Asri Salam ( Acchi )

Saturday, 2 August 2025

PPATK Akhirnya Buka Blokir




Untung PPATK sudah kembali membuka blokir rekening yang dormant, setelah di panggil Prabowo.

Seandainya belum maka beberapa hari bahkan Minggu, kita  akan disajikan dan akan terlihat panjangnya antrian di Bank-bank hanya untuk sekedar membuka blokir rekening para nasabah.

Hari-hari biasa saja berurusan dengan Customer service (CS) Bank, terkadang bikin mumet, bikin dongkol, antrian bisa bikin kesal, sudah dapat nomor tapi karena panjangnya antrian, terkadang ditinggal untuk kepentingan lain bahkan untuk ditinggal pipis saja kadang nomor antrian bisa lewat, dan harus ambil nomor antrian baru, belum lagi bila menjelang waktu istirahat CS pun ikut istirahat dan terkadang hanya menyisahkan satu meja yang juga kelak akan berganti istirahat.

Dan setelah berhadapan dengan CS, tidak selamanya urusan jadi mulus, terkadang ada dokumen tidak lengkap, bahkan sering ada kekeliruan, tidak sepemahaman, dll. CS yang kadang masih newbie yang harus menghadapi banyak masalah, sehingga perlu bolak balik keruangan atasannya untuk konsultasi dan koordinasi.

Pejabat PPATK kadang tidak mau tahu kondisi dilapangan seperti itu,  terlalu menyederhanakan persoalan, sehingga seenak congornya sampai ngomong “Kan bisa dibuka di CS”. Padahal untuk sampai di CS perlu waktu, perlu mengorbankan rutinitas, yang diperkotaan saja yang dekat dengan Bank masih mengeluh karena harus izin dari kantor, ada yang sampai bolos kerja, bahkan pedagang sampai menutup lapak dagangannya sampai setengah hari. Lalu bagaimana yang di kampung yang harus turun gunung melewati lembah, menunda garap sawah dan kebun, sewa ojek atau pete-pete, hanya demi membuka blokiran tabungannya yang dari hasil jeripayah buah sayur diladangnya.

Dan mirisnya sampai ada berita seorang ibu meninggal, tidak sempat membeli obat karena rekening anaknya diblokir PPATK, lembaga dan pemerintah seolah tidak belajar beberapa waktu yang lalu ketika ada seorang ibu juga meninggal karena kelelahan saat antri tabung gas dipangkalan, akibat kebijakan bahlul yang melarang jual tabung gas di warung kelontong.

PPATK harus punya formula dan data yang kredibel, untuk memotong jalur-jalur uang haram, dari pencucian uang narkoba, hasil korupsi, hasil judi online, jual beli rekening penerima bansos yang dijadikan rekening akun judol, dan lain sebagainya, agar imbas seperti ini tidak perlu merepotkan rakyat satu nusa satu bangsa.

Dan buat rakyat dan nitizen teruslah berisik untuk persoalan-persoalan yang merugikan khalayak banyak.

Acchi
10:06 AM