Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Friday, 29 August 2025

Polisi Bunuh "OjoL" Ojek Online

Capture Media Sosial

Begitu biadabnya polisi
Mempertontonkan kebringasan
Melindas tubuh pengemudi Ojol
Dengan mobil rantis yang dibeli dari pajak Rakyat...

Mereka hanya butuh keadilan
Bukan dibunuh...

Mereka berteriak didepan gedung dewan, berharap untuk dibuka, biar bisa berdiskusi hangat dengan para wakilnya…

Tapi... Di gedung rakyat
pagar kalian tutup, kalian lapisi dengan beton, kalian lumuri pula dengan oli…
Kalian kejar dengan pentungan dengan senjata, kalian siram dengan air, kalian tembaki dengan gas air mata…

Ojol pantas marah…
Rakyat Muak…

Polisi terlalu biadab caramu…😡
Kapolri harus tanggung jawab…😡

Acchi
02:26 PM

Makan Beracun Gratis



Dan terjadi lagi “Makan Beracun Gratis”, korbannya sampai ratusan murid sekolah disatu daerah di Sumatera.

Kenapa ini masih terus berulang…? Karena program ini tidak matang dan cenderung dipaksakan. Bahkan wadahnya pun yang diimpor dari china terindikasi bercampur minyak babi. 

Gurunya pun dibuat tambah repot, pelajaran bisa terganggu, sebelum dan sesudah makan anak murid, jadi job tambahan guru untuk membagi dan mengumpulkan wadah makan, dan apesnya guru dijadikan tumbal untuk mencicipi lebih dulu makanan layak tidaknya, steril atau beracun, sebelum murid menyantapnya.

Eh… satu lagi jangan sampai ada lagi yang ngomong, “kan lebih banyak yang tidak keracunan daripada yang yang setengah mati karena keracunan”.


Dan mirisnya anggaran pendidikan 700 Triliun, 300 Triliun dialokasikan hanya untuk makan siang gratis, yang sebenarnya tidak gratis juga, karena anggaran itu tetap diambil dari mekanisme utang luar negeri dan pajak-pajak rakyat.

Proyek ini, sepertinya bancakannya lebih banyak daripada manfaatnya, Outputnya juga cuma jadi TAI.

Padahal 300 Triliun itu duit besar, yang bisa lebih nyata kelihatan, bila benahi sekolah, bisa meningkatkan mutu pendidikan, buat seragam dan buku, kesejahteraan Guru Honor dan Guru Kontrak.

Urusan makan itu urusan orang tua, karena mereka lebih tau anaknya.

Kalau ada yg mengatakan bagaimana dengan yg miskin, yg miskin itu dibantu orang tuanya, buka lapangan kerja, sejahterakan mereka, dari anggaran sosial, beri bansos yang tepat sasaran, bukan yang dapat cuma keluarga para pembagi, dan bansos hanya turun pada momen-momen pilpres dan pilkada, biar mereka sekeluarga bisa sama-sama makan siang dan malam, bukan cuma anaknya yg makan siang disekolah tapi orang tuanya dirumah dan dijalan tetap lapar.

Acchi
02:06 PM

Tuesday, 19 August 2025

Insiden Bendera Terbalik

Capture Facebook

Ketika di media sosial terlihat ada insiden bendera terbalik di Mamasa saat upacara HUT RI 80, dan Paskibrakanya sampai mewek nangis, dengan cepat jempolku kasih dia emot 😆 ketawa.

Bushet berminggu-minggu sampai sebulan lebih, mereka latihan pas dihari H, masih saja “Salah” mereka membentangkan bendera Polandia. Bayangkan mereka itu diseleksi ketat, tapi mudah-mudahan seleksinya pada benar semua, bukan jalur titipan, mereka dikarantina, digembleng fisik mentalnya, diberi pelajaran dan disiplinkan oleh TNI/Polri, difasilitasi pakaian makan dan minumnya, dianggarkan dari APBD hasil pajak rakyat.

Ini sudah level kabupaten, makanya sudah seharusnya zero kesalahan, kalau masih level desa dusun atau RT/RW yang upacara, kemudian ada insiden serupa masih bisa dimaklumi, karena mungkin minim atau tidak latihan sama sekali.

