Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 15 February 2024

SIREKAP BIN MARKUP🫣🤭

Foto Google

Kenapa mesti kaget dengan hasil Quick count yang dirilis di televisi, ini hal yang sama dengan 2019, lembaga survey kompak merilis angka orderan dan pesanan, pelajaran dari pemilu 2019 sama polanya dengan pemilu 2024. Namun yang sekarang lebih bar-bar dan brutal.

Dan ini sudah banyak diperingatkan oleh banyak pengamat, akademisi, lembaga pemantau yang independen, yang tidak berafiliasi dengan satu kelompok tertentu, yang bersuara itu ada yang kuat sampai tahan bullyan dan intimidasi, namun ada juga yang didengar kabarnya tiba tiba saja meninggal dunia.


Persoalan server KPU SIREKAP yang menghitung secara online yang sempat down, juga sama dengan pemilu lalu, angka yang ditampilkan tidak akurat, terlalu banyak penggelembungan suara terutama dengan Paslon No 2, yang berbeda dengan hasil scan formulir C1, dan ini bukan cuma terjadi 1 atau 2 di TPS. Server dan Tim cyber keamanan KPU tidak siap mengantisipasi hal seperti ini.


Aplikasi hitung KPU itu ibarat sudah mengunci salah satu Paslon, berapa pun inputan yang masuk, suara Paslon yang mereka inginkan ada yang terus bertambah suaranya ada yang ditahan meskipun riilnya data inputnya terus ditambah, apalagi kabarnya untuk Paslon 01 dan 03 bisa diedit angkanya, sementara untuk Paslon 02 sudah terkunci, dan kalaupun bertambah, pasti penambahannya entah dari mana dan sangat diluar nalar, karena bisa melebihi jumlah pemilih di TPS.


Data input yang error ini bukan semata-mata karena human error, tapi memang sistemnya yang dibuat error, ada tangan-tangan jahil yang bermain, biar agar tidak terlalu nampak rakusnya, makanya seolah-olah semua Paslon dibuat errornya, namun tetap Paslon 02 yang paling banyak diuntungkan.


Sementara untuk penghitungan secara manual, itu sudah didesain dengan jaringan pengamannya sendiri, penanganan juga berbeda, baik dari internal maupun dari pihak luar, kalaupun tim Paslon bisa menjaga mengawal suara, tetap akan dibuat sampai dimana batas kemampuannya untuk mengawal dan menjaga, sebab mereka punya instrumen dan aparat untuk melakukan itu.


Bagi anda yang telah menonton Film Dokumenter Dirty Vote, sudah pasti tidak akan kaget lagi, karena memang kecurangan pemilu ini sudah didesain jauh jauh hari sebelumnya. 


Mengutip ucapan penutup di film Dirty Vote, Oleh karena itu, untuk menyusun dan menjalankan skenario kotor seperti ini, tidak perlu kepintaran atau kecerdasan. Yang diperlukan hanya dua, yakni mental culas dan tahan malu.


Acchi

04:16 PM


Wednesday, 14 February 2024

Quick Count

Foto Google

Dua jam setelah pemungutan suara Indonesia paling barat, lembaga survey ramai-ramai mengeluarkan hasil hitung cepat, atau Quick count. Dengan sampel TPS seribuan TPS di Seluruh Indonesia. Dan hasilnya semua lembaga survey meskipun belum cukup 100% data mereka yang masuk, semua lembaga survey mengunggulkan Paslon No 2 Prabowo Gibran. Dengan persentase rata-rata diatas 51%.

Sementara hitungan KPU yang Real Count, yang menggunakan hitungan manual, harus sampai tuntas semua setelah rekapitulasi total nanti di bulan Maret.


Seperti sebelum-sebelumnya KPU biasanya selalu mengikut hitungan dengan lembaga survey, apalagi saat ini server KPU down di beberapa daerah di Negeri ini, entah karena frekwensi jalur yang padat, atau karena tangan-tangan jahil yang bermain (hacking), KPU biasanya menyesuaikan, dengan hasil dibuat semirip mungkin dengan lembaga survey, dan dibuat setidaknya margin error dengan selisih dibawah 3%.


Untuk video-video viral banyaknya kecurangan, dan surat suara yang sudah tercoblos duluan untuk Paslon 02, itu adalah persoalan gampang bagi mereka untuk mengantisipasi dan menanganinya, dan juga bahagian dari pengkondisian, bahkan cenderung dianggap angin lalu oleh Bawaslu, apalagi kemarin sudah kena guyur dengan naiknya tunjangan.


