Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 25 March 2014

Tolong Benahi Perparkiran di Makassar..

Pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda banyak (mobil) di Makassar beberapa bulan terakhir ini dibuat gusar oleh ulah para tukang parkir yang memungut biaya parkir yang diluar dari ketentuan yang dikeluarkan PD Parkir Makassar dimana berdasarkan aturan yang mereka keluarkan bahwa untuk Parkir kendaraan bermotor Mobil dipungut biaya Rp 2000 dan Motor Rp 1000 dan aturan ini terkecuali untuk parkir di Hotel dan Mall yang punya standar dan aturan khusus parkirnya.

Di media dikoran lokal sudah terlalu banyak masyarakat yang mengeluhkan akan hal ini dan sebenarnya ada tanggapan dari pihak yang berwenang soal ini namun soal aksi nyata tentang penertiban dan penegakan aturan yang telah dikeluarkan itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga cenderung yang dirasakan masyarakat pengendara motor yang menggunakan parkiran tidak merasakan efek yang sebenarnya yang selalu dikatakan oleh Pihak PD Parkir.

Tukang parkir liar yang tidak menggunakan atribut berupa rompi atau embel-embel lainnya yang menyimbolkan sebagai tukang parkir cukup memperkeruh perparkiran yang memungut biaya parkir yang tidak sesuai dengan aturan apalagi mereka tanpa karcis.

Dan hal ini bukan cuma yang tukang parkir liar tapi terkadang ada tukang parkir resmi yang memakai rompi punya karcis tapi karcisnya tidak diberikan ke pengendara juga ikut menaikkan harga parkir, dan ini sesuatu yang bisa cukup memberatkan bayangkan bila ada keperluan untuk mendatangi beberapa tempat yang semuanya ada tukang parkirnya dan bila hampir semua tukang parkir yang bermental korup yang jadi tukang parkir maka bisa-bisa tekor sang pengendara.

  • Perlu Pembenahan


Menurut kabar bahwa sebagian tukang parkir ini adalah preman yang diberdayakan jadi alangkah baiknya sebelum di terjungkan jadi tukang parkir perlu diberikan pengarahan dan petunjuk tekhnis soal perparkiran ini termasuk kode etiknya tukang parkir sehingga dilapangan tidak lagi me mark up karcisnya tidak lagi bertampang sangar dengan memamerkan tatto dan identitas kepremanannya, serta yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraannya bila perlu pendapatan parkirnya 50 - 50 dengan PD Parkir atau pengelola lainnya.

Dan mungkin ini juga salah satu yang bisa dijadikan solusi yang saya dapatkan dari salah satu pengendara yang menuliskannya di media yang mengatakan bahwa  PD Parkir Makassar sebaiknya mengeluarkan saja kartu parkir buat pengendara yang dibayar dimuka Pra Bayar Parkir perbulan sehingga kartu itu saja yang diperlihatkan ke tukang parkir dan dari hasil membeli kartu parkir pra bayar itu itulah yang dijadikan pemasukan PD Parkir sekaligus membayarkan gaji bagi tukang parkir.

  • Eh.. Masih ada satu lagi yang juga meresahkan..


Tolong pihak yang berwenang untuk menertibkan tukang belok atau pak ogah-ogah yang katanya membantu mobil untuk memutar atau berbelok karena sebenarnya yang membuat tambah macet jalan adalah mereka-mereka yang berdiri ditengah jalan..

Acchi 03 : 36 PM

Tuesday, 18 March 2014

Mencari Kenyamanan di Pantai Losari..

Foto : raddien.com
Sabtu kemarin kami bertiga nongkrong di anjungan pantai losari untuk sedikit melepas penat dari rutinitas harian kami masing-masing, cuaca yang hari itu cukup sejuk untuk menanti terbenamnya matahari menuju peraduannya namun sayang sunshet tidak terlalu asyik karena tertutup awan mendung di ujung barat padahal bila tidak tertutup awan matahari yang tenggelam itu seperti telor mata sapi yang terkikis sedikit demi sedikit.

