http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/24/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-vi-edisi-mengenang-dg-mabe--519357.html
Pukul 23:02:41 Tanggal 20 Desember 2012 saya mendapat sms dari nomor yang tak bernama di hapeku tulisannya berupa penyampaian berita duka tulisannya begini ” Innalillahi Wa inna ilaihi rajiun telah meninggal dunia Dg Mabe dan akan dikebumikan besok di Bili2, Saat ini Almarhum masih ada di Gombara “, aku tak sempat membalas sms itu karena mata tak bisa kompromi lagi karena sms itu ada disaat ku sudah tertidur.
Paginya kubaca ulang sms itu dan ternyata sms yang semalam adalah benaran, seandainya saya dimakassar mungkin menyempatkan untuk melayat atau ikut menghantarkannya di tempat peristirahatannya.
Saya hanya mau menuliskan satu kisah yang kualami bersama beliau ketika saya masih mondok dulu, dan kisah itupun yang membuat saya mengingatnya kembali karena diingatkan oleh si pengirim sms yang mengabarkan tentang duka.
Suatu ketika setelah belajar dikelas saya tertidur dan tidak sempat ikut shalat dhuhur secara berjamaah dimasjid ketika saya terbangun anak-anak pondok sudah makan siang, saya pun segera kekolam untuk berwudhu dan dikolam saya ketemu Si Syahrir yang lagi mandi teman sekamar di Asrama Mujahidin (Sekarang AR Fakhruddin) dia menayaiku dengan bahasa arab Akalta ? ( Kamu sudah makan ? ) kujawab belum dalam bahasa arab ( lamma ), sebentar kita sama-sama ke dapur tapi saya Shalat dulu.
Setelah itu bergegaslah kami kedapur ( Al Matbah ) sesampainya disana aktivitas disana sudah sepi anak-anak santri sudah pada makan dan balik untuk aktifitas berikutnya masing-masing, saya dan syahrir yang telat menemui Dg Kebo (Almarhumah) untuk minta makan namun yang kami dapatkan hanyalah omelan karena telat yang ada sisa nasi dan sayur lauk lainnya ikan sudah habis kata Dg Kebo, terpaksa makan itu deh sambil menggerutu berdua, Si syahrir bertanya makan disini atau makan di Asrama kita cari Indomie ( Mie Instan ) di Asrama siapa tau anak-anak punya jadi tidak usah ambil sayur cukup nasi saja, Ok jawabku kita balik ke Asrama, Lewat belakang kata Syahrir.
Ketika beranjak pulang ke Asrama lewat pintu belakang dapur berpapasan dengan Si Dg Mabe dengan songkoknya yang tidak pernah lepas dikepalanya yang baru pulang dari Asrama Putri membawakan makanan untuk Santriyah dengan gerobak dorongnya yang berwarna hijau tua itu, tiba-tiba beliau memanggil kami dan menanyai kami kamu baru mau makan dalam bahasa makassar kami jawab Ia, Beliau memperhatikan piring kami yang hanya berisi Nasi tanpa lauk.
Dia membuka tempat lauknya yang masih diatas gerobak andalannya itu dan memberi kami masing-masing sepotong ikan bolu goreng, terima kasihpun kami haturkan, akhirnya tak jadi makan Indomie yang belum pasti dapat dan kamipun berdua kembali keruang makan didapur mengambil sayur dan duduk makan, ternyata ketemu lagi sama Dg Kebo yang melihat kami dapat ikan dan mengatakan beruntung kamu dapat rezki dari Dg Mabe.
Itulah salah satu kisah bahagian dari saya mudah-mudahan teman saya Si Syahrir juga mengingatnya, begitupula terkhusus kalangan Santriyah yang tiga kali dalam sehari dibawakan makanan dan minum oleh Dg Mabe, saya berharap mudah-mudahan Allah menghitung itu sebagai amal jariahnya dan semua amalan diterima begitupula dilapangkan kuburnya hingga penantian yang benar-benar kiamat. Amien
__________——————
Acchi… 04 : 38 PM