Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 25 February 2025

Pertamax Oplosan

 

Foto Tempo

Malam ini melihat berita, Kejaksaan Agung menahan bos Pertamina Patra Niaga, selaku penyedia bahan bakar kendaraan dan mesin di Negeri ini, mereka ditahan dengan enam orang lainnya, karena mengoplos Pertalite menjadi Pertamax,  karena ulah mereka,  Negara sampai merugi 193 Triliun rupiah.

Pertamax yang sejatinya Ron 92 dan Pertalite Ron 90, secara kasat mata warnanya memang hampir sama antara Pertamax dan Pertalite. Pertamax yang dioplos itu dari Pertalite yang diberi zat tertentu sehingga warnanya sedikit berubah namun RONnya tetap 90.

Ini adalah akal bulus yang di lakukan oleh mereka-mereka yang bermental culas, yang telah dilakukan sudah cukup lama mulai dari tahun 2018, kalau dipikir kurang apalagi mereka, penghasilan gaji tunjangan sudah tinggi, tapi masih mengelabui rakyat dengan cara-cara kotor. Masyarakat umum juga sudah sukarela pindah ke Pertamax, karena merasa tidak mau membebani Negara dengan subsidi, tapi nyatanya toh di tipu juga.

Saya juga pernah melihat konten di YouTube, beberapa kendaraan mobil bermasalah dengan bahan bakar, terutama yang memakai Pertamax, padahal kendaraannya masih baru, bahkan yang bermesin Turbo bisa melempem.

Konsumen sampai pabrik mobil pasti muak bangat melihat kasus ini, pabrik mobil mungkin pernah disalahkan konsumennya karena kerusakan, dan konsumen nyesak rasanya apalagi sudah sampai bertahun-tahun membayar harga Pertamax namun nyatanya kendaraannya cuma minum Pertalite. πŸ˜₯

#IndonesiaGelap

Acchi
09:36 PM

Thursday, 20 February 2025

Pelantikan Kepala Daerah Serentak 2025

 

Foto ANTARA

Upacara pelantikan kepala daerah serentak berlangsung hari ini di Istana Merdeka, 961 Kepala daerah, dari hampir seluruh propinsi dan kabupaten kota yang ada di Negeri ini, pengambilan sumpah langsung oleh Presiden Prabowo. Pelantikan ini menjadi sejarah tersendiri karena baru pertama kali dilakukan secara bersamaan.

Melihat kondisi acara seremonial yang penuh  banyak manusia, berkumpul di satu tempat, yang tentunya bukan saja kepala daerah dan wakilnya, tapi juga pasangan, keluarga, ajudan beserta stafnya, belum lagi pejabat lain, awak media dan lain-lain, ini tentu perlu persiapan yang cukup matang, perlu persiapan fisik dan mental yang kuat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang dari beberapa hari lalu kurang tidur kurang istirahat.

Para kepala daerah ini sudah resmi menjabat didaerahnya masing-masing, tapi sebelumnya masih akan di gembleng dan di lakukan pembekalan dengan pelatihan “Retreat” di Magelang selama sepekan.

Kepala daerah terpilih adalah kepala daerah yang telah melakukan pertarungan panjang, menguras duit, logistik, keringat, air mata, bahkan ada yang sampai berdarah-darah untuk jadi pemenang di kontestasi Pilkada. Pilkada telah usai, kompetisi sudah berakhir, ini menjadi momentum yang tepat   untuk saling merangkul berkolaborasi, dengan elemen-elemen masyarakat yang pernah saling berkompetisi.

Ujian para kepala daerah kali ini adalah bagaimana roda kepemimpinan dan kebijakannya bisa menjalankan dan mewujudkan janji yang pernah di umbar di panggung - panggung  kampanye, mengimplementasikan program kerja yang terukur, konsilidasi sinergitas di unit-unit kerja, dan bagaimana cara menggali dan mengembangkan potensi didaerah yang bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah demi kesejahteraan warganya.

