Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 13 February 2014

Motiv Penembakan IPTU Daud..

Semalam sempat berbincang - bincang dengan mas kumis Si Penjual Bakso yang baru saja tergusur dari lapaknya hingga akhirnya kembali lagi seperti sedia kala mendorong kembali gerobaknya untuk menjajakan baksonya, meskipun katanya ini masa transisi dulu sambil cari-cari tempat untuk stamplas kembali karena tempat yang kemarin kontraknya sudah habis dan pemiliknya juga sudah ingin menggunakannya.

Kebetulan pembicaraan kami seputar kejadian penembakan perwira polisi yang di tembak oleh orang yang sampai saat ini masih dicari-cari oleh kepolisian daerah, perwira polisi IPTU Daud ini yang bertugas di Yanmin Intelkam Polda Sulselbar di tembak dua peluru dijantung dan diperut saat hendak menunaikan Salat shubuh di masjid dekat rumahnya dikabupaten gowa.

Pak polisi yang tertembak dan meninggal ini juga aktif di pengajian wahdah islamiyah dan menurut kabarnya sering juga menjadi imam di masjid dekat rumahnya itu sudah sering mendapat teror berupa sms bahwa akan dihabisi atau dibunuh.

itulah sedikit yang sempat saya baca dikoran yang kemudian saya perbincangkan dengan mas kumis semalam, namun yang menjadi pertanyaan mas kumis adalah motivasi Si penembak ini.?, kemudian menurut informasi lagi konon kabarnya korban sebagai kapasitasnya sebagai anggota polisi pernah menyita satu pucuk pistol jenis FN dan kemungkinan ini salah satu penyebabnya dan juga bila dirunut berdasarkan sms-sms teror yang sering menimpanya.

Jadi bila ini yang paling mendekati dugaannya polisi tidaklah sulit untuk menemukan pelakunya itu karena sudah pasti prosedur penyitaan senjata api ada datanya dikepolisian tentang siapa pemilik senjata api yang sangat mencintainya pistolnya itu kecuali kalau memang prosedur penyitaan itu tdk melalui mekanisme yang benar karena menurut kabarnya lagi pistol yang disita itu ada di rumah korban, jadi pertanyaan lagi kenapa barang bukti disimpan dirumah bukan dikantor diruang barang bukti atau barang sitaan..?.

Lalu ada pertanyaan lagi apakah ini bukan ulah teroris.? soal teroris mungkin tidaklah bila berdasarkan kejadian seperti diterangkan diatas, dan pastinya bila ulah teroris sudah pasti berita ini akan menjadi seksi untuk dliput oleh media dan buktinya media disini tidak terlalu memblow up tentang berita ini paling yang ditunggu hasil pemeriksaan forensik peluru yang bersarang ditubuh korban dan proyektilnya.

Menutup pembicaraan kami semalam mas kumis mengatakan bagaimana pandangan Islam soal upacara pemakaman secara militer karena korban ini berpesan agar dimakamkan secara Islam saja tanpa perlu upacara militer, soal pandangan pribadiku sebenarnya tidak apa-apa yang penting syarat dan perlakuan kepada si jenazah ini sudah sesuai dengan syarat dan tuntunan dalam Islam dimandikan dikafankan di salatkan dan dikuburkan soal tembakan salvo dan embel-embel lain adalah penghargaan lain dari negara karena pengabdiannya, Gus Dur juga waktu meninggal Negara juga menghargainya dengan upacara militer bersanding dengan syariat tata cara penguburan secara Islam, yang penting di mata Tuhan itu adalah amal ibadah yang menjadi bekal untuk menghadapnya..

Saya masuk dulu yah mas saya mau nonton dulu Mata Najwa.. Hehehehe

Acchi 11 : 36 AM