Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 29 October 2013

Sumpah Tanpa Basa-basi (Refleksi Sumpah Pemuda)

Gaung sumpah pemuda 85 tahun silam yang bertekad dan berikrar untuk bersatu dan mempersatukan pemuda-pemudi yang terdiri dari beberapa suku dan agama di negeri ini yang saat itu belum merdeka dari penjajahan, dan karena sumpah pemuda itu pulalah yang menjadi cikal bakal untuk menuju kemerdekaan itu sendiri.

Bersumpah Berbangsa satu bertanah air satu dan Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dikondisi saat ini masih cukup relevan dengan sumpah pada masa lalu itu, Cuma mungkin terjadi evolusi sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

Dan perubahan-perubahan yang terjadi itu justru mengikis dan cenderung terus tergerus oleh peradaban modern yang masuk secara implisit tanpa saringan sehingga adat dan budaya asli dinegeri ini semakin ditinggalkan oleh pemudanya sendiri.

Ego sentrik yang lebih dominan mulai dari struktur kepemudaan yang paling dasar hingga strata yang paling tinggi, yang terorganisir apalagi yang tidak terorganisir, jangan heran kalau dimana-mana terjadi tawuran dan perang kelompok para politisi tidak lagi menjadi negarawan para penegak hukum mempermainkan hukum dan hal demikian itu hampir tiap hari kita disajikan dalam media-media tv maupun media massa lainnya.

Lalu apa yang salah dengan hal ini..? Tidak ada yang salah Cuma jalurnya yang sudah terlalu jauh keluar dari rel-rel, dan ini yang perlu diluruskan dengan menaggalkan ego masing-masing memperbaharui tekad dan terus untuk berkomitmen untuk berbangsa dan bertanah air dan bahasa Indonesia sebaga bahasa persatuan dari beberapa macam bahasa diseantero negeri ini, dan atas nama bangsa dan tanah air kemajemukan negeri ini menjadi kekayaan tersendiri demi mewujudkan bangsa yang plural dan humanis, menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati bangsa-bangsa lain.

Pada hakekatnya terlalu banyak contoh yang telah diperlihatkan para pendahulu kita para Founding Father negeri ini tentang nilai-nilai persatuan bangsa dan mereka kemudian mengaplikasikan dengan dengan bekerja dengan tekad kemudian hidup sederhana, bahkan tidak sedikit dari mereka hingga akhir hayatnya hanya meninggalkan pesan moral dan agama kepada anak dan keturunannya.

Sumpah pemuda itu kalau diibaratkan manusia tentulah sudah renta namun sekali lagi sumpah itu masih sangat relevan untuk kondisi kekinian maka sepatutnya tekad dalam diri kita sebagai rakayat terutama para pemuda untuk berani jujur dalam setiap aspek kehidupan ini dan kalau itu bisa berjalan tak perlulah ada gaung Cutting Generation untuk memutus budaya-budaya yang merusak selama ini terutama korupsi, suap, sogok, memperkaya diri sendiri kelompok dan golongan demi eksistensi  padahal hasil dari cara curang korupsi.

Negeri ini mahakaya Sumber daya alam dan sumber daya manusianya sama baiknya tinggal pengelolaan yang perlu diperbaiki menuju kearah yang lebih baik dan akan hal itu masih banyak dinegeri ini orang-orang yang berkomitmen kearah yang lebih baik.

Spanduk besar di gedung KPK salah satu bagian dari inspirasi tulisan ini “BERANI JUJUR ITU HEBAT” Kemudian ada Mahfudzat yang dulu kudapat sewaktu mondok dulu “Kulil Haqqu Walauw Kana Murran” Katakan Yang Benar Meskipun Itu Pahit.

Selamat Hari Sumpah Pemuda, Sumpah tanpa Basa-Basi..

Acchi  01 : 36 AM

Thursday, 24 October 2013

Setiap Pemilu Perlu Anggaran Hanya Untuk Ketidaksempurnaan..

Kemarin KPU pusat mengumumkan penundaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu 2014 mendatang karena banyaknya keluhan dari berbagai pihak tentang soal karut marutnya data DPT itu, KPU Pusat dan jajarannya diminta oleh pihak-pihak termasuk rekomendasi dari BAWASLU untuk memperbaiki data DPT tersebut, dan KPU pun menunda penetapan DPT tersebut hingga dua pekan ke depan.

