Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 27 November 2012

Ada-ada Saja Rusuh, Karena Minyak Lihatlah di Kutai Barat sana…


Tadi waktu usai magrib, Lihat berita di TV yang memberitakan tentang bentrokan dibeberapa daerah diantaranya bentrokan di Kutai barat Kalimantan Timur dan Bima di Nusa Tenggara Barat.

Namun yang menarik bagi saya adalah kerusuhan di Kaltim ini karena tergolong besar karena melibatkan banyak massa yang banyak yang menghancurkan, membakar, menjarah kios pasar dan sempat terlihat digambar rumah warga dan SPBU Pertamina.

Massa yang beringas ini mengakibatkan kelumpuhan kota perekonomian tidak berjalan menimbulkan ketakutan dan banyak orang yang jadi pengungsi untuk menghidar dari kerusuhan itu, kerugian segala-galanya rugi karena harta yang berupa materi dirusak, dibakar bahkan menurut berita itu kios-kios banyak yang dijarah.

Ternyata penyebab dari kerusuhan itu adalah masalah yang sangat sepele menurut sumber berita itu terjadi pemukulan di SPBU, namun ada juga berita bahwa pemukulan dilakukan oleh petugas SPBU karena masalah antrian pembeli BBM tersebut, namun ada juga sumber lain yang mengatakan sesama pengantri yang tidak sabar, entah mana yang benar dari sumber-sumber itu.

Dan memang untuk beberapa minggu ini konon katanya dihampir semua daerah di kalimantan terjadi kelangkaan BBM karena adanya pengurangan pasokan BBM bersubsidi dari Pertamina sehingga banyak daerah disana terjadi kelangkaan dan juga termasuk didaerah Kutai Barat ini.

Namun sampai berita tadi diturunkan suasana disana sudah kondusif pengamanan dari Polri yang dibantu oleh TNI masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal buruk, Petinggi disana juga sudah turun tangan Wakil Gubernur Kaltim bersama jajaran untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai ini sesuai dengan hukum adat yang dianut disana, juga pihak Kepolisian telah menangkap tersangka yang menjadi pemicu kerusuhan ini.

———-_________

Yang menjadi pertanyaan dalam benakku, Kenapa begitu mudahnya terjadi kericuhan yang seperti ini…?

Hampir tiap hari kita menyaksikan di Media tentang Kerusuhan, Kericuhan , Bentrok, Pertikaian yang bila dirunut penyebabnya selalu masalah sepele, orang-orang begitu mudahnya terbakar emosi dan selalunya melibatkan banyak pihak dan kelompok bahkan sampai mengikutkan kelompok Suku, kelompok Agama, dan Ras antar golongan.

Belum hilang dari ingatan yang kemarin di Lampung Sumatra hanya masalah suit-suit gadis kampung tetangga sebelah hingga menjurus kepelecehan seksual sehingga terjadi penyerangan yang kebetulan suku dan agama tertentu yang mengakibatkan banyaknya orang yang tewas.

Juga belum hilang dari ingatan kita di Ambon sana yang Ekskalasinya sangat besar dan sampai berbulan-bulan dan entah berapa banyak yang tewas, tak usah menanyakan kerugian karena kerugiaan disana saat itu sangatlah besar padahal masalahnya sangat sepele Preman yang minta Jatah melintas didaerah kekuasaannya kepada sopir angkot itu.

——–_____

Sebagai Solusi alangkah baiknya bila kita saling menghargai satu sama lain, yang pendatang sebaiknya menghargai penduduk asli meskipun taraf ekonomi mereka lebih rendah dan yang penduduk asli juga jangan menjadi kelompok yang superior seenaknya hingga menganggap merekalah yang Exlusive.

Petugas SPBU agar kiranya kembali lagi kepada slogan awal pertamina Salam Sapa Senyum kepada pelanggan, paling tidak kalau tak boleh dengan begitu karena sudah keletihan dan capek cukup kepropesionalannya saja yang ditonjolkan, bagi pelanggan budayakan kebiasaan antri yang datang duluan merekalah yang dapat jatah duluan yang belakang juga belakangan.

Soal adat dan kebiasaan serta Agama yang dianut selalu menjungjung tinggi toleransi tak perlu ada yang mencela kebiasaan adat,budaya, serta agama yang dianut tetaangga bahkan tetangga kampung sebelah kita, biarkan berjalan dengan tradisi masing-masing asal masih dalam koridor yang wajar, dan bila ada yang tidak sepaham atau menggangu tegurlah dengan cara-cara santun.

Mudah-mudahan Negeri ini yang bebagai macam Suku Agama Adat dan budaya serta kebiasaan lainnya bisa hidup damai saling berdampingan saling menghargai dan menjunjung sikap toleransi.

——____

Dan juga menurut seperti kekhawatiran saya dan dugaan saya yang sempat saya tulis di Twitter saya tadi pagi mudah-mudahan salah tentang adanya wacana RUU Kamnas untuk mengolkannya yang mengakibatkan banyak kerusuhan akhir-akhir ini.