Asri Salam ( Acchi )

Sunday, 25 August 2024

Rakyat, Mahasiswa Dan Demokrasi


Jokowi akhirnya tamat sebelum Oktober, anaknya Kaesang yang baru saja plesiran ke Amerika, dan makan satu roti bersama istrinya yang seharga 400 ribu yang setara gaji guru honorer sebulan yang biasanya dibayar pertiga bulan, dan membeli stroller bayi pakai pesawat Jet Pribadi yang ditaksir harga sewanya milyaran. Kini gagal ikut pilkada setingkat Gubernur atau wakil Gubernur, dia bisa maju hanya sekelas walikota atau Bupati.

Tadi pagi DPR telah mensahkan keputusan MK No 60 dan 70, untuk di pakai KPU sebagai peraturan KPU Pilkada 2024.


Menarik di nantikan sehari dua hari ini sebelum batas pendaftaran calon kepala daerah yang akan ikut konstestasi, apakah KIM plus, koalisi gemuk ini masih setia atau goyah?. Partai-partai apakah akan mengusung pilihan mereka sendiri dan tanpa tersandera lagi?.


Namun alangkah baiknya mereka bubar, mengusung kandidatnya masing-masing, dan memberi keleluasaan rakyat untuk banyak pilihan di Pilkada, momentum ini harus di jemput oleh politisi-politisi lokal di daerah, sebab roh dari demokrasi adalah kompetisi, bukan orang versus kotak kosong atau melawan calon boneka ciptaan penguasa.


Prabowo sebagai Presiden terpilih sudah mulai speak up, di acara PAN, dengan mengatakan “Orang yang haus kekuasaan merusak bangsa dan negara”. Orang bisa menafsirkan berbeda-beda tapi kebanyakan Rakyat akan mengatakan dan menterjemahkan bahwa yang disinggung adalah Jokowi, karena siapa lagi yang haus kekuasaan selain dia.


Bahkan tadi di televisi di kongres Nasdem, peserta kongres mengeluk-elukkan nama Anies saat Jokowi memasuki ruangan. Politisi-politisi di media-media memperlihatkan kelegaan atas lepasnya cengkraman yang mereka rasakan, namun ada dua politisi yang gundah gulana saat ini, Si Bahlil Ketum baru Golkar yang ternyata doyan mabuk Whisky Jepang yang harganya fantastis, politisi satunya Ridwan Kamil, jejak digitalnya di kuliti habis oleh Nitizen, terutama warga Jakarta. 


Kemarahan Rakyat bersama Mahasiswa kemarin, mampu menekan politik brutal yang selama ini dipertontonkan, demi ambisi satu keluarga satu negara ikut menanggung, begitu salah satu poster yang dibentangkan mahasiswa kemarin.


#PanjangUmurPerjuangan.


Acchi

10:26 PM