Insiden ini adalah kelalaian yang sensitif dan mencoreng nilai-nilai kebangsaan dan merusak sakral dan khidmatnya upacara, serta merusak mood dan ekspektasi masyarakat yang datang ikut menyaksikan, kesalahan teknis seperti ini adalah kesalahan fatal yang mencederai nilai-nilai perjuangan dan sejarah bangsa.

Mungkin kedepan perlu ada plan B yang dilatih, untuk mengantisipasi hal serupa, diajarkan untuk mengambil inisiatif keputusan cepat, misalnya dengan spontan pengibar bendera merubah posisi bendera atau berganti posisi mengoper tali ke kawan disebelahnya, jadi tak perlu kaku-kaku amat, bukan malah seperti di video yang tinggal diam plonga-plongo dan terus nervous.

Manusia memang tempatnya salah, tapi ungkapan seperti itu ditempatkan pada situasi khilaf, pada kondisi spontanitas, dan faktor non teknis, bukan kesalahan yang terlahir dari situasi yang sudah dilatih selama berminggu-minggu. Mewek massal dan permohonan maaf mungkin belumlah cukup untuk mengobati kekecawaan masyarakat.

Rakyat sudah terlalu sering menormalisasi kesalahan, sehingga kejadian seperti ini masih terus berulang. Lihatlah kondisi saat ini karena seringnya rakyat nrimo keadaan seperti ini kita sampai disajikan berita Koruptor kakap sampai dapat Remisi bebas Merdeka, dan koruptor dengan senyum manis pulang, menikmati hasil korupsinya, karena Negara lupa merampas aset-aset hasil korupsinya. 🤣😂

Acchi
00:06 AM


Sunday, 17 August 2025

HUT RI 80 Di Istana Merdeka Jakarta

Capture Logo Seniman Bocah


Tadi pas saya nyalakan tv, Prabowo sedang bersiap untuk mengikuti upacara HUT RI 80 di Istana Negara di Jakarta.

Ternyata seremoni kali ini ada yang berbeda, teks proklamasi dibaca langsung oleh Presiden sebagai Inspektur upacara, tidak seperti dulu dibacakan oleh ketua MPR atau DPR.

Baris berbaris Paskibraka sepertinya langkah jalannya agak dipercepat, jadi tidak kelihatan lagi seperti jalannya robot parcok, saat pengibaran bendera pasukan putih-putih itu membentuk formasi angka 80 menunjukkan 80 tahun sudah Indonesia merdeka, serta diiringi pelepasan puluhan burung merpati putih.

Saat istirahat disajikan dengan pertunjukan flypass tim aerobik Jupiter TNI AU, dan atraksi pesawat F-16 dan pesawat latih T-50, beserta helikopter dari Polri dan Basarnas, namun entah kenapa Pesawat Tempur Sukhoi kali ini absen dalam pertunjukan atraksi.

Tidak cuma itu pertunjukan seni, lagu, budaya dan pencak silat juga ikut ditampilkan, dan di tutup dengan lagu “Tabola Bale” yang membuat peserta upacara ikut tumpah ruah turun dihalaman istana berjoget ria dikomandoi Si Letkol Ajudan, bahkan Presiden pun diajak joget, sampai  membuat Paspampres agak sedikit kewalahan dan waspada untuk menjaga keamanan sang kakek yang sudah berumur 73 tahun itu.

Pemandangan menarik juga sudah tidak seperti sebelum-sebelumnya lagi yang terlalu norak ibarat ajang karnaval, meskipun Prabowo masih memakai pakaian adat Betawi namun masih kelihatan formal, namun sedikit berbeda dengan Wapres dan Istrinya. Tamu undangan juga sisa hanya segelintir yang memakai kostum karnaval, justru yang terlihat saat ini kebanyakan yang memakai jas dan kebaya, termasuk mantan-mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden.

Acchi
02:16 PM


Friday, 15 August 2025

Omon-Omon Pidato Kenegaraan


Sebelum Jumat tadi siang, rakyat Negeri ini disajikan dan diperdengarkan Pidato kenegaraan Presiden dalam sidang tahunan di gedung parlemen terhormat.