Lampu digedung-gedung sekitar ketiga anjungan di losari sudah mulai dinyalakan untuk menyambut malam tapi sayang lampu dianjungan yang tertancap di tiang-tiang yang menjulang tinggi keatas tidak menyala yang menerangi anjungan losari hanya lampu-lampu dari pedagang kaki lima itupun kadang juga ikut padam bersamaan, lampu kelap-kelip dari mobil dan skutter mainan yang disewakan juga sedikit punya andil dalam penerangan.

Selepas Maghrib setelah shalat di Masjid Amirul Mukminin Masjid Terapung kami kembali duduk nongkrong menikmati losari di belakang  piala adipura, dan disaat menikmati teh botol dingin diterangi bulan yang belum bulat sempurna.

Seiring makin bertambahnya pengunjung yang datang disaat itu pula para pencari nafkah disekitar anjungan losari juga mulai bergerilya dari anak-anak sampai yang sudah cukup tua, ada yang jualan yang menawarkan dagangannya ada sales rokok yang berparas cantik yang menawarkan rokoknya ada juga mahasiswa dan mahasiswi yang bergerombol ataupun berpencar yang jualan kue yang katanya untuk tambahan biaya penelitian ada juga yang mengatakan untuk kegiatan lembaga mahasiswanya.

Pokoknya macam-macamlah rupa para pengeksplorasi pantai losari namun ada juga yang membuat tidak nyaman ketika kami duduk bercengkrama yaitu pengamen yang silih berganti terus datang meskipun sudah ditolak masih saja terus datang teman-teman yang lainnya dan cenderung memakasakan bila di tolak bernyanyi mereka malah minta rokok.

Ketidaknyamanan lainya anak-anak yang mungkin sengaja berpakaian kumal biar mendapat simpati dari pengunjung untuk diberi belas kasihan yang meminta uang dan anak-anak seperti ini tidak sedikit dan lagi-lagi modusnya mirip dengan pengamen cenderung memaksa.

Tukang parkirnya juga demikian mental korup dikupon hanya tertera untuk motor seribu rupiah mintanya dua ribu itupun juga lagi-lagi dengan memaksa karena konon katanya tukang parkir disana preman-preman yang diberdayakan.

Soal sampah sudah tidak berserakan karena sudah banyak ditemukan tempat sampah atau mungkin kesadaran pengunjung juga sudah naik satu level tingkat kesadarannya akan pentingnya membuang sampah pada tempat yang semestinya.

******

Pantai Losari dengan tiga anjungannya yang sudah cukup cantik untuk dijadikan tempat untuk refresing melepas penat ataupun untuk mencari inspirasi dan spirit, tangan jahil yang merusak mencoret bahkan melabrak himbauan dan larangan yang mungkin perlu penyadaran secara kontinyu, begitupula dengan penaganan sampah juga konsisten biar tidak ada lagi sampah yang mencemari laut dan darat disekitar anjungan.

Soal pengamen dan anak-anak yang masih sering menadahkan tangan meminta-minta uang perlu dicarikan solusi dan pembelajaran tentang etika cara mendapatkan simpati dari pengunjung biar berkesan mengamennya dan cara meminta-mintanya itu tidak kelihatan cenderung memaksa pengunjung, karena tidak semua pengunjung yang ada di losari adalah yang berduit banyak pengunjung losari itu majemuk bahkan mungkin karena losari adalah tempat yang murah untuk menikmati pantai, begitupula dengan tukang parkir yang preman yang diberdayakan itu diberi kode etik biar tidak bermental korup lain dikupon lain yang dibayarkan.

Menempatkan porsenil Satpol PP yang realistis dan proporsional untuk menjaga kemanan biar rasa aman pengunjung dan masyarakat didalamnya merasa nyaman menikmati pantai di fasilitas publik ini, sebab bisa menjadi preseden buruk untuk kota makassar terutama penilaian dari pengunjung mancanegara yang bule-bule itu kasihan mereka ingin santai duduk memotret obyek yang ada disekitar anjungan tapi terganggu dengan bocah-bocah dekil berdaki berpakaian kumal yang tahunya berkata money-money sambil menadahkan tangannya, dengan begitu kemarin ada beberapa bule yang kami saksikan terpaksa kabur mengambil langkah seribu itupun masih terus diikuti oleh bocah-bocah.

