Bocah malang itu akhirnya berpulang, setelah terbaring sebulan lebih di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, dalam batok kepalanya ada peluru yang entah dikirim siapa yang nyasar kerumah dari atap menembus plafon kamar rumahnya saat Ia berada dikamar bermain dengan sang kakak.
Fathir adalah bocah yang lucu dan kuat mampu bertahan dalam derita ketika peluru itu berada dikepalanya, Dokterpun tidak serta merta mengangkatnya karena kondisi yang tidak menguntungkan, perlu beberapa pekan waktu untuk mengeluarkannya.
Setelah sebulan Tuhan di hari yang indah ini menjemputnya bersama malaikat dan sayap yang meyelimuti tubuh mungilnya diiringi tangis haru dan sesal sanak keluarga, haru karena penderitaan si bungsu berakhir namun sesal karena penderitaan yang menyayat hati belum berakhir karena pelaku belum juga diketahui.
Motif dan ambisi yang entah lagi senang atau lagi galau menyaksikan kabar duka ini yang entah dimana keberadaanya mungkin juga ada sesal tapi hanya ia sendiri yang tahu perasaanya itu.
Dan Polisi yang sudah lama memeriksa proyektil itu entah gimana kabarnya, mungkin akan menguap karena korban hanya sipil yang tak berdaya, ataukah Tuan polisi akan kembali numpang Narsis dalam konprensi Persnya yang hanya membawa berita yang tidak jelas, menarik untuk di tunggu kabar dari Tuan Polisi ini.
Fathir telah pergi dengan senyum dengan perilaku yang baik seperti nama jalan tempat tinggalnya BAJI GAU (dalam bahasa Makassar) pergi meninggalkan Orang Tuanya yang masih memikirkan tragedinya, meninggalkan Kakaknya teman bermainnya, pergi meninggalkan keluarganya, dan pergi meniggalkan banyak pertanyaan yang masih tersisa, ini adalah Tragedi yang perlu dituntaskan ataukah akan kembali menjadi cerita usang yang tersimpan dalam lemari laporan Polisi yang mengangbang..
Selamat jalan Bocah Kecil..
Acchi.. 03 : 16 PM