Pemilu 2024 Pilpres & Pileg usai sudah, kualitas pemilu ini dan 2019 stagnan, bahkan cenderung menurun karena tergerusnya nilai-nilai Demokrasi. Namun justru ada pengalaman baru tentang pendidikan berdemokrasi, yang banyak didapatkan dari Paslon No 1 Anies Muhaimin dengan metode kampanye, penyampaian ide dan gagasan, debat, sampai penjegalan yang mereka dapatkan dan lalui.


Untuk sementara beginilah pengkondisian soal hasil, apa yang disaksikan di media televisi, di media sosial dan lain-lain. Semoga saja realitasnya memang demikian, kemauan mayoritas rakyat yang punya mau untuk kondisi Bangsa dan Negara yang seperti ini.


Acchi

06:06 PM

Potensi Kecurangan Pemilu

Foto Google

Potensi kecurangan akan selalu ada, sebelum pemilu saja sudah banyak temuan, TPS luar negeri yang lebih dahulu pemungutan suara juga beberapa terjadi kecurangan, dengan surat suara tercoblos duluan, kemudian ada juga PPLN yang terindikasi melakukan kecurangan, sementara di dalam Negeri ada video viral di Panai Papua warga mengamuk karena formulir C1 Hologram tidak ada, di Madura ada kepala desa yang menguasai surat suara dan mencoblos Paslon No 2 Capres Cawapres, dan masih banyak kejadian di TPS yang gambar 02 sudah tercoblos duluan.

Titik rawan kecurangan pemilu itu, mulai dari calon pemilih tidak mendapat undangan C6, DPT/B yang tidak sesuai, kemudian TPS, PPS, PPK sampai KPU, permainan utak atik hasil formulir C1, permainan rekapitulasi, permainan surat suara yang lebih, kotak kardus yang gampang dibobol dan diganti, dan permainan surat suara saat di perjalanan.


Dan yang berbahaya adalah kalkulator rusak KPU, dan Bawaslu yang tidak bisa mendeteksi, apalagi infonya kemarin sudah kena guyur naiknya tunjangan. 😂🤣


Namun yang paling berbahaya adalah Netralitas pemerintah dan aparat yang hanya sebatas di mulut saja.


Ketidak Netralan pemerintah, aparat, kepala desa, PLT, Bupati, Gubernur. inilah, yang paling punya daya rusak, karena menggerus dan merusak tatanan Demokrasi.


Acchi

03:56 PM



Tuesday, 13 February 2024

Bismillah... Coblos #1

Foto Google

Kenapa saya berbalik arah mendukung Anies Baswedan, padahal sebelumnya saya mencoblos Prabowo di 2019. Karena saat itu tidak ada pilihan lain, Paslon cuma dua pasang.

Saya terpaksa memilih Prabowo, karena terlalu muak dengan ulah dan tingkah laku rezim Jokowi bersama PDIP, dan benar-benar saat itu sangat mendambakan dan mengharapkan pergantian rezim, tagar #2019GantiPresiden yang menggema sampai membuat kepanikan pada rezim berkuasa, sampai tulisan di medsos, ditembok, spanduk, baliho, dan dipos ronda sekalipun, mereka takedown, hapus, turunkan, karena saking paniknya.


Saya juga sampai hari ini termasuk meyakini, 2019 lalu Prabowo_lah pemenang pemilu, itu terlihat jelas dari banyaknya keganjilan, surat suara yang tercoblos duluan, surat suara yang hilang, KPU salah hitung, komisioner yang jadi tersangka, banyaknya petugas TPS yang meninggal, dan rekam video viral dari televisi angka persentase hitung cepat yang tiba-tiba berubah, video lain juga terlihat wajah-wajah murung petinggi partai, pejabat, sampai Presiden yang ada ditempat itu, saya berharap mereka-mereka yang ada disitu dan saat ini tidak berkoalisi lagi, bisa speak_up, atas misteri wajah-wajah mereka yang pernah murung saat itu.


Capture Medsos


Pemilu Presiden 2024 ini, Insya Allah pemilu kedua saya, setelah sebelum-sebelumnya selalu Golput. Pemilu 2024 ini ada tiga pasangan calon. Dan Pasangan calon No 1, Anies-Muhaimin yang mengusung #Perubahan, yang paling realistis untuk dipilih, rekam jejak dan karyanya sangat jelas. Gagasan dan ide-idenya terukur. Tujuan visi-misinya berpihak pada Rakyat dan kemajuan Bangsa dan Negara. Tutur kata, etika dan adabnya mengakar. Pergaulan tidak saja skala nasional tapi juga meluas ke dunia Internasional. Anies mampu memanusiakan manusia tanpa memandang status sosial. Kampanyenya mengedukasi tanpa baperan, seperti acara di #DesakAnies kalian bebas bertanya, bahkan sampai pertanyaan pedas pun diladeni. Janji-janji kampanye Anies sangat rasional, dan takut sekali berjanji yang diluar batas kapasitas dan kemampuannya. Anies juga memaksimalkan kapasitasnya mencari solusi sehingga punya jalan keluar setiap persoalan, Pasangan Anies Muhaimin  juga tidak gentar meskipun kampanyenya sering dipersulit dari segi izin, penolakan, dan pendukung yang terintimidasi.


