Setelah shalat Jum’at tadi aku bersalaman dengan seorang perwira polisi disamping kiriku yang berpangkat dua mawar dipundaknya, Pak polisi AKBP ini mungkin polisi staff karena ditanda pangkatnya tidak ada tanda merahnya, mawar yang berwarna emas dipundaknya membuatku kagum dengan baju kebesarannya, bahkan diparkiran Masjid sempat ku ketemu kembali dan berbalas senyum.
Namun sepulangku dari Masjid dan duduk didepan laptop setelah hampir tiga jam tidak berselancar didunia maya karena makassar tadi listriknya padam.
Kekagumanku pada baju kebesaran Polri hanya sesaat karena Portal Berita yang pertama kudapati dari halaman facebookku melunturkan rasa hormatku pada institusi kepolisian karena perilaku oknumnya yang biadab dan bejat.
Kejadian itu terjadi di Gorontalo sana ketika Seorang Polisi memperkosa anak sekolah dengan ancaman akan ditembak bila tak melayani syahwat nafsu binatangnya, dan tragisnya anak sekolah ini digilir sampai sembilan orang dirumah polisi itu.
Dan kejadian ini tidak berhenti sampai disitu saja ternyata kejadian ini berulang kembali tapi dengan pelaku yang berbeda namun juga polisi bejat lainnya, tapi ini lebih hebat karena untuk menyalurkan nafsu bejatnya dikantor polisi.
Kejadian ini akhirnya diketahui oleh Orang Tua korban karena anaknya sudah mulai buka mulut dan menceritakannya, kemudian dilaporkan ke kantor Polisi, Korban pun menjadi Trauma, Takut, dan Malu, Bahkan bisa saja psikologisnya terganggu sehingga masa depannya terancam suram.
Semoga Polisi baik cepat meresponnya dan menindak temannya yang polisi bejat dan biadab itu yang mencoreng institusi kepolisian karena seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakatnya bukan justru menggerayanginya demi memenuhi hasrat dan syahwat kebinatangannya.
Negeri ini sudah terlalu kenyang dihidangkan dengan menu berita tentang runtuhnya moral penegak hukumnya, Kalau bukan Korupsi, Suap, Sogok dan Kriminal lainnya.
Dan kemungkinan besar polisi-polisi berperilaku demikian menggadaikan harga dirinya bahkan mungkin saja saat ia masuk polisi mungkin lewat jalur culas dengan cara suap dan sogok.
Acchi 03 : 56