Asri Salam ( Acchi )

Saturday, 28 January 2012

Untung ada Facebook


Di Facebook, apalagi di facebookku yang temannya seribuan lebih dan kebanyakan wanita mungkin pengaruh penduduk yang dinegeri ini yang penduduknya kebanyakan wanita dan hanya segelintir prianya karena waktu aku add dan di add memang prianya hanya sedikit.

Di Facebook bila kita melihat dinding beranda disitulah yang paling menarik karena banyak macam karakter yang ditemukan dari orang sipemilik facebook itu.

Misalnya ada yang senang upload foto kemudian saling komentar, ada yang senang bikin puisi mungkin orang sastra yah,, ada yang bikin status galau melulu sepertinya orang ini tak pernah senang yah,, ada yang senang buat status laporan seperti makannya dilaporkan, jalan-jalanya dilaporkan, mandinya dilaporkan tempat mejengnya dilaporkan bahkan sampai hal-hal yang sebenarnya tak perlu dilaporkan dilaporkan juga,, orang seperti ini mungkin bakatanya jadi wartawan karena suka reportase, ada juga yang penulis status cerdas senang berbagi hal hal tentang pendidikan, tentang usaha, tentang motivasi hidup, tentang karir dan lowongan pekerjaan,, ada juga senang menyalurkan link misalnya Ayat Alquran ayat per ayat, link berita, link dari jejaring lainnya, dll..

Di Facebook karakter orang bermacam-macam mungkin si Mark Zurkerberg ketika menciptakan situs jejaring ini hanya untuk menampung berbagai macam aktivitas manusia mulai dari kesenangan sampai keluhan, tp dengan facebooknya ini sesuatu yg dianggap tdk mungkin bisa jadi mungkin, lihat saja kemarin dukungan Bibit chandra, Dukungan Sendal, Bahkan di mesir revolusi juga berasal dari facebook, tapi ada juga yang menyalahgunakan situs facebook menyebarkan berita palsu, menjerat orang sehingga kadang mendengar kasus orang hilang karena ketemuannya di facebook.

Situs jejaring facebook ini adalah sesuatu yang ada di kekinian yang ada dan muncul pada masanya sendiri dan entah sampai kapan akan ada sebab kemarin aku sempat mendapatkan link yang katanya akan ada jejaring baru sekalian sebagai search engine yang berbagi dollar tapi nanti rilisnya pada bulan April.

Terlepas dari semua itu Facebook seperti Pisau tergantung yang menggunakannya kalau hanya untuk memotong sayur dan daging memang itulah peruntukannya tapi kalu dipake membunuh itulah namanya disalahgunakan.

Di Facebook saya juga baca bahwa untuk menilai karakter seseorang lihat saja status facebooknya, Hahahaha

Acchi 085 210 333 304 http://acchijie.blogspot.com

Tuesday, 24 January 2012

??????


Pagi ini indah untuk tersenyum cuaca yg cerah dengan secangkir teh hangat dan berita pagi ini masih beragam tapi yg paling asyik berita olahraga selebihnya kisah tragis xenia.

Tapi sudahlah itu hanya bumbu kehidupan yg lebih banyak dari manis, kisah mimpiku semalam menggiring aku pada masa lalu yang tak akan mungkin aku ingat lagi karena kisah itu kisah kelam yang dua kali meleburkan aku dalam kehancuran.

Hiburan yang jadi rutinitas berputar terus bagai lingkaran setan untuk dipaksakan untuk menjalaninya karena bagaikan hanya itu satu - satunya yang bisa membuat tersenyum dan pagi ini masih menyisahkan sisa-sisa perayaan imlek kemarin yang anginnya masih kencang meskipun cerah.

Dan aku mulai jenuh digubuk ini tak ada harapan untuk dijadikan masa depan semua hanya tersenyum palsu maka lebih baik memelihara diam ini karena mereka juga tak akan pernah mengerti.