Capture Medsos


Pilpres ini gawean Negara, acara besar Bangsa yang menganut paham Demokrasi, selayaknya pertarungan didasari dengan kejujuran dan keadilan, penyelenggara dan aparat sebagai wasit, harus punya rasa untuk merawat kewarasan dan berpikir, tentang cara pandang berbangsa dan bernegara.


Terakhir buat kawan-kawan, keluarga, tetangga dan saudara sebangsa dan setanah air. Berbeda pilihan itu adalah kewajaran yang mengisi ruang-ruang sosial dan interaksi. Jangan sampai karena beda pilihan silaturahmi putus, menghapus pertemanan dan saling unfollow di media sosial dan didunia nyata.


Capture Medsos


Pesta demokrasi ini, kita memilih yang akan duduk dilembaga eksekutif dan legislatif, sebagai representasi hadirnya Negara untuk mengatur kebutuhan Rakyat, kita sebagai Rakyat memang punya mimpi sendiri, berusaha sendiri, mencari penghidupan dan makan sendiri, tapi Negara harus hadir dan berpihak pada Rakyat. Kita sebagai Rakyat berhak mendapat kemudahan sandang papan, pangan yang yang terjangkau, akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, yang mudah, serta rasa aman untuk berbicara, berkarya dan beraktifitas. Selebihnya kita sebagai Rakyat tidak terlalu jauh berpikir tentang batu-bara, sawit, hutan, nikel, emas, timah, tembaga, minyak, gas, dll. Karena kita sebagai Rakyat terkadang sadar diri bahwa itu mainan Rakyat level kelas atas.


Terakhir sekali, periksa dapur keluargamu, periksa kehidupan ekonomimu, kalau ada yang menyangkut yang berhubungan yang diatur oleh Negara, seperti BBM & Gas yang susah didapat, Harga beras dan sembako yang meroket, pendapatan menurun, daya beli yang menurun, intinya semua serba susah dan sulit. Karena faktor pemerintah dan Negara, lemah dalam mengintervensi persoalan kebutuhan dasar hidup Rakyat, Maka selayaknya itu perlu #Perubahan.


Capture Medsos


Bismillah…

Jalan #Perubahan adalah bahagian dari ikhtiar. Persoalan hasil serahkan pada Allah SWT. Mari datangi TPS masing-masing, coblos No 1, Anies Muhaimin. Sementara untuk calon anggota dewan, pilihlah sesuai nurani dan rekam jejaknya, terserah itu dari jalur keluarga, kekerabatan, maupun dari jalur amplop dan iming-iming, tapi akan lebih baik pula memilih partai pengusung Anies-Muhaimin, PKS, Nasdem, PKB, dan Partai Ummat. Dan yang paling utama pilihlah Partai yang paling berpihak pada Rakyat, jejak digital keberpihakannya jelas nyata dan bisa dipantau.


Capture Medsos

Salam #Perubahan ☝️ 0️⃣1️⃣ untuk Indonesia yang bermartabat, adil dan makmur. #AM1N

Aamiin Yaa Rabbal Alamiin…


Acchi

11:16 AM

Monday, 12 February 2024

Dirty Vote Sudah DiTonton 5 Juta Kali

Capture Youtube

Dirty Vote sampai saat ini sudah ditonton 5 juta kali lebih, untuk di channel aslinya link disini. sementara di channel repost ulang seperti di channel Refly Harun juga sudah hampir 2 juta kali viewer,  yang tayang live streaming juga sama, sudah cukup banyak yang menyaksikannya.

Film ini semenjak booming kemarin, banyak yang penasaran, sampai mengecek sendiri di YouTube, namun semenjak kemarin malam, di pencarian tidak ditemukan. Entah kenapa bisa begini, mungkin karena algoritma YouTube, atau bisa jadi karena algoritma penguasa, yang sedang gerah karena rilisnya film yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia “suara kotor”.