Ujian selanjutnya adalah bagaimana kepala daerah, bisa menjawab tantangan persoalan ekonomi yang mendasar, pangan, infrastruktur, investasi, kesehatan, lapangan kerja, dan persoalan #KaburAjaDulu.  Kerja dan berpikir inovatif ditengah-tengah adanya efisiensi anggaran secara besar-besaran,  Serta kemampuan meramu sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan daerah agar #IndonesiaGelap bisa kembali terang. Belum lagi ujian dari klaster lokal yang sudah mulai merapat, menagih janji meminta proyek, karena merasa telah ikut dan paling berkeringat mengusung kepala daerahnya. 🀭πŸ€ͺ

Acchi
02:26 PM

Wednesday, 19 February 2025

DANANTARA

 

Foto Google

Inilah “DANANTARA” gabungan super holding yang dicetuskan oleh Prabowo, yang dana awalnya diambil dari pemotongan, pemangkasan anggaran yang disebut efisiensi, dan sebagian besar dana pemangkasan dialokasikan untuk proyek besar ini, dan yang sebagiannya lagi untuk makan siang gratis bagi siswa.

Ada tujuh perusahaan BUMN yang tergabung, bila dilihat data dibawah adalah perusahaan jumbo negeri ini, meskipun ada beberapa yang masih sering merasa rugi seperti PLN dan PERTAMINA, sementara bila dilihat gaji bulanan para petinggi dan komisarisnya bisa 30X UMR buruh pabrik.

Bank Mandiri
Bank Rakyat Indonesia
Bank Negara Indonesia
Telkom Indonesia
Pertamina
PLN
MIND ID

Untuk MIND ID, atau PT Mineral Industri Indonesia (Persero), adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang memiliki beberapa perusahaan anggota. Berikut adalah daftar anggota MIND ID:

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PT Freeport Indonesia (FCX - USA)
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (INALUM)
PT Timah Tbk (TINS)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Secara konsep ini bagus, seperti meniru Singapura negara tetangga yang kecil,  yang punya perusahaan holding Temasek yang mampu menopang pendapatan negaranya yang cukup besar dari sektor ini.

Persoalannya kualitas pengelola sumber daya manusia kita berbeda dengan SDM yang ada di Singapura, secara intelektual mungkin hampir miriplah, tapi persoalan kerakusan apalagi ditopang dengan aturan hukum dan undang-undang yang bisa dimainkan, maka konsep ini kalau jadi, bisa jadi bancakan baru para pengelolanya untuk kepentingan kelompok dan golongannya.

Ini yang menjadikan banyak rakyat yang pasimis akan perusahaan investasi gabungan ini, bahkan beberapa nasabah bank sudah ancang-ancang  hendak memindahkan tabungannya ke bank lain.

Transparansi dan pengawasan masih menjadi momok di negeri ini, selain itu kecemasan rakyat adalah inisiatornya mantan koruptor, apalagi yang akan dijadikan pengawas finalis OCCRP yang cuma bisa mewarisi utang besar negeri ini, BPK sebagai auditor diperlemah wewenangnya begitupula dengan KPK, dan petingginya dia lagi dia lagi yang punya track record yang buruk mengurusi Negara. πŸ€ͺ

Acchi
02:06 PM

#Danantara #IndonesiaGelap

Tuesday, 18 February 2025

Mitologi Kembaran Buaya

 

Foto ChatGPT

Waktu saya SD sempat heboh di Bantaeng ada Buaya di sungai dekat rumah, yang kabarnya di waktu-waktu tertentu muncul untuk menemui saudara kembarnya dirumahnya, ramai-ramailah orang ke rumahnya untuk melihat, bahkan ada yang sampai membawa telur.

Saya juga penasaran mau ke sana ikut melihat, tapi dilarang sama Tante saya, akhirnya saya tanya Tante saya, kenapa bisa orang saudara dengan buaya. Tante saya menceritakan kisahnya yang juga dia dapat dari cerita-cerita kolosal rakyat pada masa itu.

Pernah juga saat masih di Makassar, saya sampai dua kali dapat macet gara-gara persoalan buaya yang ceritanya mirip-mirip kisah diatas, yang pertama di sungai Tallo, yang membuat jalan Perintis dan jalan Urip Sumaharjo macet parah, apalagi pas jam waktu dengan pulang kerja.

Yang kedua saya dapat lagi kemacetan saat lewat di sungai je’ne berang jembatan kembar Gowa, lagi-lagi kabarnya ada buaya putih.

Ketiga kasus diatas tidak ada yang saya lihat buayanya, yang pertama karena dilarang dan yang kedua saya lebih memilih menepi sambil menunggu kemacetan terurai.

Dan kemarin heboh lagi soal buaya yang lagi-lagi menurutku kisahnya terlahir dari imajinasi dan bualan belaka, dan celakanya di video viralnya sampai menerkam seorang kakek, untung tangannya cuma patah tidak sampai buntung, mungkin buayanya ogah juga makan karena daging tulangnya sudah alot.

