![]() |
| Capture Foto Medsos |
Sudah dua pekan musibah banjir longsor akibat deforestasi, di tiga provinsi di Sumatera, Aceh, Sumbar dan Sumut, yang terdata sementara korban hampir seribu orang, belum yang hilang, bahkan mayat-mayat yang masih berada di bawah reruntuhan kayu, bangunan, yang di dalam mobil yang jumlahnya cukup banyak belum semua bisa di evakuasi dan di makamkan.
Banyaknya akses yang terputus, bala bantuan yang belum cukup, tim-tim rescue juga kelelahan dan kewalahan, sementara pemerintah gengsi menetapkan ini sebagai bencana Nasional, padahal luasan wilayah yang terdampak hampir sama pulau Jawa Bali. Warga, korban, penyintas harus memaksakan diri untuk semaksimal mungkin untuk bisa bertahan, mereka berusaha solid, warga bantu warga, ada yang sampai jalan berhari-hari berkilo-kilometer untuk mencari bantuan dan makanan, ada yang sampai tidak makan, ada yang jemur nasi untuk dimakan, ada yang rela berbagi mie instan sebungkus dimakan bertiga, ada yang sampai sepuluh hari baru mandi karena baru ada air bersih, ada warga terpaksa mengkonsumsi air banjir, tidur dan makan seadanya, karena rumah sudah hanyut bersama gelondongan kayu yang ditebang sekolompok orang serakah, pada hakekatnya banyaklah cerita, video, foto yang berseliweran di media sosial yang mengabarkan tentang duka lara dan pilu disana, dan mirisnya lagi korban banjir, malah dapat double impact, dan bisa semakin bertambah banyak korban karena lapar, terluka, sakit, akibat lambatnya bantuan logistik, makanan dan obat-obatan.
Jangankan manusia, ada anjing sampai mati kelelahan karena ikut membantu, evakuasi, dan entah kenapa bukan robot anjing harga 3M itu yang diturunkan, robot anjing itu hanya lebih sering hadir diacara seromonial belaka. Ada gajah yang ekosistemnya dirusak, gajah yang harusnya jadi korban, tapi si gajah pula, juga yang sampai ikut diberdayakan untuk membuka akses, karena alat berat, eksavator belum bisa tembus.
Beberapa bupati di Aceh sampai menyerah, dengan apa yang dialami kondisi daerahnya, untungnya Gubernurnya strong, ini karena Muallem mantan combatan yang sudah teruji mentalnya, yang pernah merasakan keluar masuk hutan, namun ada juga bupati yang masih menyempatkan diri dan keluarganya pergi umroh, padahal rakyatnya masih kesulitan, tapi kemarin sudah ditegur dan diberi sanksi sama presiden, tapi lucunya negeri ini justru malah presidennya sekaligus sebagai yang punya lahan sawit dan tambang disana, malah yang plesiran keluar negeri, padahal lumpur disana belum kering, disaat air mata rakyat masih menyimpan duka, disaat masih banyak mayat yang belum terkubur, dan lain sebagainya.
Ada Mentri yang ngibul bikin hoax tentang listrik, sampai presiden pun diberi laporan palsu, ada Mentri pikul beras dan muka penuh kepalsuan, padahal dari tangannya hutan dirusak atas nama HPH, ada Mentri mau kirim alat olahraga, padahal warga disana lebih butuh beras daripada barble, yang terbaru ada menteri yang mau mempersulit donasi-donasi dengan membuat perizinan yang bikin ribet donatur, ada anggota dewan yang nyinyirin rakyat yang ikut berdonasi dan membawa bantuan kesana, padahal dia sendiri hanya di gedung dewan koar-koar, seakan tidak mau tersaingi oleh aksi peduli rakyat dan relawan. Ada pula anggota dewan terhormat cuma action dengan rompi seakan mau turun tempur, Dan mirisnya sekolompok anggota dewan lokal disana menjarah posko bantuan tanpa prosedur, untuk dibawa ke dapilnya lalu bantuan itu mengatasnamakan dirinya.
Bencana ini, bukan bencana alam biasa, bukan semata-mata karena hujan dan siklon tropis, tapi ada tangan-tangan kotor manusia yang rakus, melakukan deforestasi, yang menggerus cawan-cawan tampungan air alami, merusak pasak-pasak bumi dan menjual pohon-pohonnya, menggali dengan alat berat, melabeli satwa penghuni hutan sebagai hama, sampai pada akhirnya alam murka kayu yang tersembunyi keluar menampakkan diri, menghancurkan jalan, jembatan, rumah, sampai masuk masjid, dan ada yang sampai beribu-ribu kubik bermuara dilaut.
Nestapa yang dirasakan warga disana, menggugah rasa simpati dan empati sesama warga negara, mereka perlu dibantu, mereka perlu didoakan, mereka perlu disupport dan dikuatkan. Bahwa kalian tidak sendiri, kalau kita belum mampu dengan materi dan tenaga cukup bantuan kita sebatas DOA yang semoga bisa menguatkan mereka...
#PrayForSumatera 🤲🥹
Acchi
10:06 AM




























