Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 6 February 2024

Indonesia Mengajar

Foto Google

2009 Lalu saya pernah mendaftar program “Indonesia Mengajar” yang digagas Anies Baswedan, Calon Presiden dengan Nomor urut 1 (satu), namun tidak tembus dan tidak lolos. Dan pikirku saat itu, karena terlalu banyak kompetitor, dan mungkin juga karena latar belakang saya, yang bukan berasal dari study keilmuan pendidikan, dan mungkin lebih di prioritaskan kepada Sarjana pendidikan.

Program Indonesia Mengajar ini, menurutku saat itu, adalah program yang mengajak kaum muda, alumni kampus yang masih fresh atau yang baru lulus sarjana, untuk ikut berpartisipasi, sekaligus untuk mengajak melihat keberagaman di seantero Negeri ini.


Penempatan tempat mengajar, tersebar luas di seluruh Indonesia di hampir seluruh Propinsi di Republik ini, dengan masa pengabdian selama setahun dan setiap bulannya diberi upah dan biaya living cost, meskipun nilainya tidak seberapa namun cukup.


Program ini menurutku adalah tempat untuk mencari dan menambah pengalaman, apalagi syaratnya dibuat fleksibel, yang penting dan utama harus siap mental, siap menerima perbedaan budaya, adat dan kebiasaan, dan harus siap ditempatkan dirumah-rumah penduduk, dipelosok desa baik didaerah pesisir, di pegunungan, di pedalaman, di pulau, serta didaerah-daerah terpencil dan terluar.


Panduan mengajarnya juga dibiarkan bebas, dan tidak kaku berdasarkan tuntunan dan panduan, pengajar dibiarkan bebas mengikuti kebiasaan dan budaya lokal anak anak sekolah setempat, dibebaskan untuk mengelaborasi dan menginspirasi serta dituntut untuk beradaptasi menghadapi #Perubahan dan saling bertukar pikiran dengan anak-anak didik yang diajar.


Dan Alhamdulillah sampai sekarang ini, program ini masih ada dan masih berjalan, yang sudah pasti sudah melimpah akan pengalaman,  dan tentunya sudah banyak pengembangan, modifikasi, serta ribuan alumni-alumni guru yang pernah merasakan penempatan saat mengikuti program Indonesia Mengajar ini.


Acchi

06:06 PM