Masyarakat umum memang perlu  pencerahan akan persoalan-persoalan seperti ini, perlu penajaman nalar dan intuisi agar tidak selalu terjebak dengan kisah-kisah mitologi yang literaturnya kabur, sanadnya tidak bisa dipertanggung jawabkan, apalagi sampai membawa sesajen dan mempercayai cerita mistik seperti itu. 🀭

Acchi
10:36 PM

#IndonesiaGelap

 


Kemarin Prabowo orasi di hadapan kadernya dan para petinggi partai lain yang menjadi tamu undangan di acara partai Gerindra. Prabowo berbicara penuh semangat dan berapi-api, saking semangatnya berpidato, pesan dan konteksnya sampai melebar kemana-mana, kata-kata andalan yang tak patut keluar di mimbar kehormatan “Ndasmu” keluar lagi dari mulut seorang Presiden, ini mencerminkan bahwa etika dan cara berpidato, atau public speaking Prabowo sangat rendah.

Tapi yang paling di garis bawahi adalah program andalan, yaitu makan siang gratis siswa, program ini masih sedang berjalan bahkan masih jauh dari kata semua siswa bisa tercover, eh tiba-tiba di Madura  kemarin program ini terhenti dengan alasan yang tidak jelas, bahkan di Papua melakukan aksi demonstarasi menolak program ini, siswa di Papua lebih memilih Pendidikan gratis, seragam buku gratis, sekolah yang memadai, dibanding makan siang gratis.

Yang kedua juga di genjot adalah Danantara, Lembaga baru ini dibuat untuk mengelola aset-aset BUMN, namun ini menjadi banyak kekhawatiran masyarakat karena kabarnya lembaga ini tidak bisa di audit oleh BPK dan tidak bisa di periksa KPK, masyarakat menjadi trauma, karena yang bisa di audit saja banyak BUMN kolaps bangkrut akibat dana dan asetnya di Korupsi. Rakyat Indonesia kepikiran bahkan paranoid dengan tabungannya di Bank-Bank plat merah akan keamanannya.

Dan yang lebih menghawatirkan lagi lembaga ini akan di awasi oleh Jokowi finalis OCCRP, duit bansos saja yang nilainya 500 Triliun kata Luhut, yang tersalurkan hanya setengahnya, lalu setengahnya lari kemana..?

Inilah salah satu poin-poin yang membuat resah Mahasiswa kemarin, meskipun tidak diliput media mainstream, Mahasiswa sampai turun ke jalan, bersuara di depan Istana, begitu pula Mahasiswa di daerah lainnya juga ikut menyuarakan beberapa tuntutan #IndonesiaGelap perlu evaluasi perlu perubahan perlu gebrakan besar, yang tidak sekedar omon-omon belaka.

Acchi
11:36 AM

Wednesday, 12 February 2025

#Efisiensi 😁

 

Ilustrasi Chat GPT

Program Makan Gratis, ditambah utang jatuh tempo warisan Mulyono, mulai memakan korban. πŸ˜‚

Korbanya adalah mereka-mereka yang terdampak efisiensi anggaran, mereka yang terdampak pemangkasan budget negara.

Dulu mereka-mereka adalah golongan oportunis, terbiasa berada pada zona nyaman,  yang mengatakan dirinya silent majority.

Kini terancam PHK dan dirumahkan,
kini urusan dapurnya tersenggol,
kini hidupnya tidak seperti dulu lagi,
kini proyeknya banyak di hold,
kini proyeknya tidak terbayar,
kini susah lagi untuk jalan-jalan,
kini susah lagi flexing & pamer harta,
kini dll.

Mereka ternyata bisa juga berteriak, ternyata bisa juga menangis dan merana, ternyata mereka baru tersadar dan shock. Bahwa semua ini tidak bisa lagi di jogetin sambil nyanyi ok gas ok gas, apalagi ubur-ubur makan lele. πŸ˜†

Hhmm… πŸ™‚
Pemangkasan atau rekonstruksi anggaran berimbas pada pendidikan, kesehatan, infrastruktur, bahkan penjaga perlintasan kereta api dan lembaga BMKG dan kebencanaan pun ikut terdampak. Pegawai RRI sampai menangis dan risau, anaknya dapat makan siang gratis tapi malah dia sendiri kena PHK, videonya viral di medsos.

Dan akibat efisiensi semua iuran, biaya pendidikan, kuliah, BPJS, bahkan sampai pajak daerah, terancam bisa naik semua. sendi ekonomi berbiaya mahal makin menghantui.