Banyak capaian-capaian yang diutarakan oleh Presiden yang dia banggakan, namun rasa-rasanya beberapa yang dikemukakan itu masih perlu diuji validitasnya terutama persoalan data, jangan-jangan Presiden hanya mendapatkan data yang tidak benar, mengingat realitas di lapangan sangat kontradiktif, terutama apa yang dirasakan dilihat dan dialami oleh rakyat bangsa ini. 

Rakyat tidak butuh lagi angin surga, tidak perlu diajak bermimpi indah sementara fakta yang selalu didapat malah fatamorgana, Rakyat hanya berharap hidup tentram, stabilitas ekonomi, kebijakan pemerintah yang berpihak, biar geliat mencari nafkah tetap tenang, bukan malah dicekik dengan aneka macam pajak, rekening tabunganya diintai, kebutuhan dasarnya dibuat mahal dan langka.

Pekerjaan kantor dan institusi Presiden masih terlalu banyak untuk diperbaiki dan dibenahi, terutama warisan buruk oleh gerombolan Presiden sebelumnya yang terlalu rakus, sehingga baru berefek saat ini, terutama utang Negara yang bukan lagi membengkak tapi sudah menjadi tumor ganas.

Pidato yang berapi-api yang mengelegar dipodium kehormatan parlemen, bukan hanya untuk di omon-omonkan saja tapi perlu dieksekusi secara cepat dan tepat, biar perubahan itu bisa dengan segera dirasakan, contoh kasus Si Plester saja sudah dua kali hari Jumat semenjak kasus ini terungkap dipublik, belum juga masuk bui padahal sudah vonis, berkekuatan hukum dan inkraht sejak enam tahun lalu, ini adalah salah satu dari sekian banyak coreng hitam tatanan hukum di Negeri ini.
Presiden harus membersihkan benalu-benalu yang menjadi parasit, terutama dalam lingkaran terdekatnya, dan harus terus tetap waspada karena bisa jadi mereka-mereka bisa saja menghujam secara senyap.

Namun ada yang menarik juga dalam sidang tahunan tadi, baik yang pagi maupun yang saat sore hari, parlemen kembali kesetelan pabrik, anggota parlemen, kepala Negara dan tamu undangan, tak berpakaian, pakaian Karnaval lagi yang cenderung norak itu, yang seperti sebelumnya. Semoga di upacara 17 Agustus 2025 nanti pun juga demikian, cukup pakai jas, pakai kebaya demi menjaga kesakralan dan khidmatnya upacara.

Satu lagi tradisi joget-joget pun saat acara sakral negara harusnya sudah tidak ada lagi, dihapuskan saja, tapi sayang disaat gladi resik ternyata masih ada terlihat, begitupula dengan baris-berbaris paskibraka, semoga tahun depan sudah kembali kesetelan pabrik, bila tangan kanan mengayun kedepan maka harus dibarengi dengan kaki kiri juga didepan, bukan seperti saat ini atau yang sudah dua atau tiga tahun terakhir ini, yang jalannya mirip robot Parcok 3M. 😂

Acchi
08:06 PM

Wednesday, 13 August 2025

Demonstrasi Warga PATI


Pelajaran dari Kabupaten PATI Jawa Tengah, berawal dari pajak PBB 250% yang diterapkan untuk warga masyarakat PATI, sehingga warga menolak dan menentang keras peraturan ini, Bupati PATI Sadewo yang awalnya ngotot memberlakukan aturan itu, akhirnya membatalkan.

Namun warga sudah terlanjur kesal, apalagi Bupati sebelumnya terlihat angkuh dan menantang rakyatnya sendiri.
Sampai akhirnya warga PATI menentukan hari dan tanggal, untuk aksi besar-besaran, yang awalnya penolakan pajak akhirnya berubah tuntutan menjadi pelengseran Bupati yang dianggap arogan. Warga menuntut Sadewo mundur dari jabatannya.

Warga PATI terlihat kompak mengumpulkan donasi jauh-jauh hari sebelum aksi tanggal 13 Agustus 2025 hari ini, tak cuma warga lokal dari kota dan pedesaan, warga yang di perantauan pun rela mudik untuk menghadiri aksi besar ini.

Dan hari ini warga PATI sejak pagi tadi membuktikan, ribuan warga turun kejalan, bukan saja dari elemen organisasi tapi emak-emak pedagang dan petani, ikut memenuhi kantor Bupati dan DPRD, melakukan aksi unjuk rasa, menyuarakan aspirasi dan tuntutanya.