Mudah-mudahan dalam dua minggu kedepan pemutakhiran data sudah sempurna ataupun paling tidak sudah mendekati sempurna, karena bila ini tak mampu diselesaikan bisa jadi titik lemah yang akan disalah gunakan oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari karut marutnya DPT tersebut, belum lagi akan terganggunya atau akan ada penundaan pemilu 2014 yang sudah ditetapkan tanggal dan waktunya.

KPU dituntut untuk bekerja  maksimal untuk menyukseskan proses Demokrasi di negeri ini yang menurut data sementara akan ada 186 juta Rakyat Indonesia yang mempunyai Hak untuk memilih, KPU juga punya anggaran sebesar 15,4 Triliun dan mudah-mudahan anggaran yang besar itu cukup untuk sesuai peruntukannya.

******

Semalam setelah pertadingan United Red vs Indonesia Red yang dimenangkan Indonesia Red 7 - 6, sempatku berganti Channel tv kudapati siaran Mata Najwa di Metro tv meskipun tidak mengikuti semuanya namun ada catatan kecil di akhir acara dari siaran itu yang dibacakan oleh Najwa yang kujadikan judul diatas dan diselingi lagunya Creed - One Last Breath disetiap akhir acara-acaranya Mata Najwa.

Berikut catatan akhir Mata Najwa yang sempat kurekam dalam audio Handphoneku  kemudian kutuliskan kembali disini :

Keakuratan DPT adalah bukti, apakah pemilu punya legitimasi..? 
Jika DPT kembali bobrok, kualitas pemilu dipastikan jeblok. 
Banyak pemilih yang tak tercatat, petanda rakyat tidak berdaulat.
DPT jelas bukan soal teknis semata, Melainkan hak warga negara. 
Data ganda berseliweran, melahirkan maraknya pemilih siluman.

Basis E-KTP yang tadinya diandalkan, justru paling diragukan.
Sistem pencatatan berubah-ubah, menguras energi dan biaya. 
Setiap pemilu perlu anggaran, hanya untuk ketidaksempurnaan. 
Pemilu harus jadi awal baru, tonggak demokrasi yang bersih dari benalu.

Karena menurutku realitasnya untuk saat ini sentilan dari catatan Mata Najwa bisa dijadikan spirit buat komisioner KPU untuk bekerja dengan baik dan menepati janjinya dua minggu kedepan data pemutakhiran DPT itu sudah final. Semoga..!!!

Acchi 02 : 26 PM

Thursday, 17 October 2013

Ku Turuti Semuanya Asal Jangan Recoki Istri Tuaku..

Tabir gelap mulai terkuak ketika polisi sudah bisa mengurai teka-teki kasus pembunuhan tragis Holly Angela di Apartemennya di lantai 6 Kalibata.

Ternyata otak pelaku adalah suami sendiri Gatot Supriantono yang juga sebagai pejabat auditor di Badan Pemeriksa Keuangan, Pembunuhn sadis terencana ini adalah pesanan dari Gatot kepada eksekutor yang berjumlah 5 orang yang masing-masing punya peranan sendiri dari hasil kerjanya itu maka ia diganjar Imbalan oleh Gatot sebesar 250 juta untuk berlima.

Namun naas tiada kejahatan yang sempurna salah satu dari lima eksekutor tewas karena terjatuh dari lantai atas apartemen itu setelah melaksanakan kebejatannya dalam menghilangkan nyawa.

Setelah di telusuri oleh Polisi ternyata mengarah ke satu nama yaitu Gatot dan setelah di periksa oleh penyidik Polda Metro Jaya terungkap bahwa Ia menyuruh pembunuh bayaran untuk menghilangkan nyawa Holly Angela dikarenakan terlalu banyak menuntut, dari sekian banyak tuntutan sebahagaian dituruti mobil, apartemen, jalan-jalan keluar negeri dituruti oleh Gatot tapi tidak untuk menceraikan Istri tua.

Mungkin Gatot berpikiran untuk Istri pertama adalah segalanya untuk keluarga sementara untuk Istri kedua hanya dipakai untuk bersenang - senang pemuas nafsu belaka dan semua itu selalu ada harganya kecuali jangan suruh putuskan atau suruh menceraikan Istri pertama..

