Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Tuesday, 15 July 2025

Mengenang KH. Muchtar Waka

KH. Muchtar Waka


Beberapa pekan lalu, ketika scrol-scrol handphone, beberapa kali muncul iklan marketplace tentang rantang mini almunium, tak berselang lama melihat kabar info di WA Grup, KH Muchtar Waka, sedang dirawat di rumah sakit, dan Selasa pagi ini kembali melihat postingan Ustadz Arsyad bahwa Kiyai Pondok telah berpulang Senin malam.

Mungkin penampakan rantang itu menjadi isyarat buat saya, yang saat masih nyantri pernah di mintai tolong Kiyai mengambil nasi dan lauk didapur menggunakan rantang yang serupa, saya masih ingat betul kalau ba’da dhuhur sehabis ngaji bareng di Masjid di pandu Ustadz Rahman, Kiyai Muchtar sambil memberikan rantang mungilnya kepada saya dan mengatakan dengan suara yang lembut “Huzs li’ thoamii kalilan fakatz”, dan tentunya bukan cuma saya yang pernah merasakan di mintai tolong seperti itu, beberapa santri lain juga pernah, karena ini spontanitas random bagi siapa-siapa santri yang kebetulan yang dapat dimintai tolong untuk mengambil lauknya didapur.


Saya juga sempat sekali di ajak makan malam ditempat tinggalnya pas disamping kiosphone, yang kebetulan saat itu saya habis terima telepon dari Ibu saya dikampung. Beliau bilang saya tidak habisi ini kalau makan sendiri, saya sempat mengatakan saya baru habis makan juga didapur, tapi karena saya lihat lauknya menggoda, sepotong ayam, ada tempe orek campur kacang dan ikan teri kecil, serta sayur nangka,  tidak seperti ikan cakalang yang baru saya santap didapur tadi,🙂 apalagi ada kue bolu rampah ¾ lingkaran yang belum tersentuh, saya pun langsung sikat saja, beliau bilang ini makanan kiriman Ibunya Mudzakkir (anaknya) dari rumah.

Ada banyak pengalaman menarik buatku yang masih terkenang, tidak saja sebagai Kiyai Pondok yang mengimami para penghuni pondok, sebagai Kepala Sekolah, sebagai pengajar terutama mata pelajaran Kemuhammadiyahan, dan lain sebagainya, beliau termasuk orang yang detail, waktu saat mau ujian akhir Tsanawiyah beliau terjun langsung memandu dan memberi pembekalan, bahkan ada teman yang sempat salah menulis nama depannya, dia tulis Muhammad, tapi berdasarkan data akte lahir dan ijazah SDnya tertulis “Muhamad” tidak double “M”, ditegur dan dikoreksi karena demi keseragaman yang kelak tertulis di Ijazah Tsanawiyahnya.

Saya pun juga pernah dikoreksi langsung diulti, saat giliran saya naik dipodium belajar kultum ba’da shubuh, ketika saya double mengatakan Alhamdulillah, Alhamdulillahi lazi nahmaduhu dst, beliau langsung gercep mengoreksi, katanya cukup sekali saja Alhamdulillahnya, padahal waktu ditraining saya belajarnya memang Alhamdulillah sebagai prembulenya cuma satu kali, tapi karena gugup, baru diawal sudah terkoreksi oleh Kiyai, belum lagi lutut tremor, masih newbie, masih Tsanawiyah, edisi perdana ceramahi satu jamaah masjid pondok, meskipun kata senior yang mentori anggaplah dibawah itu kambing-kambing biar tidak nerveus, namun nyatanya berbanding terbalik justru ibarat melihat malaikat-malaikat dengan wajah berseri-seri, untungnya bukan melihat malaikat pencabut nyawa, atau malaikat introgrator munkar-nakir. Meskipun didetik awalnya ambyar dipermulaan namun dimenit-menit seterusnya sudah lancar jaya.🤭

Saya juga pernah nebeng payung, saat itu lagi hujan, kebetulan payungnya besar, kami jalan berdua dari Kiosphone menuju Masjid untuk shalat berjamaah.