Efisiensi itu memang mencekik buat pegawai tertentu, apalagi cuma pegawai kontrak dan honorer, tapi nyatanya efisiensi juga bisa pilih kasih, nyatanya kabinet masih gemuk, sangat jauh dari kata efektif dan efisien, staf khusus tambah tambun, karena masih ada yang dilantik, padahal kerjanya juga tidak jelas. πŸ€ͺ

Acchi
09:06 PM

Daeng Anpes Finish Manado

Capture Tiktok

Baru saja saya melihat di Facebook “Daeng Anpes” sudah finish di Manado, bahkan sudah ada video yang saya lihat sudah di Pantai Malalayang dengan berlatar gunung Manado Tua.

Di aksi dan misinya berjalan kaki dari Makassar/Maros menuju Manado. Beberapa hari saya tidak melihat livenya di Tiktok, saya berusaha mencari tahu dan browsing ternyata untuk siaran langsung akunnya kena banned atau kena suspend.

Usai sudah perjalanan panjangnya, yang ditempuh selama 126 Hari, diluar waktu istirahat dan liburannya bahkan saya pernah melihat videonya sempat juga Anpes istirahat karena sakit. Pusat kota Manado di Tugu Zero Point sebagai titik akhir di sambut dan diantar warga yang tumpah ruah, menjelang finish terlihat Anpes menumpahkan air matanya, sambil berkata πŸ”₯ “apa yang saya telah mulai saya harus selesaikan”. πŸ”₯

Perjalanan yang melelahkan dengan jarak yang cukup panjang sampai 1700an kilometer, dengan penuh perjuangan, peluh keringat, air mata  dan ditinggal teman seperjalanan, melewati lima propinsi beberapa kabupaten kota, serta banyak kampung dan daerah, bahkan beberapa kali sampai berganti alas kaki.

Dukungan dan antusiasme warga masyarakat menjadi bukti dan menunjukkan persaudaraan tanpa melihat kesukuan dan agama, beberapa masyarakat ramai-ramai  menyambutnya, bahkan ada yang membawa bendera merah putih bendera pemersatu bangsa Indonesia.

Anpes telah mengukir sejarahnya sendiri, bahwa dengan media sosial pernah merekam sebagai rekan jejak, melintasi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat. Di Sulawesi Tengah disambut meriah,  di Gorontalo warga membludak tumpah ruah, di Sulawesi Utara yang paling pecah karena sebagai titik akhir, bukan saja di bantu dengan logistik, penginapan,  yang menyambut juga tidak kaleng-kaleng di sambut Pejabat Desa, Polisi, Babinsa, Ormas Kerukunan Keluarga, di Minahasa ada camat perempuan pun ikut menyambutnya,   Dia juga dikawal oleh dua  warga dari Gorontalo Si Gondrong dan Si BodreX sampai finish di titik akhir Kota Manado.

Soal cerita dan kenangan sudah pasti sangat banyak yang akan dibawa pulang, dan kalau pulang nanti jangan lupa membawa pulang Arco Si Lamborgini merah yang juga hasil dari sumbangan warga yang dilewati, begitu pula hasil dari live konten sisihkan juga buat kawanmu yang menemani sampai pertengahan jalan, begitu pula buat kawan barumu dari Gorontalo yang membersamaimu sampai finish Manado.

Saya pribadi salut dengan aksinya ini, meskipun masih ada segelintir orang yang mempertanyakan tentang aksinya ini bahkan sampai nyinyir dan membulinya, Anpes mampu menjaga komitmen dan janjinya yang jadi nazarnya, tekad, mental dan konsistensinya cukup kuat melangkah dengan kakinya sendiri. Anpes juga berkata jujur bahwa aksinya dilakukan sambil live ngonten dan buat video konten, dan yang membuat saya kembali memberi apresiasi lebih, ketika live Tiktok saya tidak pernah melihat dia mengemis-ngemis Gift, begitu pula meminta-minta belas kasihan pada warga yang dilewati, justru warga sendiri dengan sukarela dan ikhlas memberi dia bekal logistik. Orang Sulawesi Utara dan Manado sampai berkata “Torang Samua Basudara”...

Ewako…
Ada adaji itu🚢πŸ”₯🌦️🏁

Acchi
11:46 AM

Tuesday, 4 February 2025

Prabowo Anulir Kebijakan Bahlil

 

Capture Kompas

Baru saja kemarin kebijakan Bahlil yang dianggap bahlul oleh rakyat, karena bikin sengsara rakyat, bikin susah masyarakat, pagi tadi sudah ada berita, pengecer diperbolehkan lagi jualan gas melon 3 kg, dengan syarat tertentu.

