Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 16 October 2025

Daerah Ini Perlu Panti Asuhan

Dari kemarin melihat di grup lokal daerah, ada anak kabur dari rumah Tante yang merawatnya, anak itu kabarnya sempat tidur beberapa hari dirumah-rumahan sawah dan Memanjat pohon kelapa untuk dimakan isi buahnya, bahkan dia sampai terluka karena memanjat pohon.

Kabarnya dia kabur karena tak tahan perlakuan tantenya, sementara ayahnya sudah meninggal, ibunya merantau di negeri seberang.

Cerita ini, yang beredar digrup-grup lokal, bisa jadi berasal dari penuturan dari anak itu sendiri yang diintrogasi oleh  warga.

Untuk memvalidasi kebenaran cerita tentu perlu penelusuran yang lebih dalam, termasuk mencari tahu tantenya, untuk dikonfrontir.

Saya tidak mau masuk terlalu jauh kepersoalan itu, cuma mau usul dan masukan, karena saya pernah bertanya, "Apa di Bantaeng ada Panti Asuhan..?" Beberapa orang yang pernah saya tanyai mengatakan tidak ada, Wallahu a'lam.

Kalau memang belum ada, Panti Asuhan, barangkali pemerintah perlu buat atau bekerja sama lembaga BAZNAS misalnya, atau dari ormas Islam dan keagamaan lainnya, soal bangunan, pakailah bangunan yang terlantar, saya lihat di Bantaeng ada beberapa bangunan pemerintah terlantar kurang terawat, seperti dekat rujab samping TK/Lapangan tennis, daripada tinggal jadi bangunan angker, napakaiji kuntilanak pohon beringin_ka disitu nongkrong, lebih bagus kalau napakai anak-anak yatim piatu tinggali, mengaji-ngaji yang secara otomatis teruqyah Tommi bangunanka.

Kenapa saya ambil contoh itu bangunanka ..? Karena dekat rujab, dekat dapur SPPG MBG, dekat sekolah dari TK sampai SMA, kalau bisa betulan di jadikan Panti Asuhan, Gampang Bupati attoa-toaki gampang juga berbagi makanan kalau ada lebih-lebihnya di rujab, dapur SPPG juga kalau ada makanan lebih tinggal geser ke Panti.

Panti Asuhan itu mekanisme pendanaan bisa diambilkan dari dana dinas sosial yang dikerja samakan dengan lembaga zakat, atau CSR perusahaan, untuk pengurus dan pengasuhan anak yatim tugaskan Kemenag, untuk sekolah anak panti tugaskan dinas pendidikan apalagi sekarang disekolah Adami MBG jadi untuk makan siang anak panti sedikit lebih ringan, intinya kolaborasi antar lembaga, sambil mengamalkan undang-undang bahwa orang miskin dan anak terlantar dipelihara Negara.

Atau bisa juga anak yang seperti cerita diatas, yang sudah yatim masukkan di Pesantren dan dibiayai oleh dinsos, setahu saya ada beberapa pesantren di Bantaeng mulai dari miliknya Muhammadiyah, Wahdah, DDI, dll. Siapa tahu juga dari beberapa pesantren tersebut, ada yang tergerak hatinya menampung anak itu secara gratis, dengan kondisinya seperti itu, kemudian memberinya pendidikan, memberi pelajaran spiritual, memulihkan mentalnya, biar bisa fighting spirit dimasa depan, dia mungkin dimasa yang akan datang belum tentu jadi seorang hafidz atau imam masjid, tapi bisa jadi dia entrepreneur, karena mentalnya sudah teruji sejak masih anak-anak. Perlu diingat selain persoalan seperti ini bisa jadi amal jariyah, anak-anak dimasa kini juga adalah investasi bagi keberlangsungan agama dan bangsa dimasa yang akan datang.

Acchi
10:36 AM