Asri Salam ( Acchi )

Monday, 17 December 2012

Orang Stress di Amerika dan Orang Stress di Indonesia


Ngeri rasanya bila berada langsung ditempat bila ada orang stress yang memberondong senjata kearah orang-orang yang banyak, itulah yang terjadi dinegerinya Barrack Obama, Si Adam Lanza menembak membabi buta disekolah tempat ibunya mengajar, menewaskan anak-anak, staf dan guru kemudian menembak dirinya sendiri, sebelumnya juga menembak Ibunya sendiri di rumahnya.

Belum lama ini juga masih dinegeri yang sama ketika pemutaran perdana film Batman disuatu Bioskop juga terjadi penembakan yang juga menewaskan orang tapi tidak sebanyak yang di Conecticut, pelaku stress yang terobsesi sebagai Joker musuh Batman yang seperti dalam film itu, begitulah Ia memerankan dirinya.

Duniapun banyak yang prihatin dan banyak pula yang mengecam orang-orang stress itu, bahkan sang presidenpun menitihkan airmata ketika melakukan Teleconfrence dengan media karena banyaknya anak-anak yang masih umur 6-7 Tahun.

——–____

Orang stress di Amerika bila ingin mati sepertinya tidak mau mati sendiri selalu mengajak orang lain yang belum mau mati dan kejadian seperti ini menurut pemberitaan media di Amerika sudah sering terjadi, bukan cuma disekolah tapi juga dikampus, dikantor dan juga digedung pertunjukan/Bioskop.

Motivasi dan motif biasanya bila dilihat dari sumber berita adalah pengaruh stress, obsesi, dan balas dendam, namun yang kebanyakan adalah pengaruh stress yang juga masih diselidiki kenapa mereka-mereka ini bisa jadi stress, dan itu menjadi pekerjaan petugas disana polisi, dan psikolognya.

Kita kembali dinegeri sendiri dan coba ingat-ingat berita-berita tentang orang stress kebanyakan dinegeri kita tidak seperti dengan di Amerika, orang stress dinegeri ini jarang-jarang yang mengajak orang lain mati bersama, kalaupun ada biasanya keluarga Ibu atau Ayah yang membunuh anaknya kemudian bunuh diri, itupun motifnya biasanya karena faktor ekonomi.

Tapi cobalah lihat orang-orang stress yang sendiri-sendiri itu ada juga yang sukses mati karena lompat dari apartement, gedung, ada juga yang biasanya melakukan aksinya di Tower Provider Telekomonikasi atau Menara Sutat PLN, Pohon, jalan layang, Jembatan Kereta Api, namun ada juga dengan cara lain membakar rumah dan dirinya, Minum Racun, atau menusuk dirinya, itu yang sukses.

Namun ada juga yang bisa terselematkan karena mungkin memang masih berharap untuk diselamatkan setelah dibujuk oleh warga atau petugas penyelamat, dan orang seperti ini biasanya memang dalam posisi menunggu dan berharap, juga masih berpikir dua kali untuk melakukannya.

Ada juga kemarin didaerah mungkin Sumatera Utara yang mengamuk digereja membunuh bocah-bocah yang lagi Ibadah bersama orang tuanya, namun menurut berita orang itu tidak stress tapi memang Gila.

Dan yang paling baru di Manado Ibu Stress tapi yang dikorbankan cuma anak kembarnya yang masih bayi yang ditenggelamkan di Baskom kemudian merekayasa cerita untuk alibinya, dan berpura-pura histeris mengamuk-ngamuk.

_____————

Itulah perbedaan Orang Stress di Amerika dan di Indonesia, dan tulisan ini hanyalah semata-mata pengamatan pribadi yang kesemuanya sumbernya hanya dari Berita TV dan Media Online dan itulah yang membuat penulis tertarik membandingkannya..

Acchi.. 03 : 51 PM