Namun terlihat di media sosial maupun di televisi terlihat terjadi kericuhan, polisi sampai melepaskan gas air mata dan menyemburkan air dari mobil water Canon, yang membuat konsentrasi massa terpecah.

Menarik untuk ditunggu kabar selanjutnya, sampai di mana warga bisa mengawal tuntutannya, apakah akan terus ada aksi lanjutan yang bejilid-jilid,?, begitupula dengan DPRD PATI, sampai dimana wakil rakyat itu akan berproses,?, apalagi saat ini DPRD PATI sedang rapat Paripurna membahas Hak Angket akibat didesak oleh warga untuk memaksulkan Bupati. Dan terakhir tentunya sang Bupati apakah dia akan sukarela menanggalkan jabatannya atau terus bertahan dan bertahta diatas singgah sananya…?

Ini pelajaran yang dapat diambil bahwa, menjadi pemimpin tak perlu harus jumawa sampai menentang rakyat, apalagi sampai membebani dengan aturan kebijakan-kebijakan kontroversial, sebab revolusi itu selalu berawal dari ketidakadilan.

Acchi
05:06 PM

Saturday, 9 August 2025

Penjual Sayur Di Tampar Karena Bendera One Piece



Di Bantaeng lagi viral kasus penamparan oleh orang yang mengaku anggota, yang sampai saat ini saya belum menemukan dia anggota apa.?,  Kronologinya penjual sayur menghiasi mobilnya dengan Bendera Anime yang dalam serial kartun “One Piece”, tiba-tiba dihentikan oleh orang berbaju kuning berhelem hitam sesuai dalam video, melakukan penamparan, terhadap sopir yang penjual sayur dihadapan anak istrinya.

Dan mirisnya yang menampar ini, ternyata tolol dan goblok akut juga karena mengira bendera hitam dengan gambar tengkorak tersenyum bertopi jerami itu bendera China. Saya yakin IQnya pasti dibawah standar tuh orang. 🤣

Disini pentingnya meningkatkan kualitas diri, mudah-mudahan dia hanya mengaku-ngaku saja sebagai aparat, tapi kalau benar dia aparat Kacang Ijo maupun Parcok justru akan makin memperlihatkan kebodohan dalam berbangsa dan bernegara.

Di Jawa beberapa Babinsa dan Babinkamtibmas, sempat menyuruh warga menghapus mural atau grafiti One Piece tanpa perlu kekerasan, namun warga malah berkreatifitas dan makin menjadi-jadi dengan menggambar, melukis dan menulis simbol-simbol kekecawaan atas ulah para pejabat yang korup dan mencekik Negeri ini, dan tidak berpihak pada kepentingan Rakyat.

Di lain pihak Prabowo juga tak mempermasalahkan bendera Jelly Roger tersebut, apalagi Wapresnya juga penggemar Anime Jepang tersebut. Dan undang-undangnya pun tidak ada yang membatasi apalagi sampai melarang.

Jadi kalian kalau terlahir di era film boneka Si Unyil, atau Generasi film India Ladusing, tak perlu juga sok-sok_an, dengan kesenangan anak Generasi Zilenilal yang menggandrungi Luffy One Piece, saya pribadi seandainya mengikuti kartun tersebut mungkin akan ikut juga terbawa suasananya, tapi saya kan generasi Doraemon, menggandrungi kartun Dash Yonkuro, Saint Seiya, sampai satria baja hitam.

Pointnya Rakyat itu masih tetap menjaga Marwah merah putih, masih tetap menghargai jasa pahlawannya, dan masih tetap mencari duit sendiri, terbukti penjual sayur itu, masih mencari nafkah untuk anak istrinya, dia bayar pajak mobilnya, bayar KIR pickup sayurnya, bahkan keluar masuk terminal dia rela bayar sussung (pajak terminal), meskipun bisa jadi dia juga barangkali masih sering diperas dijalan atas nama pajak padahal pungli, dan semoga saja dia tidak termasuk rekeningnya diblokir kemarin oleh PPATK. Jadi kalau dia senang kartun Anime dan berkreasi di kendaraannya sendiri tak usah risau apalagi sampai Rammusu panas dingin. 😂

Baca juga disini dan disini soal “One Piece”...

