Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 22 December 2011

Secuil Bait di Hari Mama

Aku adalah bahagian dari kebodohan dunia ini
Kala ku tak mampu menghargai dan menyikapinya
Aku Laknat dan tak bisa apa apa
Tak bisa memberi meskipun itu hanya senyuman
Jiwanya yg merelakan
Raganya yg bekerja
Demi setetes harapan
Meskipun asa itu belum jua datang
Aku adalah bahagian dari kebodohan dunia ini
Ia masih terus berjalan penuh darah penuh nanah (Bang Iwan)
Tak terhingga sepanjang masa (kutipan lagu)
Aku belum juga apa apa
Air Matanya
Keringatnya
masih belum kering
Aku belum juga apa apa
dan cahaya terang belum dapat ku rengkuh
Semoga ku tak jadi Kayu Bakar di Neraka Kelak
(Acchi)

Monday, 19 December 2011

Pesan Duka dari Seseorang


Kawan..
Ingatkah ketika kita menggelindingkan bumi
menjaga agar berputar pada porosnya
dan berotasi pada tempatnya
Kawan..
Itu tak akan selamanya ada
tidak akan utuh bersamaan bubarnya zaman
karena ini adalah dimensi fana belaka
Kawan..
kalau aku pamit duluan
biarlah bah menenggelamkanku
Kalau pun itu di laut tenggelamkanlah bersama batu di dasar samudra
Kalu pun itu di Api biarlah api membakarnya hingga jadi Abu, dan biarlah Abunya terbang bersama Angin berselimutkan Awan kelam
Kalau pun itu di tanah cukup tancapkan Nisan tak bernama di atasnya
Kawan..
Tuntaskan saja perintah terakhirku ini
Kawan..
Lanjutkankanlah Riwayat Hidupmu
Karena terlalu banyak orang yang mencintaimu
Jangan beri harapan bila kau tak bisa menyangupinya
Kawan..
Terima Kasih

Thursday, 15 December 2011

Hari gini masih pakai cara-cara lama



Kalau hanya mereka yg bisa menafsirkan hak azasi
Kenapa juga harus ada yg lain
kalau hanya mereka yg bisa berbuat
untuk apa ada yang lain
pancasila sebagai ideologi
yang telah di sepakati masih setengah jalan
sang tuan tanah penjaga tanah adat jauh sebelum kemerdekaan
justru tergusur oleh kapitalis bertopeng perkebunan
mereka lemah tak bersenjata
berhadapan dengan orang-orang bersenjata
menafsirkan peta semau dia
eh.. ternyata si empunya negara tetangga
tdk di negerinya tdk di negeri sini senangnya menindas
dan yang sepatutnya mengayomi justru jadi pembelanya
mereka sudah bosan tak ada lagi yg dipercaya
cuma takdir Tuhan yg masih memberinya Nafas
karena esok ibarat menanti giliran
siapa lagi yang akan Mati
ternyata hari kemarin masih sama hari ini
cara-cara lama masih dipakai
yg berganti hanya orang-orangnya
mereka juga anti kritik
mereka juga sibuk mengelak
mereka terus menutupi dengan kebohongan
mereka masih terus berdiri sebagai pengayom kaum kapital
mereka hanya janji janji
bandingkan dengan
sang yang punya tanah
mereka hanya mempertahankan hidup dengan sedikit penghasilan dari kebun kebun mereka
asal ada tempat berlindung dari panas dan hujan
ingat..
kaum ini sudah cerdas
mereka sekolah
anak- anaknya sudah ada yang kuliah
tak perlu kau bodohi lagi mereka dia sudah pintar
yang membedakan hanya kelemahan
karena mereka tak punya senjata api
seperti yang kalian punya
mereka masih lugu tapi punya nurani
tidak seperti kalian yang lebih senang mengancam
mengintimidasi, memukul, melabrak, menghancurkan
raga jiwa sikologinya
ini cara cara lama
sudahlah..
sesama anak bangsa bukankah harus bersatu..??
ancaman dari luar justru lebih berbahaya
dan itu akan mudahnya masuk di saat kita terpecah.
sudahlah..
Esok masih terus berjalan
untuk nafas yg masih ada dalam rahim sang ibu….

