Asri Salam ( Acchi )

Friday, 10 April 2020

Jangan Gampang Termakan Isu

Tak henti-hentinya corona ini menjadikan kebiasaan orang-orang menjadi aneh, ditengah simpan siurnya berita yang berseliwerang, fakta dan hoax ibarat tanpa sekat lagi karena adanya kemiripan diantara keduanya.

Rakyat yang galau bercampur panik meskipun ada juga masyarakat yang cuek bebek tanpa peduli dan cenderung pasrah.

Konon kabarnya di Makassar berdasarkan pantauan saya di facebook digrup info kejadian kota Makassar dipasar-pasar sedang ramai orang berbelanja karena akan mengisolasi diri selama tiga hari berdasarkan info yang mereka dapat di media sosial dan grup-grup whatsapp bahkan saya pribadi sempat mendapatkan digrup dan status teman yang saya lihat.

Entah siapa yang punya ide itu entah siapa yang menginisiasi membuat gerakan itu sehingga warga sampai dibuat panik seperti itu.

Meskipun dalam edaran itu ada benarnya tapi ada juga kekeliruannya, pertanyaanya kenapa cuma tiga hari?, Harusnya masyarakat tidak gampang lupa bahwa sudah tiga kali jumat dan ini hari sudah empat kali sebagian besar Masjid tidak ada shalat jumat lagi dan si corona masih tetap ada , bukankah  masa inkubasi virus corona bisa sampai empat belas hari?, dan akan terus berpindah melalui bila ada kontak maupun droplet (batuk/bersin ta'bbasik) bagi yang terinfeksi dan juga melalui benda yang terkontaminasi.

Pihak terkait harus kerja keras lagi dalam memberi pemahaman terhadap masyarakat biar tidak menimbulkan hal seperti itu, istilah-istilah seperti social distancing, physical distancing, lockdown, dan kini muncul lagi PSBB, yang terlalu banyak sehingga susah dipahami dan bahkan terlalu sering berubah-ubah juga ikut memberi andil dalam kebingungan masyarakat.

Agar masyarakat tidak dibuat bingung lembaga khusus menangani seperti itu harus lebih meningkatkan lagi controlnya bila belum ada maka harusnya ada lembaga khusus untuk mencounter atau memberi penyaringan berita-berita seperti itu, karena terkadang niatnya baik tapi terkadang ada kekeliruan dalam menyampaikan dan bila yang disampaikan benar teruskan sebagai fakta bila salah perlu diperbaiki kalau fatal mungkin baru bisa dikatakan hoax, dan sepertinya tugas kominfo dan kemenkes  lebih cocok membuat unit khusus itu, kalau sudah fatal sekali baru diberi kepolisian untuk bertindak, atau jangan sampai terjadilah biar penjara yang kapasitasnya sudah dikurangi kembali membludak karena kasus penyebaran berita hoax-hoax.

Acchi
02:16 AM