Acchi 12 : 46 PM

Monday, 14 October 2013

In Memoriam Ade' Faqhira..

Faqhira  
Imut - imutNa dech..

Aku mempersepsikan matanya seperti mata sizuka dalam film kartun andalanku Doremon, Bibir mungilnya dan pipi tembemnya yang mengemaskan, menatapku ketika kujapret dia dengan kamera Handphoneku, Ia bingung karena ku asing baginya dan karena memang benar-benar asing sebab baru kali pertama kubertemu disaat itu dan juga disaat itu pula terakhir kali kebertemu artinya pertemuan pertama dan terakhir disaat masih bernafas, kalau bukan karena macet yang seakan mengulur waktu biar lama-lama menikmati wajah imut dan memperpanjang sedikit durasi waktu Cilukba-cilukbaku dan bersuaku dengannya.

Pertemuan keduaku tubuh mungilnya tak bernafas lagi saat Ia dishalatkan dimasjid dekat rumahnya dan kusempatkan pula kuangkat keranda bersama tubuh mungilnya.

Ketika kumenghantarkan diperistirahatan terakhirnya langit mendung menyertai perjalanan kami hingga tiba dan masuknya tubuhnya yang berbalut kain putih seputih dan sesuci jasadnya yang belum berdosa diliang lahatnya.

Setelah kuburnya tertutup tanah sedih dan tangis yang menghantar bersanding turunya hujan seraya penghuni langit dan malaikat diatas sana ikut menangis.

Ketika kupulang ternyata derasnya hujan hanya disekitaran kuburan itu saja, semakin jauh roda motorku berputar cuaca makin cerah, semakin ku kebarat matahari semakin terik dan panas.

Kini Ade' Faqhira sudah bersanding dengan Tuhan bersama dalam dekapan Tuhan menjadi bidadari mungil yang kelak akan menjadi bidadari buat Orang Tuanya dan keluarganya.

Semoga Ade' Faqhira dapat bersua kembali dan menanti kita yang masih bernafas saat ini digerbang penantian, sebab suatu saat kita juga akan berhenti bernafas dan melangkah mengarah kesana, dan Alam surgalah yang menjadi Tujuan.

Allahummagfirlaha Warhamha Waafini Wafuanha..

Acchi    09 : 26 AM

Friday, 11 October 2013

Polisi Biadab..

Setelah shalat Jum’at tadi aku bersalaman dengan seorang perwira polisi disamping kiriku yang berpangkat dua mawar dipundaknya, Pak polisi AKBP ini mungkin polisi staff karena ditanda pangkatnya tidak ada tanda merahnya, mawar yang berwarna emas dipundaknya membuatku kagum dengan baju kebesarannya, bahkan diparkiran Masjid sempat ku ketemu kembali dan berbalas senyum.

Namun sepulangku dari Masjid dan duduk didepan laptop setelah hampir tiga jam tidak berselancar didunia maya karena makassar tadi listriknya padam.

Kekagumanku pada baju kebesaran Polri hanya sesaat karena Portal Berita yang pertama kudapati dari halaman facebookku melunturkan rasa hormatku pada institusi kepolisian karena perilaku oknumnya yang biadab dan bejat.

Kejadian itu terjadi di Gorontalo sana ketika Seorang Polisi memperkosa anak sekolah dengan ancaman akan ditembak bila tak melayani syahwat nafsu binatangnya, dan tragisnya anak sekolah ini digilir sampai sembilan orang dirumah polisi itu.

Dan kejadian ini tidak berhenti sampai disitu saja ternyata kejadian ini berulang kembali tapi dengan pelaku yang berbeda namun juga polisi bejat lainnya, tapi ini lebih hebat karena untuk menyalurkan nafsu bejatnya dikantor polisi.

Kejadian ini akhirnya diketahui oleh  Orang Tua korban karena anaknya sudah mulai buka mulut dan menceritakannya, kemudian dilaporkan ke kantor Polisi, Korban pun menjadi Trauma, Takut, dan Malu, Bahkan bisa saja psikologisnya terganggu sehingga masa depannya terancam suram.