Acchi
00:26 AM





Friday, 8 August 2025

Ada Apa Dengan Tentara...?



Miris juga melihat Tentara berpangkat sersan itu ngamuk-ngamuk di Rumah Sakit Tentara, karena jiwanya ambruk, anaknya terlantar dikamar jenazah baru saja meninggal dibunuh dengan cara disiksa oleh seniornya yang juga di Instansi loreng, sang anak juga tentara masih newbie, baru berdinas lima bulan, pangkatnya masih merah, masih prajurit, dan harus mati dibarak diplonco, badannya penuh luka dan memar oleh perbuatan tangan kotor senior yang biadab.

Institusi dan sekolah kedinasan serasa terus memelihara tradisi ketololan seperti ini, dan ini masih terus berulang kesekian kalinya.

Bagaimana bapaknya tidak murka, anak yang disayang yang akan melanjutkan generasi loreng dikelurganya sebagai abdi Negara, justru mati ditangan kakak-kakaknya, bukan mati bertempur, bukan karena tugas, bukan mati saat menenteng senjata.

Padahal tidak gampang untuk masuk tentara atau sekolah kedinasan lainnya, selain perlu persiapan fisik, juga terkadang perlu jual tanah, harus punya koneksi, punya beking, bahkan terkadang pakai cara culas dengan jalur sogok, bahkan harus bersaing dengan anak titipan relasi pejabat, atau bertarung dengan sang pemilik jatah.

Cara busuk perpeloncoan dan bullying di sekolah kedinasan dan instansi sudah tidak relevan lagi dimasa dan diera “One Piece” seperti saat ini. 

Namun ada kabar yang lebih miris lagi, saat melihat berita, ada Jenderal yang parno dengan baliho, ternyata bermasalah dengan rumah hunian prajurit yang mangkrak, terindikasi duit ditilep dan digelapkan yang nilainya tidak main-main, sampai ratusan milyar. Lagi-lagi anak buah yang jadi korban, junior yang selalu jadi tumbal, ribuan serdadu yang gajinya tidak seberapa, dipaksa dipotong untuk mencicil, demi rumah  impian, nyatanya yang didapat malah rumah hantu. 😏

Acchi 
08:06 PM

Wednesday, 6 August 2025

Semenakutkan Itukah Bendera Bajak Laut "One Piece".?



Kalau zaman rezim Jokowi mereka paranoid dengan coretan #2019Ganti Presiden, tagar (tanda pagar) dimedia sosial, panas dingin dengan coretan mural karikatur dengan tulisan "Kami Lapar" ditembok-tembok kota.

Kalau rezim Prabowo mulai risih dengan bendera bajak laut “One Piece” yang saat ini marak dikibarkan warga dan para sopir truk, bahkan saat ini sudah dilakukan penyisiran oleh aparat, padahal sebelumnya Gibran, pernah dengan bangganya memakai pin didadanya simbol tengkorak bertopi jerami tersebut.

Narasi pejabat, pandangan menteri, statement anggota DPR yang mengatakan simbol dan bendera one piece tersebut bisa dikategorikan makar, memecah persatuan bangsa, menganggu kedaulatan, menodai makna kemerdekaan, dll.

Mereka seakan lupa ketika kampanye, sering mereka berkata suara rakyat suara Tuhan, setelah berkuasa, rakyat yang tak bersuara, cuma mengibarkan bendera sebagai bentuk sindiran, frustasi dan kekecewaan, atas apa yang dirasakan rakyat dengan kondisi yang dialami dinegerinya sendiri saat ini. Justru malah terus mendapatkan tekanan, dibungkam, ditakuti dengan ancaman pidana, yang dari pasal yang dipaksakan.

Pejabat, mentri, anggota dewan justru harusnya sadar diri, dengan fenomena yang terjadi seperti itu, mereka digaji besar untuk memikirkan persoalan rakyat, persoalan ekonomi, berantas pengangguran, hukum yang adil, dan lain sebagainya, bukan malah balik melawan rakyat sendiri yang sedang mengekspresikan gundah gulana_nya.

