberapa kisah-kisah  undercover yang horror untuk diceritakan,🤭 bahkan pernah juga ikut mengukir sejarah bangsa, sampai ikut-ikutan menutup separuh jalan depan pondok saat “Reformasi 98”, yang puncaknya sampai ikut bersama ribuan Mahasiswa dan rakyat menggunakan truk, turun aksi di Karebosi menuntut Soeharto dan rezim Orde Baru turun tahta.

Gombara memang menyimpan kisah tidak saja secara nafsi-nafsi, tapi juga firqa-firqa kifayah, solidaritas dan jiwa korsa, perAngkatan, perKelas, perAsrama bagi yang pernah nyantri tak perlu diragukan lagi, bayangkan di usia menuju remaja sampai baligh, di Gombaralah mulai puber, berjerawat, berbulu, sampai pertama kali mimpi basah, sampai mau tidak mau harus belajar mandi junub. 🤩

Dan satu lagi ternyata Gombara bisa menyatukan rasa, menjadikan pengalaman yang unik, mind blowing bahasa gaulnya saat ini, ternyata ada perasaan yang sama yang terpatri, bagi santri terutama disaat kita mau masuk pondok setelah libur misalnya, bagi yang datang dari arah Makassar dari arah pasar sentral, kalau sudah melihat papan reklame bergambar kecap di baddoka sebelum penurunan apalagi sudah melihat kubah masjid, maka jantung berdegup kencang, adrenalin terpacu, bulir keringat tak terasa menetes, bahkan untuk mengucap “kiri pak sopir” pada sopir pete-pete serasa beratnya minta ampun. 😅 Dan ternyata teman-teman santri yang dari arah Mandai pun juga merasakan hal yang sama. 🤣

Pada akhirnya cuma bisa pelototin foto  video keseruan bereuni yang ada di Wa Grup, meskipun hasrat jiwa raga ini sangat ingin juga rasanya hadir di reuni, ingin merasakan effort yang sama, tapi aral yang melintang belum bisa diterabas,_ sehingga bercengkrama sedikit tertunda meskipun rasanya sangat ingin walau hanya sekedar say hello, berjabat tangan dengan guru/ustadz dan para sahabat-sahabat kandung sambil ngucap kaifa haluk bertanya tentang kabar, adakah pembeli kuota, dan bla-bla lainnya. 😀 

Padahal reuni sebelum-sebelumnya saya masih sempat datang, di reuni sebelumnya saya berempat satu angkatan, dan yang paling miris saat reuni di Malino hanya binafsi fakatz, dan kemarin dulu dapat info dari grup IKAPEM, senior yang sempat saya temani duduk bersampingan di bus saat perjalanan pulang dari reuni Malino 2013 silam, baru saja meninggal dunia di Pinrang, Allahummaghfirlahu. 😢🤲

Bagi yang sempat datang dan hadir, bergembiralah, kenang masa lalumu, santaplah hidangan nasi lauk yang disediakan panitia, sambil membayangkan nasi lauk terutama ikan cakalang yang gatal saat masih mondok dulu. 😉 Saling sapa senior juniormu, bertukar kisah dengarkan ceritanya, siapa tahu dari pertemuan itu ada kecocokan bisnis-bisnis dan kerjaan yang bisa nyambung, syukur-syukur siapa tahu bisa latto, tumpahkan kembali keringatmu dan cetak gol dilapangan fenomenal itu. Meskipun sudah banyak bangunan baru yang berganti, namun jejak-jejak asrama, kelas, kiosphone, pohon coppeng dan mangga pasti masih membekas dalam pikiranmu, sumbangkan beberapa tetes darahmu sebagai pendonor, atau sekedar mengotori tanganmu untuk sebatang pohon yang engkau tanam, agar “Khairun naas anfa'uhum lin naas”, dirasakan orang banyak, terakhir saat pulang semoga akan menjadi cerita turun temurun ke generasimu, syukur-syukur kalau bisa juga menyekolahkan anak-anakmu di Pondok, seperti Ibu Bapakmu yang pernah menitipkanmu di Gombara dulu.

Selamat bereuni sukses selalu buat pengurus IKAPEM, semoga bisa terus memberi terobosan, dan tetap terus eksis serta punya andil dan manfaat besar buat pondok tercinta. 🙂🙏

Acchi 10:06 AM
-* 94_00 *-


Monday, 23 June 2025

Iran Come On

 

Capture Foto X

Saya yang sudah dua tahun terakhir ini, hanya mampu memberi dukungan palestina, di setiap postingan saya terkadang menyelipkan, bendera, simbol dan tulisan, beberapa kali ikut like & share postingan teman di medsos dan orang-orang lain di medsos yang berbau dukungan moral dan moril atas tragedi pembantaian dan genosida di Gaza, bahkan pernah akun Facebook dan Instagram saya sampai kena suspend dan banned, karena menampilkan foto kerusakan di Gaza, dan foto anak yang tubuhnya rusak kena bom, pernah juga kembali di suspend gara-gara menampilkan foto Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar.