Pengalaman lainnya, Saat ramai-ramainya aksi Reformasi 1998, pondok sering di singgahi mahasiswa dan aktifis kampus, beberapa perwakilan kawan-kawan kami minta izin dan minta restu untuk ikut aksi puncak di “Mei 98” bersama Mahasiswa dan Rakyat di Karebosi, untuk ikut partisipasi menuntut rezim Orde Baru lengser, beliau tetap mengizinkan dengan pengawalan para ustadz, dan di beri wejangan, untuk aksi tetap damai, jaga diri dan kawan, kalau ada ribut-ribut kalian harus balik kanan masuk pondok, daripada harus ikutan bikin rusuh apalagi sampai bakar ban dijalan. Kami  pawai menggunakan truk, seingatku kami dikawal ustadz Hasyim dan ustadz Azkari, diperjalanan kami bergabung dengan Mahasiswa UNHAS menuju Karebosi.

Kenangan yang masih membekas juga saat reuni, bukan reuni terbaru kemarin yang saya sempat alpa hadir, tapi reuni sebelumnya, saat itu shubuh hari kita para alumni, bersama santri, para ustadz, shalat di lapangan, karena Masjid sedang pembangunan renovasi, vibesnya keren beratap langit dan bintang, serasa bernostalgia waktu nyantri dengan embun, saat masih nyeker tanpa alas kaki ke Masjid, dan itu menjadikan eksperiens yang bisa saya ceritakan disini. Beliau saat selesai mengimami jamaah shubuh salam dan dzikir, beliau naik di mimbar, sempat lama terdiam karena menunggu para masbuk_ers selesai shalat, ada pesan yang di katakan yang masih terbesit kurang lebih begini kata-katanya “Gombara yang dirintis KH Jabbar Ashyri ini adalah tanah yang diberkahi Allah SWT, semoga anak-anakku sekalian santri dan para alumninya mampu menjaga nama baik -;Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah;- menjadikan ladang ilmu dan dakwah serta bisa bermanfaat bagi masyarakat luas”.

Selamat jalan Kiyai, usai sudah pengabdian panjang_Mu bahkan sampai sepuh masih terus berkontribusi buat pondok tercinta, semoga amal bakti_Mu diterima dan khilaf_Mu diampuni oleh Allah SWT.  🤲🥹 Allahummagfirlahu warhamhu wa_afihi wa’fuanhu, Aamiin. 🤲🥺

Acchi 
02:06 PM


Tuesday, 8 July 2025

Robot Parcok

Robot yang di pamerkan Parcok saat annyversary_nya kemarin menuai polemik dan pertanyaan, terutama dari harga yang cukup fantastis, perunitnya seharga 3 Milyar, ada beberapa model yang dipamerkan tipe doggy, tipe human, tipe tank, tipe drone. 🤭

Nitizen tidak saja heran tapi sampai mengulik, mencari perbandingan harga, dan ada yang di ketemukan harga sekitar 250 jutaan, bahkan robot xiomi hanya 29 jutaan. Meskipun secara kasat mata hampir sama, barangkali dari segi fitur ada yang di upgrade, namun anehnya ketika di pamerkan operatornya yang pegang remot ngekor di belakang robot, ibarat bocil main mobil remote control. Ini yang membuat nitizen sampai geleng-geleng dan berkata, ini memang markupnya yang besar dibanding harga unitnya. 😆

Komentar lucu dan sindiran, gambar lucu, bahkan video AI dari konten kreator, tentang robot itu, membuat  hiburan tersendiri buat nitizen Konoha, ada yang mengatakan di siram air tuh sudah korslet, robot-robot bikin parcok tambah malas terima laporan, sampai ada yang komentar, yang cari-cari kesalahan pengandara pun nanti dari robot juga dan hasilnya di bagi dengan parcok bernyawa. 😅

Di Konoha sering kita melihat anggaran belanja proyek, cuma dijadikan bancakan, jadi lahan korupsi, markup proyek tidak ngotak,  proyek yang dibangun cuma buat sensasi, ambisi, kemegahan, citra dan diklaim sebagai prestasi, padahal belum tentu relevan dan punya fungsi yang signifikan. 🤣

Seandainya pejabat parcok itu punya nurani dan kepekaan, mungkin lebih memilih memperbaiki sumber daya manusianya, membenahi pelayanan kepada masyarakat, jujur disaat melakukan kesalahan, bukan malah kompak menutupi kesalahan, apalagi sampai merekayasa kasus. Bahkan kemarin ada kasus lucu anak parcok, masih dibawah umur bersama wanita, membawa mobil patroli orang tuanya, nyenggol pengendara lain, malah parcok membela anak pakai alasan mengantar gurunya, padahal secara logika saja mobil patroli tidak boleh dikendarai oleh yang punya tugas dan tanggung jawab, apalagi ini masih dibawah umur, menabrak Pengandara lain, lalu kabur. 😀 Dan terakhir parcok harus lebih mawas diri, menerima saran kritikan dan masukan  bukan malah mengkriminalkan masyarakat. 😏