Momentum 80 Tahun HUT RI, arti kata merdeka itu dirasakan, tergantung dari sudut mana dilihat dan dari arah mana dinikmati, pejabat, mentri, anggota dewan, komisaris benaran, maupun komisaris dari jalur buzzerp hasil give away, sudah pastilah mereka medeka, rekeningnya gemuk, hidupnya dibiayai Negara, dari alas kaki sampai kepala, bahkan healing dan liburannya pun dibayarkan Negara,  tapi toh tetap juga nihil kontribusi.

Sementara rakyat yang masih berkutat dijalan, diladang, dilaut, cari nafkah sendiri, pakai alat sendiri, tanpa difasilitasi, tanpa koneksi, yang rutinitasnya terkadang bergantung pada matahari dan hujan, itupun dapur terkadang tidak tiap hari bisa ngebul, dimasa penceklik tidak dibantu, disaat rakyat ada untung sedikit, rakyat dipajaki tinggi, menabung untuk simpanan masa tua dan ongkos naik haji, malah tabungan bisa kena blokir, dll.

Marwah merah putih memang harus dijaga, mengibarkan bendera lain yang berdampingan dengan merah putih, anggap saja sebagai umbul-umbul yang ikut memeriahkan hari jadi Negeri, atau ikut mengibarkan bendera Palestina 🇵🇸 disamping merah putih  🇮🇩, adalah bagian bentuk solidaritas atas rakyat Palestina, yang masih terus berjuang lepas dari belenggu penjajahan Israel.

Jadi kalau ada yang mengatakan “Merdeka itu relatif “ jangan disalahkan juga, sebab terbebas dari penjajahan oleh bangsa lain bisa saja terjadi. Tapi terbebas dari tirani dan penguasa bangsa sendiri yang haus dengan validasi dan lapar tepuk tangan, itu belum tentu. 🤭 

Acchi
09:06 PM

Saturday, 2 August 2025

PPATK Akhirnya Buka Blokir




Untung PPATK sudah kembali membuka blokir rekening yang dormant, setelah di panggil Prabowo.

Seandainya belum maka beberapa hari bahkan Minggu, kita  akan disajikan dan akan terlihat panjangnya antrian di Bank-bank hanya untuk sekedar membuka blokir rekening para nasabah.

Hari-hari biasa saja berurusan dengan Customer service (CS) Bank, terkadang bikin mumet, bikin dongkol, antrian bisa bikin kesal, sudah dapat nomor tapi karena panjangnya antrian, terkadang ditinggal untuk kepentingan lain bahkan untuk ditinggal pipis saja kadang nomor antrian bisa lewat, dan harus ambil nomor antrian baru, belum lagi bila menjelang waktu istirahat CS pun ikut istirahat dan terkadang hanya menyisahkan satu meja yang juga kelak akan berganti istirahat.

Dan setelah berhadapan dengan CS, tidak selamanya urusan jadi mulus, terkadang ada dokumen tidak lengkap, bahkan sering ada kekeliruan, tidak sepemahaman, dll. CS yang kadang masih newbie yang harus menghadapi banyak masalah, sehingga perlu bolak balik keruangan atasannya untuk konsultasi dan koordinasi.

Pejabat PPATK kadang tidak mau tahu kondisi dilapangan seperti itu,  terlalu menyederhanakan persoalan, sehingga seenak congornya sampai ngomong “Kan bisa dibuka di CS”. Padahal untuk sampai di CS perlu waktu, perlu mengorbankan rutinitas, yang diperkotaan saja yang dekat dengan Bank masih mengeluh karena harus izin dari kantor, ada yang sampai bolos kerja, bahkan pedagang sampai menutup lapak dagangannya sampai setengah hari. Lalu bagaimana yang di kampung yang harus turun gunung melewati lembah, menunda garap sawah dan kebun, sewa ojek atau pete-pete, hanya demi membuka blokiran tabungannya yang dari hasil jeripayah buah sayur diladangnya.

Dan mirisnya sampai ada berita seorang ibu meninggal, tidak sempat membeli obat karena rekening anaknya diblokir PPATK, lembaga dan pemerintah seolah tidak belajar beberapa waktu yang lalu ketika ada seorang ibu juga meninggal karena kelelahan saat antri tabung gas dipangkalan, akibat kebijakan bahlul yang melarang jual tabung gas di warung kelontong.

