Capture YouTube Jiah |
Gara-gara video viral pegawai Kemenhub yang mengajak Youtuber Korea ke hotelnya, akhirnya menggiring saya ke channel YouTubenya Jiah Korea, dan ternyata sebelumnya saya pernah menonton video-videonya yang terdahulu, terlihat masih ada like saya di videonya beberapa bulan lalu. channel Korea yang lain yang biasa lewat dan saya tonton seperti seputar Ayana moon, atau channel Noona Rosa dan Megawati Redspark.
Beberapa tahun ini banyak channel YouTube warga asing yang menjadi food travelers di negeri ini, beberapa diantaranya saya sudah tonton dan menjadi subscribersnya, tapi saya paling senang dengan yang eksplore Indonesia seperti channel The lost boys, Bule bolang, Kristian Hansen, dll.
Kembali ke Jiah Korea yang videonya viral itu, ada beberapa saya coba tonton videonya secara random, dan ternyata ada satu video yang menyerempet seperti kelakuan Si Albert dan Alex ini seperti video di Surabaya Ampel, laki-lakinya terlalu lebay terlalu over sehingga cenderung ke pelecehan, ada juga yang mencoba mau menipunya.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang, karena bisa mencoreng nama institusi, daerah dan bangsa sendiri, kabarnya Asri Damuna yang mengaku nama bekennya si Albert ini, sudah kena teguran dari institusinya, bahkan tv tv news telah memberitakan kasus ini, bahkan di tvOne, pegawai Kemenhub Kendari ini mencoba mengklarifikasi, tapi sepertinya lebih banyak bohongnya dan sangat berbanding terbalik dengan yang ada di YouTube, semoga Jiah tidak menghapus video itu, biar menjadi pelajaran dan pengalaman buat dirinya dan para penontonnya. Namun ada secuil sisi positifnya dari Si Om botak lale ini, karena bisa menambah subscribers Jiah di channel YouTubenya karena rasa penasaran.
Dan ini adalah pelajaran dan pengalaman buat solo traveler, baik warga negara asing maupun warga negara Indonesia yang hendak traveling keluar negeri, dan warga Indonesia juga perlu tahu batasan-batasan, kita terkenal dengan bangsa yang ramah, selama turis-turis asing juga ramah, karena ada juga terkadang bule-bule reseh seperti kejadian di Bali, dan terkadang motifnya cuma mau dideportasi secara gratis, karena sudah tak punya lagi biaya untuk pulang ke Negaranya.
Acchi
05:26 PM