Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 19 December 2013

Teater Pernikahan Special Edition Taby & Isthy..

Wah.. itulah kata pertama yang keluar dari mulutku ketika ku memasuki Auditorium Al-Amin Unismuh semalam, saya datang untuk menghadiri acara pesta pernikahan kawan saya di Gombara dulu.

Di pintu masuk aula tidak ada pagar ayu seperti pesta-pesta pernikahan lainnya yang selalu ada pasukan pagar ayu yang akan menyambut para tamu, bahkan banyak tamu yang tidak mengira ini adalah gedung yang dipakai untuk pesta pernikahan, yang ada hanya panitia yang mempersilahkan untuk mengisi daftar hadir, didalam ruangan pun sangat jauh berbeda dengan gedung pesta pernikahan lainnya, baru masuk saja tamu disambut dengan dekorasi ranting-ranting pohon dengan spanduk hitam besar bertuliskan permohonan doa restu untuk kedua mempelai.

Apalagi didalam ruangan dekorasinya jauh dari kesan pesta-pesta pernikahan pada umumnya, didalam sana ada cahaya lampu yang didesain khusus untuk pementasan ada panggung dengan miniatur kapal yang sedang berlabuh ada kolam ikan mini yang mungkin mengartikan itulah lautnya dan ada properti lainnya dan khusus untuk tempat amplopnya dibuat seperti kotak penyimpanan harta karun seperti di film-film bajak laut Pirates Carribian, melihat dekorasi yang Artistik, Futuristik dan tata panggung seperti itu saya pribadi dan mungkin para tamu lainnya seperti berada di gedung Teater atau mirip-mirip kalau ada pementasan seni di Gedung Kesenian Sociated de Harmoni Jl Ahmad Yani Makassar.

Ba'da Isya molor sedikit karena imam dan saksi yang akan menikahkan Shalat Isya dulu, pagelaran pementasan pernikahan dimulai, MC membuka acara diawali dengan himbauan karena ini adalah prosesi maka ruangan yang sudah didesain khusus lampu pun dimatikan yang ada hanya lampu pencahayaan yang sedikit redup dan gelap, dan saat itu barulah saya mengerti kenapa dibelakang undangan itu ditulis para tamu kalau boleh memakai baju putih atau paling tidak ada sedikit putihnya karena dengan pencahayaan seperti itu lampu Ultraviolet yang memberi efek cahaya kepada yang memakai pakain putih baik itu baju atau jilbab lainnya menjadi menyala, memasuki acara Qari membacakan ayat suci Al-Quran yang cukup menyejukkan hati bagi mereka-mereka yang bergetar hatinya bila dibacakan ayat-ayat Allah.

Setelah itu barulah masuk acara inti pementasan pernikahan lakon dan aktornya Si mempelai laki-laki (Taby) Ia memerankan diri sebagai kapten kapal dan memakai topi seperti yang dipakai Kapten Jack Sparrow di film Pirates Carribian, Ia bersama awak kapalnya yang terus mendampingi dan memberi nasehat, kapalnya berlabuh untuk menemui sang pujaan hati namun hasratnya itu tidak semudah yang Ia pikirkan karena ada syarat yang harus Ia penuhi, Singkat cerita Ia kembali dengan membawa persyaratan yang harus dipenuhi termasuk Erang-erang yang dibawa oleh para dayang-dayang, Kapten Taby tidak semerta-merta bisa langsung masuk menemui sang pujaan hati Ia disambut dengan teriakan Anggaru dan tarian adat pakarena yang dibawakan para wanita dengan baju khas bugis makassar baju bodo.

Setelah itu barulah Ia pergi menghadap Imam yang akan menikahkannya yang berada di pojok kiri panggung pementasan, disana sudah ditunggu oleh Imam, wali dan saksi dari keluarga mempelai wanita termasuk Kiyai Pondok kami juga menjadi saksi, Ijab Kabul pun dimulai dengan wejangan dan nasehat-nasehat dan saat prosesi Akad Nikah yang cukup syahdu dan cetar membahana (pinjam istilah Syahrini), karena para tamu juga ikut berteriak "SAH".

Setelah prosesi Ijab Qabul Kapten Taby menuju Orang tuanya dan keluarga besarnya duduk bersimpuh peluk dan cium dengan suasana haru air mata pun ikut mengalir, dan setelah itu barulah dijemput sang pujaan hati Si mempelai wanita (Isthy) yang telah lama duduk dibalik tirai putih yang didesain seperti singgasananya, Isthy pun keluar dengan alunan musik yang mengikuti ritme terbukanya tirai secara perlahan dengan baju berwarna abu-abu, entah apa yang dibicarakan saat pertemuan itu kemudian cium tangan dan cium kening sebelum di antarkan kepada keluarga Kapten Taby dan Keluarga mempelai wanita bersama para saksi.

Setelah itu Ia berdua bergandengan tangan menuju singgasananya untuk menerima tamu dan lampu pun dinyalakan kembali, ucapan selamat datang dari keluarga besarnya dan beserta tamu lainnya termasuk dari keluarga besar Ikatan Alumni Pesantren Darul Arqam Gombara yang ibarat membuat acara reuni dipesta pernikahan itu karena berbagai angkatan yang datang untuk memberi doa restu, pendukung acara juga banyak yang datang termasuk dari komunitas Fotography, Komunitas Pengamen Jalanan, Komunitas Sanggar Seni Talas Unismuh dan Sanggar Seni UNM serta beberapa sponsor termasuk sponsor teh kotak Sosro, dan Tuan Rumah Unismuh itu sendiri.

Saya secara pribadi baru mendapatkan acara pernikahan yang seperti ini dan tidak menutup kemungkinan para tamu yang lain juga demikian dan entah menurut mereka bagaimana namun bagi saya secara pribadi ini adalah sesuatu yang baru bagi saya karena yang biasa saya dapati tidak seperti biasa dan cenderung monoton, ini adalah paduan antara teater pernikahan tanpa mengurangi esensi dan suasana khidmatnya pernikahan itu sendiri, meminjam kata Tukul Arwana ini Fantastis, Amazing, Fenomenal.

Mohon maaf karena tulisan ini tidak menyertakan dokumentasi berupa gambar baik itu foto dan video mudah-mudahan para Fotographer atau bahagian dokumentasi bisa mengaploadnya di situs jejaring Facebook atau lainnya biar ikut berbagi kebahagiaan, hingga akhir kata semoga menjadi Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah.

Acchi 10 : 56 AM