Semoga Polisi baik cepat meresponnya dan menindak temannya yang polisi bejat dan biadab itu yang mencoreng institusi kepolisian karena seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakatnya bukan justru menggerayanginya demi memenuhi hasrat dan syahwat kebinatangannya.

Negeri ini sudah terlalu kenyang dihidangkan dengan menu berita tentang runtuhnya moral penegak hukumnya, Kalau bukan Korupsi, Suap, Sogok dan Kriminal lainnya.

Dan kemungkinan besar polisi-polisi berperilaku demikian menggadaikan harga dirinya bahkan mungkin saja saat ia masuk polisi mungkin lewat jalur culas dengan cara suap dan sogok.

Acchi 03 : 56

Thursday, 10 October 2013

Trias KORUPTIKA

Trias Koruptika : Mata Najwa..

Rakyat kembali terkesiap. Ketua MK terjerat skandal suap
Benteng terakhir konstitusi tercemari, langit keadilan dikoyak korupsi
Tak tanggung-tanggung buktinya, seorang hakim ketua MK yang mulia

Tertangkap tangan di rumah dinasnya, menerima uang haram tamunya
Apa sebenarnya terjadi? Mengapa abdi negara terus saja nekat korupsi?
Semua lembaga tanpa kecuali, mulai calo perkara legislasi hingga petinggi negeri

Catatan Mata Najwa..

Satu demi satu lembaga amanah reformasi, ditundukkan rayuan korupsi
Publik seperti dipaksa putus asa, sehari-hari pejabat negara masuk penjara
MK yang begitu dipercaya, dalam sekejap dihancurkan hakim ketua
Kita lantas segera sangsi, bagaimana sebenarnya para hakim itu diseleksi
Menjadi pejabat publik bukan ajang bergaya, sekadar bagi-bagi jatah trias politika

Semua lini sudah tercemar korupsi, berkeliaran di tubuh birokrasi, di rapat-rapat politisi, di pengadilan konstutisi
Kita harus mengambil pelajaran inti, dari sekadar potong jari atau hukuman mati
Bagaimana caranya membentengi negeri, dari pejabat rakus yang tak punya harga diri?

Di Tulis dari Hasil Tontonan Semalam untuk jadi bahan renungan buat kita semua

Acchi 10 : 36 AM

Wednesday, 9 October 2013

Hanya Pengacara Bodoh Yang Membakar Lapaknya Sendiri..

Siapa yang mengatakan kalimat judul diatas..?

Semalam setelah pertandingan Timnas Indonesia U-19 melawan Timnas Laos U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam ajang perhelatan AFC Cup 2013  yang disiarkan langsung Oleh RCTI dan MNC Sport dengan kemennagan telak dengan skor yang cukup besar 4 - 0 untuk Indonesia.

Setelah pertandingan diatas pindahlah dari channel itu menuju Channel TV One yang menyiarkan acara andalannya setiap selasa malam yaitu Indonesia Lawyer Club yang dipandu oleh Pimrednya Si suara Serak berlumpur Karni Ilyas dengan tema “MK Pun disuap, Apa lagi Yang Tersisa”.

Namun ada satu sesi yang cukup menarik buat saya ketika ada satu orang yang mengatakan kalimat judul diatas, Siapakah dia..? Refly Harun.

Refly berbicara dengan berapi-api penuh semangat dengan tutur kata yang cukup baik memainkan Intonasi dan emosinya dalam menjelaskan ketika Ia diberikan giliran untuk berbicara oleh Bang Karni Ilyas.

Ia juga mengatakan ternyata Tuhan baru mengabulkan Doanya selama 3,5 Tahun sebagai orang yang teraniaya karena merasa tersalimi ketika berperkara di Mahkamah Konstitusi saat itu ketika menjadi lawyer salah satu sengketa Pilkada 2010 lalu (Sorry saya lupa daerahnya), Refly merasa ada yang ganjil ketika menangani sengketa Pilkada ada permainan uang untuk memenangkan kandidat tertentu, kemudian ketidakpuasaannya itu Ia tulis dengan penuh keyakinan disuatu koran Nasional “KOMPAS” saat itu.