Kali ini ada rasa sedikit lega dan gembira ketika Iran membombardir kota-kota utama di Israel, terutama di Tel Aviv dan Haifa, ada kepuasan tersendiri ketika melihat gambar dan video kehancuran kota dan infrastruktur, bandara, kilang minyak disana, ditambah ketakutan warga Israel yang sampai berlari masuk di bungker dan beberapa sampai eksodus ke negara lain. Namun semua itu belum setimpal dengan yang di dapatkan rakyat Gaza dan Palestina pada umumnya.

Berharap Iran yang sudah terlanjur basah, agar mengintensifkan biar menjadi efek kejut yang dahsyat buat Israel, apalagi Israel sudah terlanjur koyak, mental down, ekonomi mulai rapuh, bahkan Iron dome penangkal rudal sudah gampang jebol, rakyatnya pun sudah mulai frustasi pada Netanyahu. Saya sepakat dengan seorang pengamat yang mengatakan Iran fokus saja ke Israel, tak perlu mengincar pangkalan Amerika di Timur tengah, apalagi sampai menutup selat Hormuz, cukup menghancurkan Israel, maka Amerika pun akan ikut menanggung malu dan terkena imbas yang cukup besar.

Rudal-rudal Iran yang sudah mau masuk expired seperti Shahab, sebaiknya dikirim saja ke Israel sana, dan diikuti rudal-rudal andalan terbaru seperti Fatah,  khaybar dan Sijjil yang jangkauan dan akurasinya sangat presisi, dan jangan lupa selipkan nuklir di hulu ledaknya meskipun hanya sebesar bakso tennis, yang kabarnya hulu ledak nuklir seberat 1 kg saja sudah bisa meluluh lantakkan 1 kilometer persegi, kalau di kali banyak Israel bisa benar-benar lenyap tuh dari peta dunia.

Meskipun ada beberapa yang perlu di disclaimer, sebab kedua negara ini tak ubahnya adalah perang saudara, karena sama-sama suka membantai bagi kaum Sunni. Begitupula persoalan Syi'ah Sunni, persoalan perbedaan mahzab, persoalan bukan perang kita, bukan perang Palestina Israel, tapi ini adalah perang Iran Israel, tapi saya pikir dan saya rasa banyak orang diluar sana, yang sama dengan harapan saya, yang penting Israel harus jerah dulu, Israel harus tumbang dan bubar sekalian, sampai Palestina merdeka. Meskipun semua itu tidak bisa dinafikan bahwa punya efek domino, apalagi bisa menjadi terbukanya perang dunia ketiga.

Sampai saat ini Iran dan proxynya sudah memperlihatkan bentuk perlawanan yang nyata, ikut juga memberi dukungan pada perjuangan di Gaza, di banding dengan Mesir yang hanya bisa tunduk pada Israel, yang untuk membuka gerbang jalur masuk bantuan melalui Rafah masih perlu menunggu instruksi zionis, atau Jordania dan Arab yang ikut menginterchep rudal dan drone Iran yang menuju Israel, ataukah Turki yang hanya sebatas berkoar-koar tanpa berani memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel.

Padahal ini bisa jadi momentum atau menjadi timing yang tepat untuk menghentikan dan mengeroyok Israel akibat kebiadabannya, hampir seluruh dunia sudah menyaksikan, rakyat dunia sudah sangat muak, demonstrasi dukungan sudah dimana-mana, paling yang berpihak pada Israel hanya segelintir pejabat dari Eropa dan Amerika, itupun suaranya terpecah dan mulai gamang, apalagi kondisi dalam negerinya sendiri perlu perhatian khusus.

Lalu bagaimana dengan Wakanda mengantisipasi dampak dan apabila benar-benar terjadi WW3?, Wakanda cuma rakyatnya yang penuh semangat, pejabatnya malah semangat di urusan pribadi dan kelompoknya saja. Bahkan pejabatnya masih wara-wiri ke Oslo untuk persiapan pemilihan rektor UPP (Universitas Pasar Pramuka) 🤭, Kapal induk Amerika lewat di teri tori saja cuma mampu di  plototin, kasus pagar laut pun tak berdaya melawan oligarki, urusan makan siang gratis anak sekolah yang awalnya diberi nasi dan lauk matang, kali ini malah dikasi yang mentah 😅, tentara yang mau direkrut bukan untuk perang tapi mau dijadikan petani 😆, dan naasnya lagi tentara malah sibuk memburu pembuat petisi yang menolak RUU Tentara. Dengan melihat kondisi tersebut maka tak usah bermimpi mau menghalau rudal-rudal, tidak diserang pun sudah ada tanda-tanda seperti prediksi Si Gemoy negara membubarkan diri di 2030 mendatang. 🤣

Acchi
10:46 PM