Dirty Vote ini mewakili suara-suara rakyat yang bernalar, karena keresahan apa yang dilihat, disaksikan dan dirasakan, atas cara-cara kotor untuk memenangkan kontestasi pemilu dengan kecurangan.


Film dokumenter ini dibuat berdasarkan fakta atas kemerosotan Demokrasi di Negeri ini, dan bukan fitnah seperti yang dituduhkan oleh kubu 02, film ini jelas-jelas dibuat berbasis data dan berdasarkan riset. 


Semoga film ini menjadi bagian pencerahan buat Rakyat, dan besar harapan bisa menjadi salah satu pilar untuk menyelamatkan Demokrasi agar tidak tergerus dan terdegradasi, Film garapan Dandy Laksono ini juga sangat cocok untuk menentukan pilihan di pemilu yang tersisa dua hari lagi.


Acchi

09:06 PM

Sunday, 11 February 2024

Dirty Vote

Capture Youtube

Dari kemarin malam sempat terlintas di Twitter, tentang jam perilisan “Dirty Vote”, dan tadi siang sudah dapat link youtubnya dari wa teman.

Dirty Vote dirilis di posting tadi pagi, menjelang siang jam 11.11, Dirty Vote merupakan film dokumenter yang berdurasi hampir dua jam. 


Bintangnya tiga pakar hukum tata negara dari kampus berbeda-beda, Zainal Arifin dari UGM, Feri Amsari dari Andalas Sumbar dan Bivitri Susanti yang alumni UI, mereka bertiga memberi penjelasan lengkap dengan skema, tentang persoalan pemilu 2024 yang terindikasi terjadi kecurangan.


Saya sendiri perlu nyicil-nyicil waktu untuk menyaksikannya sampai tuntas, film ini film dokumenter tapi ibarat film thriller horor, menakutkan bukan karena ada pocong, jalangkung, atau suster ngesot. Menakutkan karena ternyata cara culas dan kotor  memang sudah direncanakan secara terstruktur, massif, dan ini menyangkut persoalan Bangsa dan Negara ini.


Film ini sampai saat ini sudah ditonton lebih dari 1,6 juta semenjak rilis penayangan siang tadi. Film ini memberi pencerahan, edukasi, dan cara pandang bagi yang berpikir, tapi juga membuat gelisah dan resah bagi yang keserempet dan kena senggol, sampai-sampai kubu kosong dua melakukan konferensi pers atas tayangnya film ini. 


Kubu kosong dua, dan pemerintah khususnya sepertinya akan kurang tidur dan kurang nyenyak beberapa hari terakhir ini, karena sibuk konferensi pers dan sibuk menutupi aib, mulai dari isu tidak netral dan fairnya pemilu, serta apa yang diungkapkan Ibu Connie, pesawat bekas sampai Dirty Vote ini sendiri.


Acchi

11:46 PM


Viral.. Prabowo Hanya Mau 2 Tahun

Foto Google

Video viral di media sosial bahkan sampai fyp terus dan mondar mandir terus di timeline, baik di Tiktok, Twitter Facebook dan Instagram, dan beberapa kali di repost ulang dan di bagikan.

Seorang dosen, Ibu Connie, dia pemerhati pertahanan, dia mengatakan bahwa Prabowo kalau jadi Presiden cuma menjalankan selama dua tahun, lalu di oper ke Gibran selebihnya, dia mengatakan ini dari sumber pembicaraannya dengan Si Rosan, timnya Paslon 02. Videonya masih ada beredar di medsos-medsos.


Namun saya justru berpikiran lain, atas ucapan Connie di video viral itu. Kubu Prabowo dan kubu Jokowi, justru akan saling menggunting dalam lipatan, sitahanggang bahasa sininya, mereka akan saling curiga, mereka akan adu kuat, adu strategi, adu kelicikan.


Kalau Connie mengatakan di video itu, bisa saja Prabowo dimatiin lebih cepat, agar Gibran lebih cepat berkuasa. Menurutku itu bisa saja terjadi, persoalan bagaimana ujungnya, dramanya bisa dibuatkan. Sementara Prabowo harus menunggu momentum sampai benar-benar ada ketetapan, sambil tidak sembarang makan minum, dan tidak sembarang bersentuhan langsung dengan orang, sambil merahasiakan aktifitas dan perjalanannya.


Prabowo sudah pasti juga punya planning dan rencana, terutama bagaimana memangkas dan menggusur orang-orang Jokowi, kalau benar ditakdirkan jadi Presiden, isi hati Prabowo kan tidak ditahu, tapi bisa jadi masih ada memendam rasa kecewanya saat dipecundangi Jokowi dua kali.