Sedang di Kerajaan Wakanda Samping Negara Republik Konoha.😉

Acchi
01:06 PM

Monday, 7 July 2025

Alam Setelah Bencana


Banjir-banjir besar yang saya ingat, mulai dari zaman banjir saat “Marong” terseret arus sungai dan diketemukan esok harinya dalam keadaan meninggal dilaut, banjir besar 2008, banjir besar 2020 yang menyeret “Haerul” masuk got dan juga diketemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi, serta terakhir banjir kemarin pas 10 Muharram versi kalender Arab Saudi.

Dan kesemua banjir-banjir itu selalu berlangsung cepat, banjirnya dahsyat tapi surutnya juga cepat, ini yang berbeda dari daerah lain yang terkadang daerahnya bisa terendam berhari-hari,  sepekan dua pekan, bahkan di Kalimantan pernah sampai sebulanan air tergenang dan surutnya lama.

Fenomena banjir didaerah sini ibarat ada siklusnya bersifat periodik hampir tiap per berapa tahun sekali, sering dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan aliran besar dari hulu, yang tak mampu di tampung oleh jalur sungai, apalagi ada tanggul yang jebol, sehingga air yang meluber ini yang merendam pemukiman dan infrastruktur, merusak sawah ladang, menenggelamkan hewan-hewan ternak, dan terkadang menyebabkan korban jiwa.

Namun ada saya kagumi selepas banjir atau after floods ini, Allah selalu mencerahkan cuaca, bahkan kemarin qabla Ashar dan pagi ini langit sudah biru kembali seakan masih ada harapan yang tergantung, Vibes yang disajikan alam menawarkan kedamaian, melihat ke arah gunung yang kembali menghijau dan membiru bahkan ada warna tosca-toscanya, seakan alam ini effortnya tersenyum ibarat seperti tak terjadi apa-apa, sayang laut masih berwarna coklat efek jutaan kubik air yang bercampur material lumpur terbawa arus dari hulu ke hilir.

Peringatan Tuhan dan Alam, memang perlu disikapi dengan mitigasi bencana yang baik, termasuk kedepannya mempersiapkan bila kembali terjadi perubahan iklim dan pola hujan yang ekstrim, membenahi atau menambah bendungan jalur air, memperbaiki struktur tanggul, mengeruk drainase dan got, menata tata ruang dimana harusnya letaknya pemukiman dimana harusnya letaknya sawah ladang, jangan sampai sawah ladang,  apalagi sawah yang masih produktif  terus berubah jadi kawasan perumahan, mengedukasi masyarakat tentang peringatan dinin kebencanaan, beserta kebiasaan yang masih sering nyampah sembarangan, dan yang terpenting menjaga hutan, terutama hutan lindung tetap lestari, apalagi jangan sampai ada deforestasi dan pembalakan liar “Naudzubillah min dzalik”...

Acchi
02:16 PM

Sunday, 6 July 2025

Pasca Banjir & Hujatan


Air bah yang meluncur disungai dan meluber ke jalan, sampai pemukiman, rumah dan fasilitas publik terdampak, keseragaman postingan nitizen tentang banjir menjadi nilai plus, tentang informasi-informasi titik terdampak, yang berarus sampai yang tergenang.

Banyak video, foto terposting oleh kalangan masyarakat khususnya di daerah rendah seperti di perkotaan dan sekitarnya, namun ada satu video yang di posting, yang membuat saya khawatir, yang katanya daerah lannying daerah hulu di ketinggian, kelihatan betul air coklat deras dan besar meluncur di jalan bak seperti di sungai. Kalau di hulunya saja sudah begitu dahsyatnya, maka di hilirnya sudah pasti akan parah.

Jembatan, Tanggul sungai kanal yang tak kokoh apalagi sudah termakan usia, akan gampang putus dan roboh bila kena hantaman bertubi-tubi apalagi seperti kasus lima tahun silam, bendungan jebol di hantam pohon besar yang tumbang dan terbawa arus.

