Asri Salam ( Acchi )

Monday, 11 February 2013

Ironi Negeri ini...


Beberapa hari ini SBY disibukkan dengan masalah internal partainya yang lagi mengalami syndrom galau akut karena ulah lembaga riset/survei syaiful mudjani yang merilis data surveinya dalam rilisnya menerangkan partai Demokrat tingkat elektabilitasnya joblok sampai 8% dari beberapa bulan lalu yang masih sempat dua digit, para kader yang geram akan hal itu berteriak penyelamatan dan memohon ketua dewan pembina untuk turun tangan.

Dan respon cepat pun di ambil oleh SBY, yang saat itu kebetulan lagi lawatan kenegara-negara Afrika dan Timur Tengah, SBY pun memberi petunjuk melalui SMS yang katanya di tulis didepan Ka’bah Masjidil Haram di Mekkah sambil melakukan Doa kepada Tuhan agar di beri petunjuk penyelesaian Partainya,, Mudah-mudahan di Doanya tidak lupa diselipkan Doa untuk Negeri dan Rakyatnya yang seharusnya lebih diutamakan.

Tidak di pesawat bahkan sampai di Cikeas sesaat setelah kedatangan dari lawatannya itu beberapa malam berturut-turut ada pertemuan mulai dari pertemuan dewan pembina PD, pertemuan majelis tinggi PD, pertemuan DPD PD seluruh indonesia, yang membahas termasuk menolorkan beberapa point penting, dan mengambil alih untuk sementara untuk menyelesaikan dalam internal partai, namun pada hakekatnya adalah membonsai kekuasaan terhadap ketua umum Anas Urbaningrum dalam artian mengebiri karena dianggap biang kerok jobloknya elektabilitas partai.

Ironinya adalah mungkin SBY lupa ketika diangkat sumpahnya sebagai Presiden Negeri ini untuk selalu mengabdikan jiwa raganya kepada Negara dan Rakyat, dan sudah sepatutnya masalah partai di delegasikan saja kepada pembesar-pembesar yang lain, Rakyat sepertinya Anak ayam yang kehilangan induk yang masih perlu banyak perhatian lebih daripada urusan partai itu.

SBY lupa ketika pernah menyoroti dan menegur menteri-menterinya yang ketua-ketua umum partai yang lebih sibuk mengurusi partainya, namun justru sekarang lihatlah apa yang terjadi ucapan tidak seiya dan sekata dengan kenyataan yang terjadi dan inilah realitas yang kita saksikan saat ini.

SBY lupa akan himbauan-himbauannya sendiri, dan yang lebih miris lagi ketika The Jakarta Post memberitakan SPT pajak beliau dan keluarganya yang sepertinya ada keganjilan bahkan ada yang berani menyebutnya adalah skandal pajak.

Saatnya bekerja disisa waktu biar diakhir periode bisa Khusnul Khatimah dan meninggalkan kesan yang baik kepada rakyat kalau tak mampu membawa ke kesejahteraan yang di standarkan income masyarakat yaitu 2 dollar meskipun ini dikebiri menjadi 1 dollar biar tidak terlalu mencolok orang miskinnya, cukup bawa saja rakyat ke gerbang kesejahteraan, biar tidak ada lagi yang mendiskreditkan Negara ini Negara Auto Pilot yang berjalan dengan dinamikanya sendiri, ada atau tidak ada pemimpin sama saja.

Akhir tulisan ini kumengetik ditemani lagu Koil feat Ahmad Dhani dengan judul lagu kenyataan dalam dunia fantasi dengan sepotong lirik yang menarik ini :

Dalam dunia fantasi…Aku tak butuh pengertianmu…Aku bukan bagian dari sejarah yang kau tulis Kau bingkiskan untuk anak dan cucumu…Aku tak butuh penjelasanmu…Aku bukan bagian dari kebanggaanYang membuat kita tak berpenghasilan..

Nasionalisme untuk Negara ini adalah Pertanyaan..?

Acchi.. 10 : 05 AM