Prabowo yang sudah renta, memang berpotensi ditinggalkan loyalisnya, kalau benar-benar salah langkah, sementara Gibran dan kubu Jokowi pada umumnya akan memaksimalkan segala cara untuk mempertahankan gurihnya kekuasaan.


Buat kalian yang sudah menonton video itu, mau percaya atau tidak, silahkan menganalisa sendiri.


Dengan melihat kondisi seperti itu alangkah baiknya, menyelamatkan dan meminimalisir mudharat atas Bangsa dan Negara ini, apalagi ada tersedia pilihan lain seperti Paslon 01 ☝️, jadi memang mending memilih jalan #Perubahan dibanding harus bertahan pada satu pilihan yang stagnan, dan hanya mementingkan melanggengkan dan masih terus berbagi kekuasan. 


Acchi

07:26 PM


Berbeda Pilihan Itu Wajar


Berbeda pilihan itu wajar dalam kontestasi Pilpres dan Pileg, semua tentang selera dan cara pandang terhadap figur, khusus untuk Pileg biasanya karena faktor ada kedekatan kekerabatan.

Postingan di medsos adalah bagian dari sarana memperkenalkan andalan dan jagoan masing-masing. Bila kalian senang dan sejalan, atau ada kesamaan pandangan dan persepsi, bolehlah kalian saling dukung. Di medsos dibutuhkan nalar untuk melihat satu postingan, karena terkadang muncul hoax, fitnah sampai berujung caci maki, makanya diperlukan filter dan pikiran logis sebelum jempol mencet-mencet merangkai kata, like and share.


Kalau kalian bisa santai menyikapi, maka akan fine-fine saja, dan sadar bahwa ini adalah bahagian dari hiburan didunia sosial media.


Di dunia nyata, kalau hatimu lemah, baperan, sebaiknya hindari pembicaraan soal pilihan, kecuali kalian sudah terbiasa dengan adu argumentasi, aggea bahasa sininya, atau kalian mantan aktivis, mungkin masih bisa mengontrol, tanpa harus emosi dan bawa-bawa perasaan. Biasanya obrolan tongkrongan, kalau basicnya bercyanda akan dibawa ketawa-ketiwi.


Tapi kalau cepat panas, pa’bambangang, biasanya senyum pun jadi hambar, saling ungkit, saling buka aib, bahkan saling unfollow di medsos. 😂 Ini yang bahaya karena silaturahmi bisa putus.


Para kontestan Pilpres 01 ☝️ Anies Muhaimin, dan seterusnya, hanya kita-kita yang mengenalnya karena ketokohannya dan sebagai publik figur, sementara dia hampir tidak mengenal kita-kita secara individu.


Namun kenapa kita-kita menjadi followers para kontestan itu, karena kita-kita menaruh harapan besar, untuk perbaikan dan #Perubahan atas Bangsa dan Negeri ini.


Salam #Perubahan

#AM1N Coblos #1 Saja…


Acchi

01:06 PM




Saturday, 10 February 2024

Rruar Biasa Kumpul Akbar #Perubahan Di JIS

Foto Tim AMIN

Rrrruaarr Biasa…. Kampanye terakhir Paslon No 1 Anies Muhaimin 0️⃣1️⃣ ☝️, di Jakarta Internasional Stadium (JIS). Kampanye yang dikemas dengan nama “Kumpul Akbar Untuk Perubahan”.

Antusiasme masyarakat yang datang sangat super dahsyat, sejak beberapa hari lalu melakukan perjalanan, ada yang naik sepeda, ada yang memakai kendaraan pribadi, kendaraan umum, ada yang longmarch jalan kaki karena busnya dibatalkan operator bus, karena kabarnya pemilik operator bus diintimidasi. Pendukung dan relawan sudah ada yang datang bahkan dari semalam, dan shubuh hari di JIS.


Foto Tim AMIN

Panitia tim kampanye 01 mencoba tes ombak, untuk menguji antusiasme masyarakat, dengan membuka link pendaftaran secara online secara gratis, ternyata yang mendaftar sampai belasan juta, ini dilakukan salah satunya untuk mengukur dan menguji sekaligus mengantisipasi. Mengingat tim 01 #AM1N pernah dikerjain saat acara #DesakAnies oleh relawan sebelah, mereka mengakui sendiri, dan jejak digitalnya ada.