Makin bodoh dan gila dikungkung dengan dimensi fana yang tak membawa harapan dan asa hanya jadi angan yang tak akan pernah tercapai, lagi - lagi mimpi semalam ternyata disampaikan sama teman kost dulu yang bikin aku tambah muak dan brenzeq.

ini kisahku..

Tuesday, 17 January 2012

Kenapa ku tak mau jadi Honorer

       Suatu ketika aku di tawari untuk menjadi pegawai honor dilingkungan Pemda kabupaten kampung asal orang tuaku, kebetulan yg menawari adalah paman sendiri.
Yang membuat aku tak menerimanya adalah bukan karena menolak pekerjaan tapi ada yg ganjil dari pekerjaan itu, karena bekerja di situ untuk pengabdian pd kampung dan tanah air tercinta ini, bukannya saya tak mau mengabdi untuk negara dan bukan berarti ini tidak loyal pada kampung.
ku hanya berpikir untuk mengabdi dan menjadi org yg berguna bagi kampung dan negara ini tak selamannya harus melalui jadi jalur birokrat tapi masih banyak cara lain untuk itu.
menjadi honor yg saya liat di instansi pemerintah yah ibarat menjadi peluncur dari para PNS sementara pegawai PNSnya asyik baca koran dan minum kopi sementara pegawai yg honor merekalah yg bekarja bahkan pekerjaan itu kadang melewati ambang batas dari pekerjaan itu sendiri, kesana kemari mulai dari mengetik angkat telpon sampai antar surat sementara kopi bapak masih panas dan koran itu belum habis terbaca, hahahaha. giliran duit maka pegawai honorlah yg paling belakang padahal tenaganya yg paling terkuras bahkan kadang-kadang upah honornya dibayarkan tiga bbulan sekali itupun kalau kantor yang bersangkutan punya anggaran yang lebih.
proses perekrutan juga langsung saja membawa berkas kekantor yg bersangkutan, harusnya untuk perekrutan hanya satu jalur misalnya lewat BKD saja krn sekarang kan sudah otonomi daerah supaya juga pegawai BKD punya kerjaan dan apabila ada proses pengangkatan dari pegawai honor ke PNS data dan kualitas serta siapa yang layak dan berhak untuk naik tingkat itu tidak ada lagi kerancuan karena saya pernah mendengar banyak keluarga pejabat yg juga honor tapi jarang sekali datang dikantor bahakan ada yang sama sekali yang tak pernah datang dikantor tapi giliran pengangkatan merekalah yang lebih dulu naik tingkat jadi PNS bahkan ada yag kurang dari setahun sementara yang honor benaran dan bekerja dan hadir tiap hari kerja dikantor justru biasa dapatnya belakangan bahkan tahunan.
itulah yang membuat aku tak tertarik jadi honor tenaga dikuras kepastian tidak bisa jadi harapan dan bukan karena kutak mau jadi sang pengabdi untuk negaraku dan aku juga tak terbiasa berada di tanah leluhurku.
jangan kau tanyakan apa yang bisa negara berikan kepadamu tapi apa yang bisa kau berikan pada negaramu (John F Kennedy) ini ucapan yg diungkapkan pada tahun 60an,, tapi bagi saya ucapan ini tak relevan dengan negara ini untuk saat ini karena negara kita ini makmur tapi rakyatnya tidak makmur karena sebahagian dari kita ada yg jadi penjilat penjilat negara menguras negara dan mereka pikir hanya dia yang mau makan.. 
Meskipun saat ini aku masih NGANGGUR
+6285 210 333 304