Imbas dari banjir ini adalah kerugian material masyarakat, tidak saja rumah yang terendam bersama perabotnya, kendaraan mogok, sawah ladang terancam gagal panen, jajanan di pasar dari pakaian, sembako, bahkan ada dalam video yang di-posting warga, ayam potong banyak yang mati tenggelam sebelum di potong.

Kepala daerah bersama jajarannya dalam video postingannya, sejak pukul dua dini hari berpatroli melihat kondisi sambil mengingatkan warga untuk siaga dan waspada.

Dan media sosial memperlihatkan keberagamannya, di saat orang-orang terkena bencana, harusnya simpati, empati dan support yang di kedepankan, namun ada segelintir yang nirempati, masih sempat jempolnya menari-nari menghujat sampai urusan pilkada yang sudah kelar masih dibawa-bawa, seperti tabiat “Joker” tokoh antagonis, yang sudah mati rasa dalam film Batman. Atau bisa jadi mereka pengikut Netanyahu tokoh rill didunia nyata yang juga sudah mati rasa, yang secara biadab dan bengis membantai rakyat Palestina disana.

Perbedaan cara pandang politik itu biasa, yang kalah jadi oposan sebagai sosial kontrol itu lumrah, bicara soal tenaga kerja sampai PHK, bicara soal pupuk sampai jalan rusak, kritik tentang lampu-lampu sampai kinerja pemerintahan semuanya masih wajar dalam koridor berdemokrasi.

Tapi soal bencana, karena memang faktor alam, apalagi karena memang soal takdir Allah yang tidak bisa ditolak. Sebaiknya jempol jangan terlalu gampang menghujat, apalagi ini memang ujian yang datang dari pemilik langit dan bumi ini.

Acchi
10:36 AM 

Bantaeng Banjir Lagi

Selepas shubuh kemarin seorang ibu termenung di tepi tanggul sambil berkata “Ballasami Berasaka”, Ibu itu penjual beras, menatap air dengan mata sembab, yang merendam pasar semenjak tengah malam. puing dan lapak penjual emperan berserakan, air sungai depan pasar terpantau meluap.

Pasar kembali terendam setinggi paha orang dewasa, beberapa pedagang dengan rasa sabar dengan kepasrahan, sementara di tempat lain, semenjak saya sahur tadi melihat postingan grup info di Facebook, “mayday-mayday” minta tolong untuk di evakuasi, karena rumahnya sudah terendam hampir dua meter.

Hujan sejak jumat kemarin dan deras-derasnya saat tengah malam tadi, orang-orang dihulu mengingatkan bahwa di pegunungan hujan sangat deras, waspada yang di kota (hilir). 

Dan pagi ini hujan masih terus mengguyur dengan intensitas sedang, semoga cepat reda dan banjir pun ikut surut. Semoga tidak sampai banjir parah 2020 terulang.
“Allahumma sayyiban nafi'an” 🤲🌧️

Acchi
07:06 AM


Wednesday, 2 July 2025

Masjid, Pengurus Dan Problematikanya

Masjid Syekh Abdul Gani


Berawal dari melihat postingan di Facebook Grup Info Bantaeng, akhirnya saya coba mengecek lebih jauh, ternyata di portal berita Kemenag Sulsel juga ada beritanya.

Bahwa Pak Nurdin Abdullah didaulat menjadi Ketua pengurus Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng.

Harapan saya,_ semoga Masjid Agung bisa lebih maju lagi ditangan beliau, semoga ada gebrakan fundamental, yang tidak saja sebatas untuk kegiatan ibadah ritual harian semata, tapi ada kegiatan-kegiatan lain seperti kajian dakwah, kegiatan sosial, dan ekonomi keummatan di dalamnya yang mengarah untuk kemakmuran masjid beserta jamaahnya. Di Indonesia sendiri sudah banyak masjid yang melibatkan jamaah dan masyarakat sekitarnya berkolaborasi demi kemakmuran masjidnya, seperti Masjid Jogokariyan, Nurul Ashri yang viral di media sosial yang ada di Yogyakarta.

Masjid Agung ini secara fisik bangunan setelah di renovasi sudah cukup eloklah dipandang mata, interior terkesan mewah dengan warna cream  coklat hitam, fasad eksterior berlapis ACP menambah kesan yang elegan, diluar ada menara baru dengan lampu sorot yang bisa berganti-ganti warna.

