Asri Salam ( Acchi )

Wednesday, 8 September 2021

Pemburu Udara Segar



Ketika shubuh hari alam dengan kuasa Allah sudah berbagi udara segar, maka nikmat apalagi yang perlu didustakan dari pemilik alam jagad raya ini, fabiayyi ala irabbikuma tukadziban.

Suatu ketika ada seorang ulama ditanya tentang kenapa udara di shubuh hari begitu segar, beliau menjawab karena udara belum bercampur dengan nafas orang munafik.


Para pemburu udara segar di shubuh hari, tepatnya ba'da shubuh terlihatlah beberapa para jamaah masjid yang usai menunaikan kewajiban, bersarung kopiah yang terkadang melepas alas kakinya mencoba menyatu dengan alam memijak bumi, kebanyakan yang seperti ini biasanya yang sudah paruh baya menjelang uzur, yang terkadang asam uratnya senin kamis bisa kambuh.


Para pemburu udara segar dan cuan terkadang qabla shubuh sudah meramaikan pasar mengelar dagangan, kebanyakan penjual sayur mayur dengan sayur segar-segar pula, mereka kadang berbarengan dengan penjual buroncong burasa bassang songkolo dan nasi kuning.


Para pemburu udara segar juga datang dari petugas kebersihan, dengan sapu lidi bertongkat dan tong sampah dorongnya, tidak saja karena tuntutan pekerjaan, syukur-syukur jeripayahnya bisa diganjar adipura, pundi-pundi nilai ibadah dan keimanan juga tercapai, Annasapatu minal iman.


Semoga pemburu udara segar dan penikmatnya bisa banyak bersyukur akan karunia yang maha kuasa, karena Allah telah menjanjikan "walasaufa yu'tika rabbika fatardha", seperti kebanyakan imam membacanya dalam surah Adduha ketika shalat shubuh, dan begitulah cara Allah tersenyum bagi pemburu udara segar.


Acchi 

07:06 AM