Foto Google


Kapasitas JIS didalam stadion hanya 82.000 dengan kursi single seat, ditambah 10.000 di dalam lapangan, sementara diluar daerah ram barat dan timur serta sekitar stadion relawan sudah sangat banyak massa kampanye. Dan kabarnya diperkirakan yang datang 3,5 juta orang, dan Info bagi yang tidak bisa masuk disediakan layar besar videotron diluar stadion, untuk bisa menyaksikan rangkaian acara dan aksi panggung para orator, artis, dan tokoh-tokoh, serta orasi dan pesan para Capres dan Cawapres itu sendiri.


Para relawan, pendukung, kader, simpatisan partai, beserta semua elemen masyarakat suporter bola, nelayan, petani, buruh, pekerja, jobles, ojol, tua, muda dll. Mereka datang dari berbagai kota dan daerah. Mereka datang sekaligus untuk menyaksikan salah satu mahakarya Anies Baswedan saat menjabat Gubernur Jakarta, Mereka adalah massa yang satu visi dan misi untuk #Perubahan, mereka datang atas kerelaan, merogoh kocek sendiri, tanpa bayaran, tanpa iming-iming makan siang gratis, mereka justru datang dengan bekal logistik, atribut, dn alat peraga sendiri, mereka secara ikhlas juga saling berbagi makanan dan minuman.


Acchi 

09:36 AM


Friday, 9 February 2024

Menyambut #Perubahan

Foto Google

Tidak bisa dipungkiri jalan menuju #Perubahan itu berat, namun harapan itu selalu ada, karena asa harus di perjuangkan.

Jalan terjal dan hambatan perlu dihadapi bukan untuk menghindar, selama tekad dan nurani merasa benar. Menjalani setapak demi setapak adalah langkah untuk berproses, mengawal suara dan hasil perjuangan adalah keharusan.


Yang pro atas #Perubahan sadar diri, bahwa yang dihadapi adalah penguasa yang berkuasa, aturan hukum bisa dipreteli, persoalan norma dan etika bisa diacuhkan, punya logistik dan amunisi yang unlimited, lembaga surveyor bisa diorder, serta punya instrumen yang bisa mereka gerakkan, instruksi dari pucuk atas sampai ke hilir bisa mereka kerahkan, aparat bisa mereka tekan atas nama rantai komando.


Sementara para wasit para penyelenggara bisa mereka tekan, bisa diarahkan, sampai para wasit rela melanggar etika dan aturan itu sendiri.


Yang pro atas #Perubahan bisa merasakan bahwa pertarungan kontestasi ini, tidak akan ada kata netral, apalagi kata jujur dan adil. 


Perjalanan memang butuh ikhtiar, perlu permohonan jalur langit, dibarengi dengan tawakkal dan kepasrahan kepada sang yang membolak balikkan hati.


Persoalan hasil adalah bahagian dari takdir, ketika ditakdirkan menang patut di syukuri dan Alhamdulillah, ketika kalah dan memang karena kalah dipertarungkan secara fair bukan karena kalah akibat dicurangi dipecundangi, maka  harus siap sabar dan siap kena bully, dan siap menerima segala konsekwensi. 


Dan satu lagi kita juga harus siap-siap juga untuk senang dan kecewa, sebab kita yang di akar rumput sering dipermainkan perasaannya, karena politisi sering mempertontonkan drama-drama, mereka diatas cipika cipiki, terkadang berseberangan, terkadang kolaborasi, bahkan sampai rela berbagi kue kekuasaan.


Salam #Perubahan 

#AM1N


Acchi

10:36 PM




Menuju #Perubahan

Foto Google

Kenapa harus memilih jalan #Perubahan dalam kontestasi Pilpres 2024 ini ?. Karena jelas adanya kebuntuan dalam bernegara, penguasa dengan seenaknya mengacak-acak norma bernegara itu sendiri, semua aspek bisa ditabrak, semua sendi bisa diobrak abrik. Demi melanggengkan kekuasaan, hukum bisa diatur demi mengakomodir estafet kekuasaan dengan jalan melanggengkan politik dinasti.

Paslon No 1, Anies Muhaimin #AM1N, menawarkan #perubahan, dengan cara pandang dan pikiran yang bisa diterima nalar, rekam jejak, rekam karya, rekam gagasan dan ide serta solusi yang bisa dilihat dan dirasakan,  visi dan misi yang jelas berpihak pada Rakyat, dan bukan pada Oligarki. Hukum dijadikan pedoman sebagai pengatur kekuasaan, dan bukan malah sebaliknya. 


Tentu jalan untuk menuju perbaikan dan #Perubahan, bukan jalan mudah, apalagi banyaknya rintangan sampai tekanan, karena penguasa punya calon sendiri punya dukungan sendiri, dan berpihak pada satu calon yang kebetulan keluarga intinya sendiri yang ikut kontestasi, demi ambisi mempertahankan gurihnya berkuasa.