Sunday, 11 December 2011

Bius Rhoma Irama Di Kota Tua Yang Belum Jadi


Rangkaian ulang tahun Bantaeng yg ke 757 di usia yg sangat tua karena sdh mencapai tujuh abad, keberadaanku di kota ini adalah bahagian dari takdirku dan terlepas dari plus minusnya dareah ini, kebangganku, kesalutanku, kegalauanku, bahagiaku dan sedihku serta aspek hidup yg meliputinya.
Baru kali ini ku melihat kota ini menggeliat, ramai dan tumpah ruah, wajah manusia begitu banyak yg berseliwerang untuk menuju satu titik dan itu tak pandang umur, seakan 160 ribu jiwa penduduk daerah ini bahkan daerah tetangganya ikut nimbrung.
Antusiasme masyarakat ini sangat menggolora dan apresiasi bangat, ataukah masyarakat ini memang haus akan hiburan..? apalagi hiburan ini berbau ibukota negara yg mereka-mereka mungkin hanya pernah melihat di tv mendengar di radio atau hanya yg terpampang di kalender-kalender yg sempat di jadikan dinding sekaligus riasan rumah atau kamar.
Inilah dia sosok yg mengebrak kota kecil ini sang Radja Dangdut Bang Haji Rhoma Irama.
Saya sendiri tak hadir di sana, tapi bukan ku tak memberi apresiasi dan perhatian, cukup dengan kesalutan adalah bahagian dari menikmati pertunjukannya yg tak kusaksikan, maka dari itu cukup kutuliskan bahagian dari pengalamanku ini menyaksikan geliat kota ini, haru biru, kesalutan, kekaguman dll yg berhubungan dgn kegembiraan.
Saking boomingnya rupa manusia baru kali ini ku menyaksikan begitu banyak, bahkan mengalahkan banyaknya org yg shalat Id, mengalahkan banyaknya org ketika ada isu Tsunami di kota ini, apalagi cuma kampanye politik, dan lain lain keramaian yg pernah ada di kota ini.
 Inilah hiburan yg benar benar merakyat yg disungguhkan sang kepala daerah kepada rakyatnya, meskipun itu hanya hiburan semata, rakyat memang haus akan hal demikian melepaskan lelah dr aktifitas yg kebanyakan petani dan nelayan, bahkkan rela turun gunung sampai pesisir, bahkan rela menyisihkan duit yg mungkin hanya pas pasan, inilah cerminan rakyat daerah ini
Dan ini adalah bius Rhoma Irama yg TERLALUUUUUUU... hahahaha
(Acchi)

Saturday, 10 December 2011

Aku hanya mencium bau cinta


Malam kemarin
bukankah dia tak melihatku lagi
kenapa setiap langkahku ditinggalkan bayanganku
lalu kenapa juga bayangan dia yg ada
mengikutiku
ku berlari cepat menembus rangkaian kesal
bersembunyi di balik awan kelam
di derasnya hujan
menutup sisi humanioraku
dan itu tak mungkin krn sentimen akan terus ada
kalau itu adalah paksaan
berarti penderitaan yg akan berakhir tapi tak terketahui
kalau memang ini adalah cinta
kenapa harus ada pemaksaan kehendak
cinta biarlah kita rasakan
jangan sisakan cinta itu hanya untuk mencium baunya…
(Acchi)
Lewat tengah malam, ini bukan puisi, ini catatan harian… hahahahaha

Wednesday, 7 December 2011

Ijazahku sudah lama ku kubur



Hampir tujuh tahun ku menempuhnya..
ku menekuninya, bukanku lama belajar
tapi ku mencari juga utk membiayainya
makanya lama..
Setelah itu..
Tak tahu berapa ratus kertas tuk mencari peruntungan
bukannya tak pernah tersandung
bukannya krn pilih pilih
bukannya krn tak pernah hoki
tapi…
selalu saja ada yg mengganjal
ada rintangan
ada hambatan
bukan kutakut mengahadapinya
kucoba tuk lewati
keringat dan peluh
tapi juga tak pernah kutemui
haruskah…
apalagi..??
siapa bilang aku menyerah
aku msh ada
dan terus berusaha
mungkin…
bukan lagi dengan cara mengobral Ijazah
merengek
meminta
berharap belas kasihan
dll
aku sdh capek hal yg demikian
aku juga sdh lama mengubur IJAZAHKU
karena sdh mati
mungkin itu lbh baik drpd memajang dalam lemari
atau ku membakarnya
sdhlah hari akan masih berlanjut
(Acchi)