Prabowo datang seperti Hero, sebagai pahlawan menjelang siang, setelah sekian banyak rakyat menjerit. mungkin hatinya tertusuk setelah ada nenek yang meninggal kemarin karena lelah mengantri tabung hijau. Kejadian ini jangan sampai Prabowo terkesan sebagai tukang cebok karena aturan yang dibuat Bahlil sebelumnya.

Regulasi tentang merapikan subsidi, tentang tepat sasaran, aturan persoalan harga, persoalan batas jual maksimal atau HET buat pengecer harus dibuat dulu baru disosialisasikan kemudian diterapkan, bukan malah sebaliknya, larangan terbit kemudian baru dibuat aturan. Dan lagi-lagi aturan harus tegas kalau ada yang berbuat curang tentang harga,  tentang penimbunan, dan tentang oplosan. Karena biasanya justru permainan lebih banyak ditemukan ditingkat distributor, sementara pengecer sampai warung toko kelontong hanya meraup untung 2000 pertabung. Kemudian persoalan pengecer ini tidak boleh juga pukul rata, karena Indonesia ini luas, perbedaan antara kota dan kampung, persoalan daerah terpencil dan pulau terluar, semua itu harus dipikirkan biar masing-masing bisa terjangkau dengan harga yang realistis.

Semoga kedepan tidak ada lagi kebijakan non populis, yang tanpa kajian dan riset mendalam, yang akhirnya bikin ruwet, bikin susah rakyat.

Lagi-lagi buat Prabowo sebagai Presiden harus lebih waspada terhadap para pembantunya, terutama yang datang dari titipan Jokowi. πŸ€”

Acchi
02:46 PM

Monday, 3 February 2025

Ok... Gas Ok... Gas, Beli Gas Di Pangkalan


Foto Google

Semenjak 1 Februari 2025 kemarin, Gas melon 3 kg, tidak boleh lagi dibeli dipengecer, di warung dan toko kelontong, semua dipusatkan di Pangkalan atau agen resmi.

Kebijakan ini diambil dengan alasan, agar peruntukan gas 3 kg ini lebih tepat sasaran, serta tidak ada permainan diharga eceran tertinggi.

Namun nyatanya ini menjadi efek buruk buat rakyat, karena rakyat malah makin bertambah susah, dan bertambah lagi bebannya karena harus lebih jauh untuk membeli, bahkan harus dilalui dengan antrian panjang, belum lagi kondisi daerah yang berbeda-beda yang tidak semua pangkalan bisa di akses secara mudah, terutama di pedesaan, kampung bahkan yang di kepulauan.

Sudah dua hari ini terlihat beberapa daerah yang rakyatnya antri dipangkalan untuk mendapatkan gas, rakyat merasa harus menyisihkan uang tambahan sebagai ongkos untuk ke pangkalan dan mengorbankan waktu yang lebih untuk sekedar antri, bahkan ada beberapa foto dan video di media sosial, rakyat berbaris mengantri sambil hujan-hujanan.

Kebijakan dan aturan ini sungguh menyengsarakan rakyat, membuat pengecer, warung toko kelontong, merana karena demi keuntungan 2000 3000 rupiah, pemerintah harus memecah piring periuk nasi rakyatnya.

Ramadan tersisa beberapa hari lagi, akan bertambah apes dan merana rakyat ketika akan memasak sahur dan buka puasa, sementara gas habis, tabung gas pun cuma satu biji tanpa tabung reserep atau pengganti, mau ke pangkalan yang belum tentu dekat dan belum tentu juga buka saat dinihari.

Aturan ini harus di evaluasi, kalau hanya untuk alasan lebih tepat sasaran harusnya ada mekanisme yang tidak merugikan semua rakyat, kalau pangkalan dan distributor yang mempermainkan harga dan suka. menimbun, maka dilevel ini yang harus diperketat, dan didata secara lebih mendetail dan terperinci, dan sanksi pidana harus lebih tegas, tanpa atur damai dikepolisian.

Prabowo harus melihat kondisi ini, dan  mengevaluasi kebijakan Bahlil bila perlu mengevaluasi orangnya, dan Prabowo juga harus lebih waspada terhadap menteri-menteri yang dititipkan Jokowi pada kabinetnya, karena bisa jadi kebijakan blunder seperti ini, bisa merugikan Prabowo sendiri.

Acchi
08:36 PM