Pertarungan ini jauh dari keadilan apalagi kenetralan, kekuasaan dan sumber daya yang dikuasai dan yang dipegangnya, baik secara kelembagaan dan aparaturnya  dijadikan alat penggerak untuk mendongkrak suara, bahkan sekat pemisah antara aktifitas kepentingan Negara dan kepentingan kampanye, tidak bisa dibedakan lagi.


Bantuan, Bansos, BLT, Proyek bagi berbagi, yang harusnya atas nama Negara dijadikan klaim pribadi untuk Paslon usungannya.


Amunisi yang unlimited, dana yang tidak terbatas, dukungan dari Oligarki, dan BuzzeRp, yang masih terus bergerilya didunia nyata maupun dimedsos, masih berusaha terus mereka jalankan dan gaungkan untuk menyilaukan suasana kebatinan Rakyat.


Disamping itu mereka juga bergerilya, menghasut, menakuti bahkan sampai mengintimidasi. Aturan dan larangan yang tiba-tiba muncul bahkan pembatalan acara kepada lawan tandingnya, Paslon No 1, sering kali mendapatkan hal seperti ini, baligho dirobek dirusak, baligho ditimpa, beberapa acara kampanye harus pindah tempat karena ada aturan yang secara tiba-tiba berubah, bahkan pengusaha transportasi pun bisa dicekal karena mengangkut massa kampanye pendukung #AM1N.


Dengan beratnya jalan untuk menuju #Perubahan ini, ibarat pertarungan Daud dan Jalut atau David dan Goliath, semoga Allah SWT memudahkan jalan ini.


Salam #Perubahan 

Bismillah.

Coblos No 1, Anies-Muhaimin di TPS nanti demi Indonesia yang bermartabat adil dan makmur.


Acchi

01:06 AM



Thursday, 8 February 2024

Aksi Mahasiswa, Pemilu Tolak Kecurangan

Foto CNN

Setelah beberapa hari terakhir para Guru besar, dosen, dan sivitas akademika berbagai kampus di seluruh Indonesia bersuara, menuntut Jokowi sebagai kepala Negara netral dalam pemilu.

Kini Mahasiswa dikoordinir BEM masing-masing, juga sudah turun ke jalan menolak pemilu curang dan menuntut pemakzulkan Jokowi, Beberapa kampus sudah turun kejalan, Mahasiswa Trisakti terpantau long march menuju titik aksi, Unisma di Bekasi, dan Gabungan Mahasiswa di Bandung, dan beberapa Mahasiswa kampus sudah ikut memberi pernyataan sikap, Mahasiswa UNDIP, UNPAD, dll.


Poinnya sama, bahwa sikap Jokowi merusak Marwah Demokrasi dengan cawe-cawenya di pemilu 2024 ini, tuntutan lainnya meminta KPU untuk mendiskualifikasi pasangan calon No 2 Prabowo-Gibran, karena terlahir dari proses yang cacat etik. Dan beberapa poin tuntutan lain seperti boikot partai politik, menuntut menteri untuk mundur.


Mahasiswa juga muak dan bereaksi dikarenakan aparat Polisi memaksa para Rektor dan Guru besar, bahkan sampai kepada tokoh agama, untuk memberi pernyataan, testimoni, apresiasi pemaksaan untuk memuja-muji kinerja Jokowi, bahkan sampai ada yang di intimidasi.


Pergerakan Mahasiswa ini adalah gerakan moral, gerakan sosial kontrol, bila tidak disikapi dengan serius, maka akan meluas dan menggelinding ibarat bola salju yang terus membesar.


Bahaya laten yang merusak suasana berdemokrasi, bila kekuasaan sudah anti kritik, mengacak-acak konstitusi, pemilu curang, dan kekuasaan sudah menindas.


Acchi

11:26 AM



Tuesday, 6 February 2024

Indonesia Mengajar

Foto Google

2009 Lalu saya pernah mendaftar program “Indonesia Mengajar” yang digagas Anies Baswedan, Calon Presiden dengan Nomor urut 1 (satu), namun tidak tembus dan tidak lolos. Dan pikirku saat itu, karena terlalu banyak kompetitor, dan mungkin juga karena latar belakang saya, yang bukan berasal dari study keilmuan pendidikan, dan mungkin lebih di prioritaskan kepada Sarjana pendidikan.

Program Indonesia Mengajar ini, menurutku saat itu, adalah program yang mengajak kaum muda, alumni kampus yang masih fresh atau yang baru lulus sarjana, untuk ikut berpartisipasi, sekaligus untuk mengajak melihat keberagaman di seantero Negeri ini.