Tuesday, 6 December 2011

Sayangku

Sayang...
Bukan otakku yang kotor
tapi imajinasiku yang berlebihan

Sayang...
Bukan nafsu birahiku yang menjamah tubuhmu
tapi pelukanku yang tak ingin melepasmu

Sayang...
Bukan ku acuh dan tidak peduli kepadamu
tapi bawaan lahirku yang begini

Sayang...
Bukanku lari tuk menghindar
tapi kupergi tuk kembali

Sayang...
Buang resahmu

Sayang...
Jangan pelihara gundahmu

Sayang...
Jernihkan pikiranmu tentangku

Sayang...
percayakan padaku

Sayang...
Aku kan selalu ada untukmu.
(Acchi)

Tuliskan tanggal cantik di batu Nisanku


ketika tak ada cinta
apalagi kasih sayang
kepergianku tak di tangisi
apalagi untuk di rindukan
dan tak akan mungkin untuk di kenang
tapi…
seandainya aku orang yang di cintai
mendapatkan kasih sayang
dan ketidakberadaanku adalah tangis keharuan
karena sangat dirindukan juga tak akan pernah terlupakan karena di kenang selalu
maka…
Aku akan sangat bangga diatas kuburku yang tak perlu cantik dan megah
dan tak perlu ada sebiji kelapa dan kembang tujuh rupa
Cukup…
dengan tanggal cantik yang tertulis manis yg tertancap di batu NISANKU..
(Acchi)

Ketika Jenuh dengan Kejujuran


Brenzeq...
inilah kata pertama, dalam ruang dan dimensi jiwaku dan ketika kumenemukan kenyataan
dan itu...
adalah realita, maka bisa ku memahami akan tetapi ketika ku ketahui bahwa kenyataan yg terjadi itu adalah dibuat atas kelicikan dan manipulasi, apalagi mengatasnamakan transparansi pdhl TIDAK
dan...
yang demikian itu selalu menang
lalu...???
pikirku apakah..?? Tuhan juga memihak mereka..??
Ataukah...???
Tuhan sudah lupa..??? Astagfirullah Ya Allah
laluu...
dimana akan di tempatkan mereka mereka ini yang selama ini jujur..??
Ataukah..???
Di takdirkan tak punya tempat dan selalu kalah..???
Dan..
Disaat nalarku sudah habis, pikiranku sudah bersahabat dengan syetan, hatiku sudah berselimut kebencian.
Dan...
Disaat itu aku sudah jenuh
Tapi...
Saat ini belum, karena ku masih terkontrol
Dan..
Sangat mengharapkan,, mudah mudahan ini terpelihara.

Monday, 5 December 2011

Biarlah


Dia kiranya...
ini adalah Copy paste
Mereka....
berteriak dan menggemborkan padahal Ia sendiri yg bohong
tolong...
akan baik ceritanya kalau ia sudi menanyakan hal itu sebelum melolong
dan ini...
kalau itu buah pikirku maka dengan bangga kutuliskan namaku
dan ini...
bila itu karya dari pihak lain, maka tak lupa kutuliskan namanya
dan ini...
seandainya itu tak terketahui siapa pemiliknya maka ku usaha mencari sumbernya dan seandainya juga itu belum maka kutulis saja NN
Hahahahahaha....
kita ketawa saja karena Ia hanya Syirik...

Inilah Desember Ceria


Brimob tewas sia sia di berondong peluru oleh si pengecut Papua yg mau Merdeka,, katanya mau dialog turun gunung dong… siapa yg pengecut… hahahaha
SEkat perumahan di Makassar antara si Kaya dan si Miskin Roboh menewaskan sia - sia si Miskin,, Kenapa sih harus ada Tabir bukankah di negeri ini antara si kaya dan si Miskin memang sdh renggang… Hahahaha
Banjir Bandang dimana mana,, sambil menyalahkan Alam yg tak bersahabat,, Bukan kah mereka mereka sendiri yg menebang pohon,,, Oeeeee jgn salahkan Alam dong.. Hahahahha
Gunung Gamalama temannya Si Dorce Gamalama lagi Batuk batuk tengah malam lagi,, bikin org pada berhamburan,, Status masih Awas… hahahaha
Baru lima hari loh desember ceria ini…. besok apa lagi yah..??? mungkin sdh mati deh gue nda nulis lagi di Kompasiana… Hahahaha