Kemudian dari tulisan terjadilah kontroversi sekaligus cambuk buat MK, MK mengambil kebijakan untuk membuat Tim Investigasi yang di Ketuai sendiri oleh Refly Harun dan Timnya, Namun hingga akhir Investigasi tidak ditemukan hal yang dimaksud karena mungkin saat itu Bangkai itu belum membusuk, dan baru 3 tahun setelah itu Operasi Tangkap Tangan KPK yang membongkar kebusukan itu tidak tanggung-tanggung orang yang selama ini yang dicurigai bermain oleh Rafly Harun yang di Gap KPK.

Mahkamah Konstitusi Ambruk, Benteng tarakhir pencari keadilan itu rontok, gedung dengan pilar yang berdiri kokoh dan megah itu ternyata silau juga dengan Duit dari ajang ecek-ecek Pilkadal di Kadali.

Koran “Fajar” Kemarin dengan judul yang besar ditulis Abraham Samad : Akil Muchtar Tidak Makan Sendiri, dan bila feeling dari sang ketua KPK ini benar dalam penyelidikan dan penyidikan dan masih ada hakim-hakim lain yang berbuat demikian juga berarti kebusukan ini sudah sistematis ditubuh Mahkamah Konstitusi dan didunia peradilan Negeri ini.

Saya juga baru sadar ternyata masih ada pengacara-pengacara yang lurus-lurus seperti Refly Harun saya juga berpendapat Ia tidak membakar lapaknya tapi justru menyelamatkan lapaknya dari ketidakpercayaan dan sikap apatis masyarakat terhadap pengacara dan dunia peradilan di Negeri ini.

Saya menulis ini sambil mendengar lagu Iwan Fals (Kantata Takwa) yang berjudul Kesaksian liriknya begini :

Orang-orang Harus di Bangunkan
Kenyataan Harus di Kabarkan
Aku Bernyayi menjadi Saksi
Acchi 10 : 36 AM

Monday, 7 October 2013

Serakah Budak Fulus..

Komitmen Moralnya di Pertanyakan, Sumpah dibawah Qur’an hanya seremonial belaka karena merasa wakil Tuhan mereka dengan seenaknya mengkudeta Kewenangan Tuhan dengan merekayasa keputusan dan sudah barang tentu jauh dari asas kepatutan dan keadilan.

Ketika Rakyat menagih janji sebagai komitmen moralnya dengan spontan main tampar, tentu masih ingatkan yang keluar dari mulutnya potong jari dan dihukum seberat-beratnya.

Pilar-pilar yang berdiri kokoh dan megah kini tergerus kepongahan, tidak akan runtuh tapi bisa saja ambruk oleh ketidakpercayaan Rakyat.

Hukum bisa dibeli, Kekuasaan bisa ditawar, Undang-undang dipreteli dan tafsirkan semaunya, Rakyat dibodohi dengan segala macam Pil-pil  padahal cuma dikadali oleh Pilkadal.

Tak usah kaget apalagi shock kejadian kemarin adalah hal biasa yang menipu akal sehat atas nama kewajaran, dan di negeri ini sudah terlalu banyak bualan yang terbongkar dengan sendirinya.

Topeng mereka akan terbuka dengan sendirinya, kesederhanaan dan atas nama Rakyat hanya dipermukaan saja yang terbungkus dengan kemunafikan.

Semua itu adalah Absurd.

Jubah kebesaran meruntuhkan entitas yang telah lama dihormati terkoyak dalam sekejap, simbol-simbol kebesaran hukum dan benteng terakhir para pencari keadilan kini koyak karena sudah terbeli oleh keserakahan.

Budak Fulus dipengaruhi oleh syahwat materi yang selalu menjadi dahaga yang tak pernah terpuaskan dan yang demikian itu selalu bersanding dengan setan-setan yang lain Narkotika, dan bukan tidak mungkin obat kuat yang terselip dibalik laci meja untuk selingkuhan atau buat wanita-wanita pemuas nafsu dari hasil fee tambahan dari transaksi Pilkadal.

Negeri ini tak mampu menyembunyikan kebodohan perilaku penegak hukumnya yang korup, media diluar sana ikut memberitakan dan mengabarkan, Negeri ini kembali tercoreng akibat akal-akalan #Akil.

Acchi 11 : 06 AM