Asri Salam ( Acchi )

Monday, 1 March 2021

Warga Kecewa Nurdin Tersangka Korupsi Oleh KPK

Dengan ditetapkannya Nurdin Abdullah sebagai tersangka oleh KPK, mungkin ada yang satu frekwensi dengan perasaan saya umumnya warga Sulsel dan terkhusus warga Bantaeng.

Perasaan yang campur aduk, kecewa, marah, bahkan menyayangkan tragedi yang memuakkan ini.

Saya pribadi dalam kontestan politiknya baik dikabupaten maupun di propinsi tidak pernah ikut memilihnya dalam ajang pilkada karena saya termasuk penganut golputers (golongan putih), kecuali kemarin 2019 saya sempat khilaf memilif Prabowo di Pilpres karena saya menaruh harapan besar untuk perubahan Negeri ini tapi nyatanya ekspektasi tidak selamanya menjadi realita.

Kembali ke Nurdin, saya juga pribadi tidak pernah bertemu secara dekat, bahkan berjabat tangan pun tidak pernah, kecuali melihat dari jauh baik disaat beliau naik sepeda berkeliling kota Bantaeng maupun disaat memberi sambutan dimasjid maupun dipodium saat lebaran.

Tapi saya termasuk orang yang mengagumi karya monumentalnya, menghargai kreasinya, berdecak kagum atas beberapa capaian dalam program kerjanya, terkhusus saat menjabat bupati Bantaeng, sebagai contoh rumah sakit Bantaeng delapan lantai  yang Ia buat belum ada yang menyamainya khususnya dibagian selatan sulawesi selatan ini, destinasi wisata Ia bisa poles sehingga pelancong banyak yang berdatangan, bahkan saat jadi bupati pertumbuhan ekonomi daerah ini cukup memuaskan, jalan desa sebagian besar bisa diaspal bahkan yang terisolir bisa dibuka.

Bahkan saking respeknya dengan gebrakan beliau ini terkadang saya tuliskan diblog pribadi saya ataupun blog keroyokan seperti kompasiana, meskipun cara penulisan saya masih acak kadut berantakan, dan masih jauh dari etika cara penulisan yang baik dan benar.

Saya juga termasuk yang jarang alpa memberikan like share media sosial beliau tentang progres dan capaian program kerjanya atau bahkan hanya sekedar dokumentasi kunjungan kerja atau aktifitas lainnya kalau muncul ditimeline beranda facebook instagram dll.

Bahkan sempat ikut juga merasakan atmosfer panasnya twitwar atau perang kata-kata tentang persoalan program-program kerjanyanya dengan hatters beliau atau fans panatik lawannya saat masa-masa kampanye saat pemilihan Gubernur kemarin.

Namun apa boleh dikata inilah realitasnya, beginilah takdirnya, orang bisa flashback kebelakang hanya dijadikan pelajaran dan disesali, kedepan perlu langkah hati-hati buat pejabat karena sudah terlalu banyak yang bisa dijadikan sample contoh untuk bertindak dan agar tidak ikut terjerembab perilaku nista.

Jangan terlalu percaya sepenuhnya pada politisi, tapi sisakan sedikit ruang ketidakpercayaan itu biar kalau kecewa sakitnya tidak terlalu pedis-pedis amat.

#NurdinTersangkaKPK

Acchi

1:26 AM