Asri Salam ( Acchi )

Wednesday, 9 October 2013

Hanya Pengacara Bodoh Yang Membakar Lapaknya Sendiri..

Siapa yang mengatakan kalimat judul diatas..?

Semalam setelah pertandingan Timnas Indonesia U-19 melawan Timnas Laos U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam ajang perhelatan AFC Cup 2013  yang disiarkan langsung Oleh RCTI dan MNC Sport dengan kemennagan telak dengan skor yang cukup besar 4 - 0 untuk Indonesia.

Setelah pertandingan diatas pindahlah dari channel itu menuju Channel TV One yang menyiarkan acara andalannya setiap selasa malam yaitu Indonesia Lawyer Club yang dipandu oleh Pimrednya Si suara Serak berlumpur Karni Ilyas dengan tema “MK Pun disuap, Apa lagi Yang Tersisa”.

Namun ada satu sesi yang cukup menarik buat saya ketika ada satu orang yang mengatakan kalimat judul diatas, Siapakah dia..? Refly Harun.

Refly berbicara dengan berapi-api penuh semangat dengan tutur kata yang cukup baik memainkan Intonasi dan emosinya dalam menjelaskan ketika Ia diberikan giliran untuk berbicara oleh Bang Karni Ilyas.

Ia juga mengatakan ternyata Tuhan baru mengabulkan Doanya selama 3,5 Tahun sebagai orang yang teraniaya karena merasa tersalimi ketika berperkara di Mahkamah Konstitusi saat itu ketika menjadi lawyer salah satu sengketa Pilkada 2010 lalu (Sorry saya lupa daerahnya), Refly merasa ada yang ganjil ketika menangani sengketa Pilkada ada permainan uang untuk memenangkan kandidat tertentu, kemudian ketidakpuasaannya itu Ia tulis dengan penuh keyakinan disuatu koran Nasional “KOMPAS” saat itu.

Kemudian dari tulisan terjadilah kontroversi sekaligus cambuk buat MK, MK mengambil kebijakan untuk membuat Tim Investigasi yang di Ketuai sendiri oleh Refly Harun dan Timnya, Namun hingga akhir Investigasi tidak ditemukan hal yang dimaksud karena mungkin saat itu Bangkai itu belum membusuk, dan baru 3 tahun setelah itu Operasi Tangkap Tangan KPK yang membongkar kebusukan itu tidak tanggung-tanggung orang yang selama ini yang dicurigai bermain oleh Rafly Harun yang di Gap KPK.

Mahkamah Konstitusi Ambruk, Benteng tarakhir pencari keadilan itu rontok, gedung dengan pilar yang berdiri kokoh dan megah itu ternyata silau juga dengan Duit dari ajang ecek-ecek Pilkadal di Kadali.

Koran “Fajar” Kemarin dengan judul yang besar ditulis Abraham Samad : Akil Muchtar Tidak Makan Sendiri, dan bila feeling dari sang ketua KPK ini benar dalam penyelidikan dan penyidikan dan masih ada hakim-hakim lain yang berbuat demikian juga berarti kebusukan ini sudah sistematis ditubuh Mahkamah Konstitusi dan didunia peradilan Negeri ini.

Saya juga baru sadar ternyata masih ada pengacara-pengacara yang lurus-lurus seperti Refly Harun saya juga berpendapat Ia tidak membakar lapaknya tapi justru menyelamatkan lapaknya dari ketidakpercayaan dan sikap apatis masyarakat terhadap pengacara dan dunia peradilan di Negeri ini.

Saya menulis ini sambil mendengar lagu Iwan Fals (Kantata Takwa) yang berjudul Kesaksian liriknya begini :

Orang-orang Harus di Bangunkan
Kenyataan Harus di Kabarkan
Aku Bernyayi menjadi Saksi
Acchi 10 : 36 AM