PPATK harus punya formula dan data yang kredibel, untuk memotong jalur-jalur uang haram, dari pencucian uang narkoba, hasil korupsi, hasil judi online, jual beli rekening penerima bansos yang dijadikan rekening akun judol, dan lain sebagainya, agar imbas seperti ini tidak perlu merepotkan rakyat satu nusa satu bangsa.

Dan buat rakyat dan nitizen teruslah berisik untuk persoalan-persoalan yang merugikan khalayak banyak.

Acchi
10:06 AM


Friday, 1 August 2025

Ketika Bendera Bajak Laut "One Piece" Berkibar

Capture Foto Dari Media Sosial 


Menjelang Agustus jajaran pemerintah mulai dari Prabowo sampai instrumen tingkat bawah sampai desa menganjurkan mengibarkan bendera Merah Putih, sebulan penuh selama bulan Agustus, beberapa daerah memang sudah terbiasa, seperti di Makassar sudah dari dulu mengibarkan bendera Merah Putih mulai 1-31 Agustus.

Namun kali ini ada fenomena pengibaran bendera dan simbol bajak laut  dalam anime “One Piece”, dimedia sosial terlihat ramai yang mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak tersenyum bertopi jerami.

Ini adalah salah satu bentuk kritik sekaligus perlawanan yang dirasakan Rakyat atas pemerintah, yang tidak berpihak pada Rakyat, pengemudi truk muak dengan pungli yang sering mereka dapat dijalanan oleh aparat yang berseragam, masyarakat luas kesal dijajali upeti pajak retribusi yang tinggi dan rekeningnya banknya kena blokir, mereka marah ditengah lesuhnya ekonomi turunnya daya beli, cari kerja susah, dan janji kampanye yang tak terealisasi, namun harga bahan pokok terus merangsek naik, mahal dan langka akibat salah kebijakan dan salah urus.

Negara punya hasil bumi dan alam yang melimpah dikelola perusahaan Negara, tapi tak mampu juga membawa rakyatnya sejahtera, yang makmur justru hanya segelintir orang, hanya pejabat dan kroninya.

Hutan dibabat, dibakar, dibuka lahan buat tambang, yang didapat rakyat cuma malapateka banjir dan longsor, sementara yang menggarap dapat emas, minyak, batubara, dapat nikel dan lain-lain, mereka menanam sawit berhektar-hektar, sementara rakyat hanya kebagian antri beli minyak goreng, BUMN karya-karya bangun infrastruktur asal-asalan demi ambisi pemimpin yang terbiasa mencitrakan diri, hasil mangkrak, malah mewarisi hutang, bahkan di era digital seperti sekarang, yang transaksi bersanding dengan online, tapi kuota internet dibuat mahal.

Ketika rakyat menanam, melaut, tanpa difasilitasi malah rakyat lebih sering mendapatkan pupuk mahal solar sulit, dan disaat masa panen, hasil melimpah, mereka asyik buka keran impor demi mendapatkan fee yang besar.

Belum lagi berbicara hukum yang terus dipertontonkan, yang dirasakan rakyat jauh dari ketidakadilan, yang berduit yang korupsi meskipun sudah berbaju orange dan pink masih bisa tersenyum sambil dadadada didepan kamera, sementara rakyat terkadang dapat vonis yang berlebihan padahal terkadang terpaksa jadi kriminal karena dipaksa oleh keadaan dan perut lapar.

Hukum juga lebih sering dipakai untuk menjadi alat pukul buat yang sering mengkritik kebijakan yang ngawur, yang dianggap berseblahan atau lawan politik.
Masalah di Negeri ini memang kompleks tapi bukan tidak bisa diatasi, selama kemauan itu ada dan keadilan dijunjung tinggi.

Jangan abaikan simbol bendera hitam, karena bisa jadi didalamnya ibarat bubur magma dalam gunung berapi yang siap meledak, rakyat bukan tidak cinta NKRI bukan tidak menghargai jasa para pahlawannya, sampai mereka ada yang berkata “Merah Putih 🇮🇩 terlalu suci untuk dikibarkan di Negara yang rusak ini”...

Berbenahlah…

Acchi
10:06 AM