Thursday, 12 January 2012

seandainya jasadku ini


seandainya jasadku ini
tak bersama lagi dengan jiwaku
nafasku terhenti
darahku tak mengalir
jantungku tak berdetak
otakku mati
dan tak ada yang kuwarisi
yg melebihi untuk yang lebih layak
temukan saja di sakuku
selalu ada yg kusisipkan
bukan pesan cinta dan kebahagiaan
bukan juga pesan kesedihan
tapi...
hanya uang untuk membeli kayu bakar
bukan untuk pesta
bukan juga untuk ritual
tapi...
untuk membakar jasadku karena kutak mampu membeli tanah
untuk menancapkan nisanku
kepada siapa saja
karena aku tak ada apa apa
tak ada yang merindukan
tak ada yang menangisi
tak ada yang sanggup kuberi
kepada siapa saja
karena abu yang terbakar
akan terbang bersama angin
dan membawanya entah kemana
dan membiarkan dimana angin akan menempatkaannya
kepada siapa saja
seandainya memang itu terjadi..

Wednesday, 4 January 2012

Pelarian dari Keterpaksaan…


Saat beranjak tengah malam deringan sms yg sempat terbaca dengan isi yg membuat gerah, yg ada pada saat malam itu adalah perasaan yg sangat panas di karenakan isi sms itu, tak tahu apa yg ingin di perbuat ingin marah tapi tak berdaya,melampiaskannya bisa malah tambah rugi karena bisa makin terbahak mereka, sebotol air putih bisa menengkan pikiran dan akhirnya mungkin petunjuk  menguntungkan memandu ke arah yg lebih menenangkan hingga bisa membuat terlelap meskipun itu hanya sejenak krn saat subuh hampir usai kemudian bergegaslah dengan tas yg berisikan miniatur kamar, pikiran yg setengah kacau dan hati yang galau, raung motor butut yg menemani mengarungi jalan yg saat itu tujuan entah kemana yg ada hanya berharap pada tepian jalan yg berpihak, tak terasa berapa liter bensin yg di habiskan si belalang tempur dan tak terasa daerah yg terlewati menemui berbagai macam cuaca ada yg panas ada yg dingin dan kadang disiram dengan dgn hujan lebat yg memaksa untuk berhenti dan bernaung karena licinnya jalan dan daerah yg berkabut, sesaat setelah reda dengan mulai merefres kembali bismilah dan melanjutkan kembali perjalanan, tak lama kemudian jalan sdh sampai di ujungnya, air bersoda yg terselip di saku tas juga sdh hampir habis berharap tenggorokan bisa kompak, di kejuhan terlihat gubuk dan mencoba tuk mendekati gubuk reok itu yg berdinding gamacca lapuk dan beratap yg hampir rubuh, tak lama kemudian dari dalam gubuk terdengar suara mengajak utk memasuki gubuknya, dengan perlahan langkah demi langkah dengan perasaan yg bertanya tanya tapi mencoba untuk selalu berpikiran positif, tak lama sudah terlihat paras paras yg menyapa itu berjumlah tiga orang yg masih muda muda mereka semua laki laki, dengan senyum yg tdk dibuat buat menyambut kedatangan, asap rokok yg mengepul  yg ibarat antri keluar dr sela sela dinding gamacca itu, pembicaraan yg sdh tak terbatasi semua sdh pada rileks dan kopi hangat yg di minum di daerah seperti itu  yg halamannya banyak pohon rindang terasa benar benar nikmat, tak terasa waktu demi waktu siang malam bahkan hari terlewati, masalah yg pernah ada sdh hampir terlupakan meskipun kadang sekali kali masalah itu datang menyapa meskipun hanya datang melintas dipikiran, dengan suasana dalam gubuk yg tak seperti tak ada lagi hijab karena kondisi persaudaraan yg kental sdh begitu kuat, silih berganti orang orang berdatangan dengan berbagai macam tipe dan karakter, ada yg datang dengan penuh masalah ada juga terlihat yg biasa biasa saja ada juga yg pura pura tidak punya masalah padahal meskipun ada, dan kaget yg awalnya terlihat perlahan lahan sudah tidak ada lagi di karenakan mungkin sdh kelebihan adaptasi, weleh