Semoga ini bisa cepat dibenahi dipenghujung periode Walikota Ilham Arif biar berkesan Khusnul Khatimah di akhir periodenya kalaupun tidak biar Walikota yang baru Danny Pomanto yang menjadi PR buatnya untuk melakukan pembenahan-pembenahan biar Masyarakat yang menikmati fasilitas publik ini  benar-benar Nyaman,, SEMOGA..!!!

Amien..

Acchi 10 : 56 AM

Monday, 17 March 2014

Nurdin Abdullah Warna Lain Selain dari Jokowi..

Mungkin ini sudah hambar tapi belum basi, tapi masih menarik untuk diulas dibicarakan bahkan mungkin untuk direnungi, biar ada sedikit warna yang menghiasi blog ini atau sejenak menanggalkan bacaan atau tulisan tentang Jokowi yang di capreskan oleh PDIP.

Kalau tidak salah Rabu kemarin Metro TV menyiarkan acara andalannya yaitu Mata Najwa yang bertemakan Menatap yang menata, saya sendiri tidak menyaksikannya di TV tapi menyaksikan lewat Youtube dan Najwa Shihab sebagai tuan rumah Mata Najwa kedatangan tiga tamu yang kepala daerah dimasing-masing daerahnya yaitu Suyoto kepala daerah Bojonegoro, Nurdin Abdullah Bupati Bantaeng dan Ridwan Kamil Walikota Bandung.

Masing-masing kepala Daerah ini memimpin daerahnya dengan caranya sendiri tujuannya semata-mata untuk memajukan daerahnya memberdayakan sumber daya dan potensi daerahnya, mensejahterahkan dan melindungi rakyatnya.

Karena saya belum pernah ke Bandung dan Bojonegoro maka saya lebih tertarik untuk membicarakan daerah yang dipimpin Nurdin Abdullah karena saya pernah tinggal di Bantaeng dan berdasarkan pengalaman serta pengamatan dan yang saya rasakan tentunya jelas perbedaan dari masa ke masa ada peningkatan dan kemajuan yang cukup signifikan semenjak dipimpin Nurdin Abdullah potensi daerah yang luasnya tidak cukup satu persen luasnya sulawesi selatan dimana daerah Bantaeng ini terletak.

Potensi daerah Gunung laut dan dataran rendah di kelola secara teratur sesuai dengan karakter daerahnya, pelayanan terhadap masyarakat juga terus ditingkatkan termasuk pelayanan kesehatan dan pelayanan Publik lainnya, kota dan desa ditata sebagaimana mestinya serta jalan-jalan dipermulus supaya distribusi barang dan orang tidak terhambat demi menunjang perekonomian dua arah desa dan kota serta kota dan desa, potensi wisata yang selama ini tidak terlalu menarik dibuat lebih menarik dan cantik supaya wisatawan bisa makin banyak meskipun saat ini untuk wisatawan masih kebanyakan yang domestik, Investor asing di permudah perizinanya untuk berinvestasi sehingga saat ini ada beberapa pabrik yang dibangun di daerah yang khusus dibuat untuk kawasan Industri, kotanya juga sudah cantik menawan dan asri serta kebersihan yang tetap terjaga sehingga daerah ini beberapa tahun diganjar piala adipura.

Dan untuk menyimak bagaimana menariknya kisah dari suka dukanya Nurdin Abdullah membangun daerah yang dipimpinnya Metro TV yang mungkin sangat berkesan sehingga di undang ke acara andalannya Mata Najwa untuk menceritakan daerahnya sehingga masyarakat yang mungkin yang belum tahu bisa jadi tahu, dan ini tentu beda dengan Bandung dan Bojonegoro yang sudah familiar di telinga orang Indonesia tapi kalau Bantaeng masih banyak yang bertanya-tanya dimana letak daerah itu.

Berikut Video Mata Najwa edisi Menatap yang Menata : http://youtu.be/prg3T6_TRmQ

 

Acchi 12 : 06 PM

Monday, 10 March 2014

Seharusnya Plat Kendaraan Bermotor Seumur Kendaraan…?