Kita Belum Sepakat


Aku belum sepakat
dan mungkin kita akan sepakat
Ataukah tdk akan pernah sama sekali kita sepakat
Karena tdk selamanya Puisi adalah FIKSI
Bagaimana kalau itu adala realita yg hanya tertuang dalam tulisan
Dan untungnya media ini memberikan pilihan
Jadi…..
Biarlah hanya tertuang dalam catatan harian saja…

Saturday, 3 December 2011

Pesan buat Abraham Samad


Kemarin kita menyaksikan proses pemilihan komisioner KPK dan Ketuanya di DPR,, banyak pertanyaan karena banyak yg tak terduga,, tak usah bingung dari dulu proses politik selalu saja membingunkan,, namun hari ini kita menyaksikan tahapan akhir dr seleksi itu dan mereka inilah yg menjadi komisioner : Bambang Widjojanto, Abraham Samad, Adnan Pandupraja,Busyro Muqoddas dan Zulkarnain.
yg menarik perhatian saya adalah ketika sesaat setelah pemilihan itu Abraham samad tur ke Metrotv dan Tvone, saya mendengar disana ada janji ada tekad dan ada pekerjaan yg harus mereka mereka tuntaskan,, kasus korupsi..
dan karena ini sifatnya kolektif atau kolegial,, mudah mudahan kerjaanya juga bareng bareng,, dan jgn lagi ada yg bisa di suap,, bekerjalah..
saya juga mendengar Abraham mengatakan yg iya kutip dr uucapan Muhammad SAW,, seandainya fatimah mencuri maka saya sendiri akan memotong tangannya.. maka kupegang janjimu..
Pesanku…
Ucapan yg pertama yg harus anda ucapkan adalah Inna lillahi wa inna ilayhi rajiun seperti ucapan Khalifah Umar RA, ketika menjadi khalifah, bekerjalah dengan hati dan pikiranmu, katakan yg benar meskipun pahit, jgn menkilap matanya kalau liat uang, tepiskan keraguan org yg pasimis perlihatkan dengan bekerja, jgn ada lagi pesanan apa apa dari parpol, berbuatlah untuk keadilan, anda masih muda hampir sama usia Bung Karno ketika jadi Presiden, tenaga pokuskanlah krn ada janji yg kami pegang, jgn bikin malu org Sul Sel,, Paentengi Siri’nu

Lepaskan saja Papua biar Lega


saya termasuk org yg berpendirian NKRI harga mati, sabang sampai marauke..saya tak tahu persis juga sejarah papua yg saya tau kita pernah mengusir penjajah belanda dr tanah papua,, dan saya juga org yg anti dengan rezim sekarang yg cuma ngomong doang sementara action hohoho…  tapi setelah kejadian desember yg terus berulang diperingati dan akan terus diperingati sampai tujuan mereka terwujud,, yang aku sayangkan adalah ketika mendengar JK berbicara bahwa dana yg mengalir ke papua DAU DAK dan dana lain lain itu sdh lebih dari cukup bahkan melebihi dr daerah lainnya,, Memang org papua tdk pernah bangga dengan bingkai Indonesia,, mereka selalu mengingat kejadian malang yg mereka timpa dr rezim sebelumnya dan itu membekas.. dan pemerintah sendiri selalu saja kalah satu langkah dan akan selalu khilaf dengan kenyataan itu, lupa akan intropeksi,, biarlah pikirku… org papua jg setengah hati ingin jd org indonesia tak tahu keadilan apa lg yg mereka minta sementara kami - kami disini tdk ada dikatakan otonomi khusus,, usul buat pemerintah tentukan saja kapan tanggal keluar mereka dari NKRI lalu kita rayakan sama sama,, kita sama sama pestalah mereka pesta merdeka kita pesta juga,, karena aku jg sudah muak dengan mereka,,, He org kemana duit yg mengalir itu,, yg harusnya kamu awasi adalah para pejabatmu disitu saya liat perut mereka pd buncit-buncit,, sadarlah
dan org papua krn menggangap diri mereka bukan dr ras yg sama dengan yg lainnya di negeri ini…
saya tak tahu ini tulisan berbentuk apa..??
saya tak tahu mau masukkan di post rubrik  mana..???
krn ini hanyalah bentuk tulisan dr kekecewaan…
dan atas namaku sendiri maka kutetapkan Papua yg ingin Merdeka,, maka sejak 1 desember 2011 Papua merdeka… HOREEEEEEEEEEEEE