weleh kontras benar orang orang yg ada dalam gubuk itu karena banyak watak watak yg terduga yg tak terpikirkan, bushet ada yg diam diam menghanyutkan, ada yg sotta sotta (so tahu) yg bermulut besar dengan otak dikit, ada yg super egois bikin minta ampun, kadang juga menemukan pelitnya minta ampun, belum lagi kadang menemukan orang orang yg kalasi dan pecundang di sertai dengan tukang adu domba provokator sana sini, ada tong kowdong suaranya lappo lappo tapi ketika mentalnya di uji ternyata mental krupuk tonji dan yg buat heran karena kumpulan orang orang didalamnya sudah pada dewasa tapi perilakunya kowdong lebih dari anak anak, tapi dalam kekontrasan yg seperti itu ada juga yang agak baik ada yg super sabar dan ibadahnya taat bangat ada juga yg terlalu royal mungkin karena dia agak lebih dari yg lain, mungkin itulah dinamika dari gubuk reok itu dan isi didalamnya.
Lucu benar tingkah laku mereka mereka karena bisa mengocok perut tapi karena takut ada yang tersinggung terpaksa ketawanya dalam hati saja, dan tak terlepas dari semua itu seiring waktu berjalan mencoba untuk membiarkan saja hikmah yg terkandung didalamnya yg bisa di diambil menjadi bahan pelajaran dan bahan renungan, dan karen kekontrasan yg sudah menjadi dinamika maka tak boleh di paksakan untuk menyamakan sebab itu terlahir dari kemajemukan dan itulah yg membuat unik dari kehidupan ini.
Sepintas kisah dari dalam gubuk reok yg selama waktu berjalan yg hari demi hari terlewati dengan kondisi yg hampir sama karena memang tiap harinya kehidupan disana sangat monoton karena tak ada yg terlihat dan berkembang dari hari ke hari, sehingga kejenuhan kadang sudah datang menghampiri tapi perasan seperti itu coba di tepiskan dengan cara berpikiran positif dan selalu tegar untuk menghadapi keadaan seperti karena jangan sampai depresi datang menghantui, kadang diam adalah hal terbaik dilakukan supaya sabar bisa tertanam dan menjadi benteng untuk selalu tegar, dengan bertingkah demikian ada baiknya meskipun sebahagian dari mereka ada yg memberikan senyuman tapi senyuman yg dipaksakan dan kadang ada juga senyum yg didapatkan adalah kepura puraan yg memang tdk muncul dari keikhlasan, tapi semua harus di anggap ujian psikologis karena keabstrakannya ibarat mengurai benang kusut yg sudah tercebur kedalam air lumpur.
Tak terasa waktu sudah berhitung bulan, tabungan yg selama ini terkumpul sudah mualai susut, sementara yg mau digarap disekitar gubuk harus jauh keluar karena di sekitar situ sudah ada yg punya dan ibarat sudah di kuasai oleh mereka mereka, dengan semua itu kepasrahan bukan jadi jalan terakhir karena selalu bersikap optimis dan selalu berharap didepan masih ada hamparan yg bisa menjadi harapan, tapi tidak dari mereka mereka karena si kappaccei yg harusnya ada ternyata sudah hilang, karena kumpul kumpul yg ada hanya untuk menyakiti dan menaruh dendam, berbuat yg mendahulukan penunjang ketimbang yang di jadikan dasar, bushet goblok benar karena kopi yang di minum di kiranya tak butuh air dan mie yang biasa disiram dan beras yg di masak hingga jadi nasi bukannya air yg menjadikanya matang...???
Andai kata batangan yg di bakar dan asap yg mengepul bisa bikin kenyang dan sotta sotta yg mereka pelihara serta dakocang yg mereka tonton bisa membuat mereka berubah kenapa tidak di pupuk saja hal yg demikian supaya bisa tumbuh menjadi generasi baru yang menjadikannya pecundang pecundang masa depan.
Harusnya bulan yg sudah tiga kali purnama adalah pertanyaan dari satu masalah yg di hindari ke satu yg kontras yang membuat cacing di perut mual-mual.... hahahaha..!!!