Asri Salam ( Acchi )

Friday, 22 February 2013

NKRI sudah Tamat..?


Sipil bersenjata di Papua makin menunjukkan eksistensinya seolah mengabarkan pada Jakarta, NKRI, bahkan pada Dunia mereka masih ada dan kalaupun adem-adem ayam berarti hanya tiarap untuk konsolidasi, sudah berapa banyak aparat yang tewas, sudah berapa banyak sipil yang juga ikut tewas karena hanya kebetulan ada pada waktu disaat lagi naas.

Brimob dan polisi sudah berapa yang mati bahkan berita-berita lalu Kapolsek disuatu daerah yang orang Papua asli sendiri juga jadi korban, dan kemarin adalah paling mengenaskan delapan sekaligus prajurit TNI yang disergap dan diserang oleh sipil bersenjata itu, bahkan sampai saat ini beberapa belum bisa di evakuasi dari Puncak Jaya  karena tim evakuasi yang menggunakan Helikopter di berondong tembakan oleh sipil bersenjata itu.

Ini masalah krusial yang kompleks yang mungkin sengaja dirumit-rumitkan sebab kenapa, karena masalah yang sudah turun temurun tak juga kunjung usai, tidak ada niat yang tulus untuk menyelesaikan secara serius, seharusnya diajak mereka turun gunung untuk melakukan dialog bukan yang diajak dialog yang selalu mereka-mereka lagi tapi yang pejuang-pejuang dan combatan itu.

Potensi Papua tidak boleh dinafikan potensi yang melimpah ruah, kepentingan yang terlalu banyak sehingga lupa pada kepentingan dasar akar rumput, bahkan sudah seharusnya mereka memakai baju, membangun rumah, membangun fasilitas sosial mereka, gereja, sekolah, pasar, dll.. Mereka hanya butuh keadilan mereka hanya butuh porsi yang sewajarnya dan Otonomi khusus yang sudah wah saat ini hanya dinikmati kalangan pejabat-pejabatnya saja dan lagi-lagi tidak sampai pada Rakyat yang seharusnya menikmati.

Sungguh sangat wajar mereka merasa di anak tirikan merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sama, bahan pokok sebagai kebutuhan dasar hingga kebutuhan lainnya masih sangat mahal, potensi resource/sumber daya dikeruk habis dengan bagi hasil yang tidak transparan, namun lagi-lagi hasil selalu hanya segelintir yang menikmati, sudah saatnya Otsus yang sudah baik itu dijalankan dengan kontrol yang baik, pembagian yang merata, mempercepat pembagunan dan fasilitas umum, dll.

Soal asing yang bermain sudah menjadi tugas intelijen Negara untuk menyelidiki, jangan cuma taunya menginteli anak negeri sendiri, padahal diluar sana tikus tiap hari mempertajam giginya, bila perlu perusahaan asing yang beroperasi ditinjau ulang kontraknya tanpa perlu takut dengan intevensi Negaranya, buktikan kita juga Negara yang besar dan merekalah yang tergantung pada Negara kita.

Soal Hak Azasi Manusia adalah hal yang harus disamakan tanpa membeda-bedakan kulit, ras, agama, suku, dll, lagi-lagi keadilan harus berperan penting Sipil bersenjata atau apapun namanya seperti OPM punya HAM yang sama dengan Rakyat Papua lainnya begitupula dengan aparat Polisi dan TNI juga punya HAM.

Bila hal ini masih terus terjadi kelak tak ada lagi lagu “” Dari Sabang sampai Marauke “” bahkan NKRI bisa-bisa tak mendapati hari ulang tahun Seabadnya bahkan bisa saja lebih cepat dari itu, bisa-bisa NKRI sudah Tamat..

Turut Berduka bagi Prajurit TNI yang Gugur kemarin, semoga amal baktimu kepada tugas Negara adalah sesuatu yang berguna buat Negara, Keluarga, dan Agama..

Acchi.. 09 : 48 AM