Sumber Google |
Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, hari ini terjadi unjuk rasa besar-besaran, dari berbagai elemen massa, dari mahasiswa, dosen, buruh, ormas dan masyarakat umum lainnya.
Tuntutannya yang utama adalah penolakan atas pemilu yang curang, turunkan harga sembako terutama beras yang harganya cukup melambung tinggi, dan meminta Jokowi untuk di Makzulkan.
Persoalan pemilu yang terindikasi curang adalah persoalan yang utama yang memicu rusaknya iklim berdemokrasi, dan ikut berimbas sampai pada kebutuhan pangan rakyat Negeri ini.
Proses pemilu yang sedari awal sudah cacat secara formil, hukum dan etika, karena semua proses yang terkandung didalamnya sudah didesain untuk berjalan tidak fair, dan hanya menguntungkan satu Paslon, perubahan aturan ketika ketok palu di MK, mobilisasi aparat Negara yang seharusnya memposisikan netral, ternyata ikut bermain, KPU Bawaslu sebagai wasit pun ikut bermain.
Dan sangat terlihat jelas pra, dan saat pencoblosan serta pasca pemilu 14 Februari kemarin, betapa kacaunya penghitungan suara, terlihat jelas terjadi banyak kecurangan, yang dapat dilihat dimedia sosial, alat bantu yang bisa dimanipulasi, kalkulator KPU yang errornya fatal, dan lain sebagainya.
Bahkan beras yang mahal pun karena imbas dari pemilu, akibat bantuan sosial yang ugal-ugalan, karena sudah menyalahi mekanisme pendistribusian, menyalahi jadwal pembagian yang sudah terjadwal sebagaimana mestinya, tidak tepat sasaran, bahkan pembagian yang random sampai dilakukan didepan istana, karena semua itu dipakai untuk kepentingan politik.
Lalu kenapa Jokowi diminta untuk di Makzulkan, karena Jokowilah hulunya, masyarakat menganggap dialah master mind carut marutnya kontestasi lima tahunan ini. Dialah merusak tatanan berdemokrasi demi ambisi melanggengkan dinasti kekuasaan.
Acchi
11:46 PM