Namun secara pribadi saya punya masukan, yang menurut saya perlu sedikit pembenahan, kalau di interior masjid lafadz-lafadz kaligrafi Asmaul Husna beberapa lampunya sudah mati perlu dinyalakan kembali, di ruang wudhu yang didepan yang paling sering dipakai, terutama toilet kencingnya dan ruang kamar mandi WC-nya mungkin perlu sedikit sentuhan dan pembenahan biar kelihatan lebih bersih dan sepadan dengan ruang interior masjid. Begitupula tempat wudhu di parkiran motor yang terlalu rendah, jadi orang berwudhu terlalu membungkuk sementara didepannya gotnya tanpa penutup, mungkin perlu dinaikkan pipanya kemudian gotnya ditutup besi teralis, biar ada pijakan kaki.  

Untuk sound system sepertinya terlalu bergema dan mendengung, bahkan saya masih ingat ketika Ustadz Das’ad Latif datang ceramah saat itu, juga sempat menyoroti sound system yang katanya echonya trouble terlalu tinggi, sehingga suara tidak begitu jelas bisa didengar oleh jamaah.

                          ******

Masjid & Mushallah, terkadang terlalu fokus pada interiornya, dinginya AC dan kencangnya kipas angin, empuknya karpet, terangnya lampu, dll, sehingga terkadang lupa pada pembenahan seperti tempat wudhu, toilet dan WC-nya, padahal area ini adalah starting point untuk beribadah, awal untuk melakukan thaharah, bersuci serta mensucikan diri dari hadast dan najis.

Terkadang kita merasa risih juga bahkan jijik kalau menemukan tempat wudhu dan toilet yang tidak begitu terawat, tegel & keramiknya sudah menghitam karena kerak, ada yang berlumut, seperti lama tidak pernah kena portex, ada beberapa Masjid di jalan poros kota Bantaeng ini, terkadang tempat wudhunya tidak ada batas sucinya, orang leluasa pakai sandal di tempat wudhu, ada yang WC-nya buntu, bahkan ada yang WC-nya terlalu tinggi, tempat kencingnya bau pesing (parru_na kowdonge), kran airnya rusak, bahkan ada yang airnya sampai muncrat-muncrat, tempat wudhu Ikhwan (pria) dan akhwat (wanita)_nya tergabung tidak terpisah, toilet kencingnya terbatas, apalagi kalau hari Jumat antrian bisa terlalu panjang sementara khatib sudah khutbah.

Persoalan ruang thaharah ini perlu perhatian, apalagi masjid yang tidak ada marbot dan OBnya, pesan-pesan informatif perlu diperjelas batasan dan larangannya, karena terkadang masih ada jamaah dan pengunjung masjid masih membuang puntung rokok sembarangan diarea tempat wudhu, belum lagi stiker iklan jualan karpet dan mobil yang tertempel, merusak pemandangan ditempat wudhu.  Pengurus-pengurus masjid terkadang lalai memperhatikan, karena faktor kebiasaan terbiasa sudah dalam keadaan berwudhu dari rumah kalau hendak beribadah, jadi buat pengurus, sesekali juga berwudhu di tempat wudhu masjid biar bisa melihat, merasakan sendiri kondisi dan sensasinya. Apalagi ruang bersuci ini terutama masjid mushallah di jalan poros itu dipakai orang-orang yang lewat, para musafir yang melintas singgah shalat dan istirahat.

Terakhir saldo-saldo masjid yang dihimpun dan bersumber dari dana celengan sumbangan jamaah, beberapa penceramah sudah menyampaikan, janganlah terlalu banyak saldo yang mengendap di bank-bank, cukup yang disimpan adalah sebagai dana jaga-jaga dan dana talangan sebulan dua bulan untuk membayar honorium Imam dan marbot, beserta listrik dan air, selebihnya langsung saja belanjakan alat-alat kebersihan, beli portex, beli lampu kalau ada yang mati, beli kran pengganti yang rusak, beli air mineral untuk jamaah, mengganti Alquran yang sudah robek, atau melaundry rutin fasilitas umum seperti sarung dan mukena, beli sandal pengganti buat sandal-sandal jamaah yang terkadang masih sering hilang, dan kebutuhan lain yang memang perlu dan layak untuk disegerakan. 🙂🙏

Acchi
10:06 AM