Asri Salam ( Acchi )

Friday, 8 December 2023

Debat

Foto Capture Medsos

Ramai-ramai perbincangan tentang persoalan Debat, debat dalam kontestasi Pilpres format dan teknisnya sudah ditetapkan KPU berdasarkan jadwal, tema, dan formulasinya.

Menurut saya debat itu harus panas, biar isi kepala isi pikiran para kontestan, bisa dikeluarkan menjadi ide, argumentasi, gagasan dan narasi yang bermutu.


Debat memang perlu aturan, perlu regulasi, perlu moderator sebagai penengah, pengatur waktu dan ritme, biar tidak terkesan debat kusir, biar tidak menjadi ajang tinggi-tinggian suara.


Debat juga sebagai sarana untuk menyampaikan visi misi, bukan hanya bentuk karangan, yang tak mampu dipertahankan arah, tujuan, dan bentuknya. Jangan sampai visi misi hanya menjual mimpi yang tak mampu diwujudkan dalam bentuk nyata.


Debat ini bila perlu ditambah waktu dan durasinya, debat itu memang ajang saling sanggah, saling bantah, saling menekan, dan ajang saling menjatuhkan mental dan gagasan, bukan cuma sekedar membaca visi misi diatas kertas, bukan acara monolog, bukan ajang pidato.


Debat juga bila perlu mencontoh model debat saat pilpres di Amerika, yang head to head, dengan keleluasan saling menyanggah dan saling bantah, dan tanpa perlu terlalu banyak pendukung yang bersorak sampai yel-yel, yang bisa menganggu konsentrasi para kandidat yang bertarung.


Debat alangkah baiknya menguji individu-individu dari pasangan calon, capres versus capres, cawapres versus cawapres.


Dengan adanya debat, kontestan bisa mengekspresikan diri, mempengaruhi calon pemilih, memaksimalkan kemampuan diri dalam menyampaikan ide dan gagasan, menumpahkan unek-unek dan emosi, serta menguji sejauh mana batas keilmuannya sendiri.


Dan dengan adanya debat, Rakyat bisa tahu, masyarakat bisa menilai, dan audiens bisa menentukan pilihan, serta pendukung bisa mengukur calon yang didukungnya. Swing voter pun bisa jadi akan tercerahkan, bahkan yang berniat golput pun bisa jadi balik badan dan menentukan pilihan.


Debat ini disamping untuk ajang melihat kualitas kontestan, juga akan jadi hiburan tersendiri buat Rakyat, apalagi bila ada kontestan yang tidak paham dengan visi misinya sendiri, atau keseleo lidah, dan atau omongannya blepotan dan ngawur, maka akan jadi tertawaan dan perbincangan dimedsos.


Jadi buat kontestan memang diperlukan persiapan, penguasaan materi, dan penguatan mental, serta tahan Bullyan.


Dan buat KPU, Bawaslu selaku wasit, jadilah wasit yang netral, tidak berpihak, apalagi sampai mengutak-atik aturan, yang terkesan menguntungkan satu pihak, khususnya tentang aturan debat ini.


Acchi

11:06 PM