Penempatan tempat mengajar, tersebar luas di seluruh Indonesia di hampir seluruh Propinsi di Republik ini, dengan masa pengabdian selama setahun dan setiap bulannya diberi upah dan biaya living cost, meskipun nilainya tidak seberapa namun cukup.


Program ini menurutku adalah tempat untuk mencari dan menambah pengalaman, apalagi syaratnya dibuat fleksibel, yang penting dan utama harus siap mental, siap menerima perbedaan budaya, adat dan kebiasaan, dan harus siap ditempatkan dirumah-rumah penduduk, dipelosok desa baik didaerah pesisir, di pegunungan, di pedalaman, di pulau, serta didaerah-daerah terpencil dan terluar.


Panduan mengajarnya juga dibiarkan bebas, dan tidak kaku berdasarkan tuntunan dan panduan, pengajar dibiarkan bebas mengikuti kebiasaan dan budaya lokal anak anak sekolah setempat, dibebaskan untuk mengelaborasi dan menginspirasi serta dituntut untuk beradaptasi menghadapi #Perubahan dan saling bertukar pikiran dengan anak-anak didik yang diajar.


Dan Alhamdulillah sampai sekarang ini, program ini masih ada dan masih berjalan, yang sudah pasti sudah melimpah akan pengalaman,  dan tentunya sudah banyak pengembangan, modifikasi, serta ribuan alumni-alumni guru yang pernah merasakan penempatan saat mengikuti program Indonesia Mengajar ini.


Acchi

06:06 PM




Dunia Kampus Resah

Foto Google

Gelombang besar sivitas akademika perguruan tinggi seluruh Indonesia, tercatat sudah puluhan kampus Negeri maupun swasta, Guru besar, Professor, dosen, alumni cendekiawan, intelektual dan Mahasiswa melakukan aksi atas sikap Jokowi dan aparat Negara, yang melakukan cawe-cawe dalam kontestasi Pilpres 2024.

Keprihatinan dan keresahan pihak kampus, publik, dan masyarakat sipil, akan terus bergulir, dengan situasi bangsa khususnya pelaksanaan pemilu 2024 ini. dunia kampus menilai Jokowi melakukan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan serta menyuburkan dinasti politik demi langgengnya kekuasaan, sehingga mengacak-acak instrumen hukum di mahkamah konstitusi.


Prinsip-prinsip Demokrasi terkoyak, standar etika dan moral tergerus, karena keberpihakan Jokowi pada salah satu Paslon yang juga diikuti oleh anaknya sendiri. Sehingga terjadi ketidaknetralan, integritas lembaga Negara menjadi tidak berdiri pada prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.


Maklumat, ultimatum, aspirasi, petisi dan pernyataan sikap para pendidik dan intelektual ini, adalah bagian dari sosial kontrol, bagian dari gerakan sikap moral untuk menjaga dan merawat demokrasi agar pemerintah tidak melenceng jauh memperkeruh, memperburuk dan mendegradasi kehidupan berdemokrasi.


Acchi

01:36 AM



Monday, 5 February 2024

Menjemput #Perubahan

Foto Google

Sembilan hari lagi gawean Negara dalam pesta Rakyat Pemilihan Presiden dan wakil Rakyat, harapan Rakyat untuk #Perubahan sangatlah besar, terlihat dari adanya keinginan besar untuk berubah dan memilih untuk berkehidupan yang lebih baik.

Namun yang perlu diwaspadai adalah cara-cara kotor untuk menjegal hasrat besar untuk #Perubahan. Penjegalan, Permainan penggiringan opini sampai perilisan survey bayaran yang massif.


Kita tidak tahu apa yang sedang mereka rencanakan dan kerjakan di ruang-ruang gelap, karena potensi itu selalu ada, sebab yang kasat mata saja mereka sering labrak, tanpa canggung mendegradasi norma dan etika, apalagi dengan kekuasaan yang mereka pegang hari ini.


Bagi kalian yang pro atas #Perubahan, tetap waspada, bisa jadi mereka akan masih memakai cara-cara lama, namun meskipun potensi itu akan kecil kemungkinan, karena mereka sendiri mulai tercerai berai, tersandera, dan sudah pecah kongsi.


Dengan momentum inilah bagi yang pro #Perubahan untuk mengambilnya dan jangan sampai kesempatan baik ini lepas, sebab menjemput #Perubahan adalah asa yang harus diperjuangkan, dengan kekuatan tekad semoga Tuhan berpihak #AM1N, Aamiin Yaa Rabbal Alamin.


Acchi

01:06 PM