Pertumbuhan kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua negeri ini meningkat drastis dari dekade sebelumnya bahkan cenderung setiap tahun terus meningkat, dan dampaknya sudah betul-betul terasa dijalanan khususnya dikota-kota besar di negeri ini bahkan dikota kecil dan pelosok desa juga tak jarang lagi tidak ditemukan kendaraan bermotor.

Khususnya di Makassar jalanan akan macet diwaktu hari kerja khususnya di jam-jam berangkat dan pulang beraktifitas kerja ataupun sekolah dan aktifitas lainnya yang kebanyakan dilakukan dijalan, dan dengan padatnya kendaraan ini yang tidak di barengi dengan pertumbuhan ruas jalan jelas akan menimbulkan kemacetan dimana-mana.

Ini pertanda bahwa pengguna kendaraan semakin banyak bahkan menurut para pakar ekonom mengatakan dengan membaiknya perekonomian masyarakat sehingga masyarakat dengan mudahnya memiliki kendaraan ditambah dengan makin mudahnya proses untuk mendapatkan kendaraan dari dealer-delaer kendaraan bermotor.

Namun terlepas dari semua itu masalah ini menyimpan masalah baru yang bila tidak dibenahi maka akan menjadi masalah yang cukup runyam dan kompleks, namun ada satu masalah dari sekian banyak masalah soal kendaraan ini yang menggangu para pengguna kendaraan.

Dimakassar khususnya dan di Sulawesi Selatan umumnya saat ini terjadi kelangkaan plat kendaraan bermotor bahkan beberapa tetangga yang punya motor baru sampai saat ini masih menggunakan plat putih bahkan ada yang sudah memasuki 6 bulan plat motornya belum juga keluar dan menurut kabarnya yang didapat dari Samsat adalah terjadinya kelangkaan material plat karena Samsat makassar belum mendapatkan supply, bahkan ada alasan lain yang didapat katanya proses pengadaan plat kendaraan bermotor saat ini masih dalam proses tender. Bila ini benar alasan yang dikemukakan itu sungguh sangat mejadi hal yang perlu dilakukan pembenahan dan penaganan yang segera agar persoalan ini tidak berlaurut-larut.

Mungkin yang bisa dijadikan solusi adalah agar Samsat tidak terlalu berat bebannya mungkin perlu mengatur undang-undangnya kalau ada bahwa alangkah baiknya kendaraan bermotor platnya dipakai saja seumur kendaraan bermotor jadi tidak usah ada penggantian setiap 5 tahun cukup yang diganti STNK saja dan bila STNK juga berpotensi untuk langka juga maka STNK pun di berlakukan saja juga seumur kendaraanya jadi yang ada hanya lembaran pengesahan pajaknya saja ataukah mencari solusi lain seiring dengan berkembangnya tekhnologi yang ada saat ini.

Dan dengan begitu berarti yang dipikirkan Samsat hanya plat kendaraan baru saja dan yang bermutasi sementara kendaraan yang diatas 5 tahun cukup dipasang Sticker saja seperti pada masa tahun 2000an kebawah dan angka bulan dan tahun dibawah nomor plat kendaraan dihapus saja cukup kode daerah dan nomor plat kendaraannya saja.

Karena saat ini tekhnologi sudah maju alangkah baiknya pembayaran pajak kendaran bermotor benar-benar Online tidak seperti saat ini namanya saja Online tapi tidak benar-benar Online, dan juga alangkah baiknya membayar pajak kendaraan bermotor itu di Bank saja seperti pembayaran pajak SSP atau SPT dan di Samsat cukup mengerjakan pengesahan dan print outnya saja untuk menghindari calo liar yang bersilewerang di Samsat dan juga biar yang dibayarkan sesuai dengan yang tertera termasuk denda dan lainnya di lembaran belakang STNK.

Untuk Informasi pajak kendaraan bermotor di Makassar dan Sulawesi Selatan dapat di akses :

Cek Pajak via SMS contoh : Sulsel DD 4567 F Makassar kirim ke 9250,
Cek pajak via TWITTER contoh : @samsatsulsel Sulsel DD 4567 F Makassar

Acchi 12 : 16 PM