Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 21 February 2013

Bocah - bocah Malang...


Minggu ini berita kebanyakan oleh berita bocah-bocah yang tertindas tak berdaya dimangsa oleh kerasnya kehidupan, bocah-bocah mati ditangan-tangan pembunuh berdarah dingin yang sudah kehilangan akal sehat dan dikuasai pikiran yang melabrak norma dan hukum, diperdaya oleh materi dan konsumerisme.

Pelakunya bukan cuma individu-individu semata tapi ada juga berupa lembaga yang menamakan dirinya lembaga penolong raga dan jiwa yang sakit, tapi tunggu dulu mereka berbuat kalau ada uang tidak ada uang jangan dekat-dekat, melabrak kode etik dan sumpahnya yang mungkin hanya disimpan dalam buku sakunya tidak pada hati dan naluri kemanusiaannya.

Runtuhnya moral, nurani kemanusiaan berbanding lurus dengan peri kebinatangan, memangsa yang tak berdaya karena bocah-bocahlah yang paling lemah dan tak bisa melawan, merenggut nyawa mereka secara membabi buta.

Lihatlah di Sumut sana diculik dibunuh karena orang tua mereka tak mampu menebus tebusan dua milyar, padahal lihatlah kondisi mereka yang hanya sangat sederhana bahkan sms penculik di HP ibunya yang HPnya saja sangat sederhana.

Di Jatim sana lebih biadabnya bocah itu di Semen yang konon katanya saat ditemukan menyerupai patung, pelakunya sendiri adalah tetangga yang dendam pada Ayah bocah itu tapi amarah dan dendamnya ditimpakan kepada bocah yang tak berdaya.

Soal bocah lain Dara-Dera yang dipersulit secara lembaga karena ortunya yang kalangan tak mampu, setelah diekspose barulah ramai-ramai menyanggah tanpa ada lembaga yang mau mengakui kesalahan,, Bocah Zahrah merenggang nyawa karena tak punya duit dua ratus juta, namun lagi-lagi Dokter konpres dengan alasan pembelaan untuk lembaganya tanpa mau mengakui kesalahan, tadi Bocah belum bernama dikiranya sudah mati ketika sampai dirumah ternyata masih hidup dibawa kembali namun lambatnya penanganan dan lagi-lagi duit lima belas juta jadi kendala, Bocah itu kelamaan menunggu akhirnya mati..

Melihat kondisi yang demikian sepertinya bagai hidup dialam rimba yang kuat selalu memangsa yang kecil, sudah seharusnya juga dirubah sekalian jargon-jargon klasik itu yang sering kita dengar Orang miskin dilarang sakit tapi dirubah menjadi yang lemah dilarang Hidup sekalian, kalau kalian saja yang mau makan.

Acchi.. 10 : 01 PM